2. ANNOYING JISOO! - PROLOGUE

2.2K 121 17
                                    




KISAH 2: ANNOYING JISOO! - Prologue
.
.
Kim Mingyu
Hong Jisoo
(MINSHUA)
.
.
.
TYPO DAN BAHASA AMBUREGUL!
.
.
Terdengar suara cipakan dan leguhan dari atas atap sekolah yang sepi. Seorang lelaki berambut hitam sedang duduk di atas paha seorang lelaki bertubuh tinggi yang sedang memeluk pinggangnya erat dan bersandar pada dinding gudang di atap. Lelaki yang lebih kecil melingkarkan tangannya di leher lelaki berambut coklat dan sesekali mengacak rambutnya saat sang kekasih meraba bagian belakangnya.

"Sudah ah. Aku mau ke kelas." Ucap lelaki manis bertubuh mungil itu saat ia berhasil menetralkan nafasnya yang terengah.

"Lagi~ aku mau lagi~" lelaki di hadapannya mulai menunjukkan aegyo-nya dengan bibir mengerucut dan wajah yang dibuat merajuk. Lelaki manis dihadapannya hanya menggelengkan kepalanya.

"Aku mau piket Mingyu-ya." ia bangkit dari paha lelaki berkulit tan itu lalu mengambil tasnya yang tergelatak tak jauh dari mereka untuk kemudian menuju pintu keluar.

"Liat saja Hong Jisoo. Aku akan membuat bibirmu bengkak setelah pulang sekolah." Seringaian pun terlihat jelas di wajah tampannya.
.
.
.

"Pagi Vernon!"

"Yo~ morning buddy!" Setelah saling tos-selamat-pagi, Vernon membuka mulutnya hendak mengatakan sesuatu namun terhenti karena Mingyu sudah keburu duduk disampingnya. Setelah meletakkan tasnya di laci meja, Mingyu hendak mengambil ponsel di kantung celananya saat ia melihat kejanggalan di telapak tangannya.

"Fuck!" Wajahnya berubah sinis, lalu ia bangkit memeriksa celana bagian belakangnya dan bangku yang baru ia duduki. "Shit!"

"Wow! Aku baru saja mau bilang kalau tadi aku melihatnya habis dari sini saat aku datang. Kau selalu bilang untuk memperingatimu kan kalau ia terlihat ke kelas kita?"

"Lalu kenapa kau tidak mencegahku?!" Ucap Mingyu sedikit membentak.

"Hey~ slow ma man. Sebaiknya kau bersihkan dirimu ke kamar mandi, lalu aku akan membantumu membersihkan meja dan bangkumu." Mingyu mendengus kesal sebelum akhirnya keluar dari kelasnya. Mata para siswa menuju ke arahnya, lebih tepatnya menatap bagian celana daerah butt-nya yang menghitam. Terdengar cekikikan dari mereka.

"LIAT APA?! MAU KUHAJAR, HAH?!" Kepalan tangan Mingyu yang seperti hendak menghajar mereka yang menertawakannya dan wajah kesalnya membuat mereka terdiam dan menyingkir pergi secepat mungkin.

"Sial kau Hong!"
.
.
.

"HAHAHAHAHA!" tawa Jisoo menggema di dalam kelasnya setelah mendengar laporan dari si biang gossip, Seungkwan tentang apa yang terjadi pada kekasihnya, Mingyu.

"Wah.. aku tidak mengerti dengan kalian." Seungkwan memiringkan kepalanya melihat kelakuan temannya yang sedang tersenyum bahagia.

"Kau ini pacarnya atau musuhnya?" Si hidung mancung, Seokmin, ikut buka suara melihat tingkah aneh temannya.

"Haha mian.. habis kalau aku membayangkan wajahnya pasti lucu sekali. Dia pasti kaget karena tangannya dan celananya jadi hitam karena kotoran penghapus papan tulis yang kusebar tadi. Untung saja tasnya juga hitam, jadi kotornya tidak kelihatan." Jisoo pun terkekeh kembali, ia pun memegangi perutnya karena sakit terlalu banyak tertawa.

"Aku tidak tau ternyata manusia kalem dan manis sepertimu bisa se-evil ini." Seungkwan hanya geleng-geleng kepala.

"Benar. Ini pertama kalinya aku melihatmu seperti ini, Soo. Tapi kenapa kau hanya menjahili Mingyu? Padahal diakan pacarmu?" Seokmin menatap lelaki manis bermata kucing di depannya bingung. Jisoo pun menghentikan tawanya dan menatap kedua temannya bergantian dengan senyum merekahnya.

"Karena aku sangat mencintainya."
.
.
.

Setelah memakan ramen pesanannya, Mingyu meminum jus jeruk dari botol disampingnya. Baru masuk kemulutnya, Mingyu langsung menyemburkannya keluar. Ia memeletkan lidahnya karena rasa asin yang dirasakannya.

"What the hell, Gyu?!" Vernon sedikit kesal karena semburan Mingyu sedikit mengenai lengannya.

"Minuman apa yang kau belikan ini Jun?! Aku minta jus jeruk, tapi bukan jus jeruk rasa air laut juga!" Mingyu menatap kesal orang dihadapannya. Jun pun jadi was-was, takut si ketua menghajarnya.

"S-sorry. Tadinya aku memang mau membelikanmu jus jeruk di mesin minuman. Tapi, tadi pacarmu menyuruhku memberikan botol itu padamu." Tunjuk Jun kepada botol di atas meja.

"Damn! Fuck! Sudah berapa kali kubilang, jangan pernah percaya padanya. Apalagi tentang segala macam yang dia titipkan pada kalian untukku!" Bentakan Mingyu langsung menarik perhatian orang-orang di kantin dan tatapan kesal Mingyu langsung membuat mereka mengalihkan pandangan mereka.

"Habis, ia terlihat meyakinkan sekali. Mana kutahu kalau ternyata di balik wajah manisnya ia sedang berencana mengerjaimu." Jun menjawab santai sambil menyender ke kursinya.

"Manis? Jun, apa kau baru saja memuji pacarku, hah?!" Kini Mingyu kembali menatap Jun kesal. Sambil membuat gestur hendak memukul seseorang dengan sebelah tangannya yang terkepal erat dipukulkan ke tepalak tangannya yang lain. Jun memukul mulutnya pelan.

"Wow, calm down, Gyu! Kau ini aneh sekali. Tadi kau marah dengan pacarmu, sekarang kau marah karena ada yang memuji pacarmu. Lagipula kalau aku jadi Jun, aku juga pasti akan percaya padanya saat melihat mata cantiknya yang berbinar itu."

"VERNON! Kau bilang apa barusan?!" Kali ini Vernon yang langsung menutup mulutnya rapat dengan kedua telapak tangannya.

"A-aku... aku... aku harus ke kelas." Vernon pun segera bangkit dan langsung berlari ke kelas, lebih lepatnya melarikan diri dari amukan Mingyu yang mengejarnya emosi.

Mingyu memang kesal, karena ia mempunyai pacar yang super jahil padanya. Tapi ia lebih kesal lagi kalau ada yang memuji apalagi sampai mendekati pacarnya. Karena, yah.. Mingyu akui, pacarnya terlalu manis dan menggoda. Seorang Mingyu yang terkenal sebagai pangerannya sekolah dan ditakuti para murid dan guru pun sampai harus berusaha ekstra keras selama setahun untuk mendapatkannya. Tapi ia benar-benar tidak menyangka, seorang yang kalem dan dicintai semua orang, baik para murid dan guru, bisa sejahil ini padanya.

Mingyu dan Jisoo itu bagai dua kutub yang berbeda. Yang satu terkenal bad boy, yang satu terkenal good boy. Tapi anehnya, Mingyu yang kejam terhadap orang lain, akan bersikap sangat manis terhadap orang yang disayangnya. Sedangkan Jisoo, justru ia terkesan bersikap kasar dan usil terhadap orang yang dicintainya.

Walau begitu, namanya sudah terlanjur cinta, kotoran penghapus papan tulis di laci dan bangku, jus jeruk rasa laut, permen karet di dalam sepatu, buku tulis ketebalan 58 menjadi 32 lembar, buku cetak yang tercorat-coret, baju olahraga di loker yang sering ditaburi bedak putih, helmnya dan motornya yang ditempeli stiker barbie warna-warni, atau cubitan-cubitan yang sampai meninggalkan bekas kebiruan di punggungnya, dan kejahilan lain-lainnya sama sekali tidak menghilangkan rasa cintanya. Karena Mingyu tau, sangat tau, kalau Jisoo melakukan itu sebagai tanda cintanya. Aneh? Ya, Mingyu suka yang tidak biasa dan baginya Jisoo itu sangat luar biasa.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
.
.
Note: ini buat yang pada minta Minshua. Baru bisa segini, semoga suka~
.
.
.
Nana~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Minshua In RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang