Dear, Future Husband

715 47 25
                                    

Written on 17th May, 2016.
In a pinky messy room.

Dear, you.
My red string.

Pertama, aku mau bilang...

CONGRATULATION karena udah berhasil nikahin aku. I'm sure we've been through a lot of drama. Karena hidupku itu penuh drama, hehehe.

Selamat juga karena udah bisa yakinin papa aku yang over protective dan kolot nya ga ketulungan.

Duh, jadi bingung mau tulis apa...

Oh! Siapapun kamu, tolong jangan nyesel udah nikahin cewek jutek, judes, cengeng, dan baperan ini ya. Hahaha.

Jangan kesel kalau aku masih suka fangirling sama cowo ganteng-kamu lebih ganteng, kok!-sama adegan sweet drakor atau anime.

Aku ga tahu jin apa yang masukin kamu sehingga mau nikah sama cewek yang bahkan ga ada wife materials nya sama sekali ini.

Tapi, percaya aja ya, mau secinta apapun aku ke kamu, aku ga pake pelet, susuk, tusuk boneka, atau ke dukun beranak kok.

Oke, aku tahu kamu pasti senyum-senyum bacanya. Aduh, pasti gantengnya pol deh!

Tapi bener, aku memang ga punya wife materials. Aku ga bisa masak (kecuali masak telur, indomie, dan air), lipat baju, setrika, apalagi nyuci baju.

Tapi, untuk sekedar manasin air, nyiapin baju, makein kamu dasi, dan buatin kmu secangkir kopi setiap pagi bisa kok! (walau cuma kopi saset doang, bukan giling hihihihi)

Aku bukan tipe cewek yang bisa didiemin satu hari penuh di rumah, yang dipajang di dapur atau kamar. Dari dulu, aku memang ingin jadi wanita karir. Ibu rumah tangga just ... not my thing.

Jadi, maaf. Setelah nikah pun, aku tetap kerja. Bukannya aku ngeremehin kamu cari nafkah buat keluarga kita, bukan. But, remember the story i've told you before our marriage? Kamu pasti ngerti, kalau ga pasti sampai sekarang kita ga nikah-nikah. Hehe.

Aku orang yang berpikir, "Mau nikah ya nikah, mau engga ya engga. Yang penting gue kerja, punya duit."

Aku bukan orang yang gampang berkomitmen, sayang. Apalagi pernikahan. i just cant take 'the marriage things' easily.

Jadi, terima kasih karena udah yakinin aku. Udah bersedia menerima semua kekurangan aku.

Lagian, aku kerja buat beli art supplies dan novel aja kok. Kamu tau kan, kalau hobiku mahal-mahal semua TT. Aku 'kan harus beli alat kaligrafi untuk workshop ku juga.

Jadi inget, dulu konsep wedding kita; outdoor-meski kamu kurang setuju karna takut hujan turun tiba-tiba. Tapi, karena kamu luluh sama rayuanku, jadi tetap outdoor- Aku yang nulis semua undangannya, loh. Sumpah, tanganku pegel banget rasanya. Aku sampe harus stay up all night buat siapin ribuan undangan itu. Tapi gapapalah, calligraphy is one of the things i love the most! sekalian menghemat duit undangan ... hehehe... elegant wedding, gituloh.

Ah.

Pasti sekarang, pernikahan kita udah beranjak 3/4 tahun. Dan kita udah punya anak, kembar lagi.

Dan aku taksir, sekarang kita lagi di kamar, aku tidur di pangkuan kamu, diputar lagu-lagu korean ballad dari hpku, dan di luar lagi gerimis. We were talking about things sampai akhirnya, aku teringat surat ini.

Lucu diingat-ingat. Aku masih 15 tahun loh pas nulis ini. Dua bulan lagi aku udah pake rok abu-abu ... hihi!

Jangan baca serius kali dong, kacamata kamu udah hampir melorot, tuh! hahahaha.

Oke, oke... serious mode on.

Aku mau ngucapin terima kasih karena sudah memilih aku diantara semua orang.

Terima kasih sudah memilih ilalang ini diantara hamparan mawar.

Karena selamanya aku akan menjadi ilalang, dan tdk akan pernah menjadi mawar because ... it just so not me.

I'm basically not the perfect one, and i'll never be. Tubuhku juga bukannya ramping kayak bihun. Wajahku ya ga sebening dan semulus Dian Sastro. Aku tidak pernah menjadi pilihan pertama orang lain.

And i'm really thankful because you've chosen me-a wild flower in the field of roses.

Aku juga orang yang selalu berpikir, "Nobody loves me." Aku selalu tidak berharap banyak dari orang lain karena itu.

Tapi kamu datang, dan selalu berusaha menyakinkanku, mencoba menghapus kesengsaraanku.

Kamu adalah rumah. Rumah tempat aku berlabuh untuk terakhir kalinya. Rumah dimanapun aku bersamamu.

It's home wherever i'm with you.

I can't promise you forever, because we never know what will happen. Tapi, aku akan mencintaimu hari ini, esok, dan seterusnya sampai malaikat nyawa datang menyambut. Dan, kelak kita akan dipersatukan di surga nanti.

(Hei, aku percaya renkarnasi. Kelak, kita akan terlahir kembali dan menjadi pasangan hidup lagi, what'd you think?)

One, four, three.
I'll always do.

From, your 15th years old wifey.
MC.

Dear Future HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang