Thalia berjalan menuju kelasnya dengan ceria. Tiba-tiba seseorang menepuk pundak gadis itu.
"Eh elo" jawab Thalia dengan senyuman.
"Hai" sapanya dan Thalia hanya mengangguk.
"Lo tadi malem gak tidur kan?" Tebak Thalia karena terdapat kantung mata di kelopak mata Nico.
"Sok tau banget sih lo" Jawab Nico dengan mendorong tubuh Thalia sehingga gadis itu hampir saja terjatuh karena dorongan mendadak dari Nico.
"Ih sehari aja lo ga nyebelin bisa ga sih?" Thalia menunjukan wajah cemberutnya dan berjalan pergi menuju kelas, padahalkan dia hanya berusaha baik kepada Nico tapi dianya malah begitu.
*
"Lah kok lo duluan sih yang nyampe?" Heran Thalia.
"Gue sih jalan nya gak kaya putri solo" ucap Nico menyindir.
"Terserah" respon Thalia.
Tak lama kemudian guru pun memasuki kelas.
"Baik anak-anak sekarang langsung saja buka buku kalian halaman 108 dan dibaca dulu ya, nanti ibu bahas." Ujar ibu Ina.
"Berdua dong Thal bukunya" kata Nico.
"Gamau" tolak Thalia
"Iih beneran pelit nih orang" ejek Nico.
"Biarin"
"Yaelah berdua dong, nah kan gini enak" ucap Nico dengan menarik buku Thalia secara paksa sehingga buku Thalia seolah sudah di hak miliki oleh Nico.
"Ih apaan sih lo" jengkel Thalia.
"Sssttt berisik! gue mau belajar dan gue juga gamau dihukum lagi" ucap Nico dengan menempelkan jari telunjuknya di depan bibirnya.
"Sejak kapan lo mau belajar dan sejak kapan juga lo gamau dihukum? Biasanya juga seneng banget dihukum sampe-sampe bolos pelajaran" kata Thalia bingung.
"Cieee tau banget tentang gue. Sssttt! Udah ah gue mau belajar" ucap Nico.
"Lah elu yang mulai" gumam Thalia kecil tetapi masih didengar oleh Nico.
TOK TOK TOK
"Maaf bu saya telat, tadi pagi mobil ayah saya mogok bu jadi saya nungguin angkot dulu" ujap seorang gadis.
"iya yaudah kamu boleh duduk, sebenarnya saya juga duluan masuk kelasnya, jadi ini belum waktunya belajar kok, sehubung kelas ini agak ketinggalan pelajaran dari kelas lain jadi saya ngejar waktu" kata bu Ina.
"Makasih bu" kata Rena.
'Pagi hari ini ada yang beda dari dari Rena, matanya sembab seperti habis menangis, tapi menangisi apa? Dan kenapa dia tidak cerita dengan Thalia?' Pikiran itu terus teriang di kepala Thalia.
*
KRING KRING KRING
"Rena!" Panggil Thalia dan Sera.
"Kok lo gak nungguin kita sih?" Tanya Thalia dan tak ada respon dari sahabatnya itu.
"Kok lo diem aja sih? Kita ada salah ya sama lo? Kita minta maaf deh" Sera angkat bicara, walaupun mereka bingung apa salah mereka.