.
.
.
.'Dasar siBrengsek itu.' Batin Sasuke mendumel kesal. Sasuke mulai memotong-motong sayuran dengan kasar, tak dipedulikannya lagi bagaimana bentuknya. Pokoknya Sudah hampir tiga minggu moodnya selalu jelek. Hanya dikarenakan oleh satu orang, orang yang sudah dinikahinya selama kurang lebih selama satu tahun, orang yang telah merebut hatinya, orang pertama dan terakhir yang akan selalu dicinta dan dikenang, Orang itu adalah Namikaze Naruto suami sah dari Namikaze Sasuke.
Pokoknya hari ini lah kegalau-an Sasuke memuncak. Sasuke rasanya geram ingin memotong tubuh Naruto kecil-kecil dengan pisau yang dipegangnya. Dan, kegalau-an sang istri sah dari Namikaze Naruto, bermulai sekitar tiga minggu yang lalu.
FlashBack On
Seperti biasa pekerjaan seorang istri muda yang baru saja menikah, ia akan membangunkan suaminya, merapikan tempat tidur, dan menyiapkan sarapan selagi sang suami masih mempersiapkan diri untuk pergi kerja, dan itulah rutinitas yang akan sering dilakukan Sasuke saat pagi hari.Ketika jam masih menunjukkan pukul lima pagi Sasuke sudah bangun, dan berjalan kekamar mandi untuk menyegarkan diri dari rasa kantuknya. Diawal-awal pernikahan memang belum terbiasa sih, apa lagi harus bangun pagi dimana dulunya sebelum menikah bisa saja bangun sampai siang hari. Namun sebagai seorang istri yang baik Sasuke harus mulai membiasakan dirinya. Dengan berjalan lesu, sambil sesekali menguap Sasuke masuk kekamar mandi dan mulai mencuci mukanya tidak ketinggalan pula menggosok gigi-gigi putih miliknya. Sasuke tidak mau suaminya kecewa saat menciumnya dan mencium seseuatu yang tidak enak berasal dari mulutnya.
Setelah selesai, Sasuke mulai membangunkan pria pirang yang telah menjadi suaminya hampir sembilan bulan.
"Dobe." Panggil Sasuke sambil mengguncangkan bahu Naruto pelan. Tak mendapatkan sahutan Sasuke mencoba lagi sedikit lebih keras.
"DOBE." Sang dobe masih saja sulit dibangunkan bagai beruang yang sedang berhibernasi. Dengan kekesalan yang mulai memuncak apa lagi orang yang dipanggil masih saja meringkuk bagaikan udang didalam selimut. Langsung saja Sasuke menarik dengan kuat selimut yang masih membungkus tubuh topless Naruto.
Dengan tidak elitnya Naruto langsung jatuh terduduk, salahkan sendiri posisi tidurnya yang terlalu diujung kasur. Masih mengerang karena sakit dipantatnya ditambah lagi rasa kantuk yang berat dipaksa langsung bangun membuatnya sedikit kesal. Sasuke yang melihat itu hanya menghela napas pelan.
"TEMEE!!! Kau tega sekali dengan suami mu yang tampan ini."
"Salah kau sendiri dobe, kupanggil dengan lembut tetap saja tak bangun." Naruto hanya mengerucutkan bibirnya, sambil beranjak bangun dari tempatnya jatuh. Dan berjalan malas menuju kamar mandi, melewati Sasuke dengan diam.
Sasuke yang dilewati hanya terdiam saja, tumben- tumbennya sang suami tidak menciumnya. Walau pun sedang kesal atau marah pasti ada sedikit saja kecupan walapun itu dipipi, dan sekarang dia hanya dilewati seperti tidak ada orang saja. Mencoba berpikir positif dulu, mungkin suaminya tengah terburu-buru atau mungkin lupa.
Masih mencoba berfikir positif Sasuke mulai merapikan tempat tidur mereka, dan mulai berjalan turun kelantai bawah pergi menuju dapur untuk menyiapkan sarapan pagi untuk mereka berdua.
.
.
.
.
.
.
.
.Naruto yang telah rapih, dengan setelan jas warna navy blue ditambah kemaja warna merah darah, dan tak ketinggalan pula dasi panjang berwarna hitam membuat Naruto semakin tampan saja. Naruto berjalan turun menuju meja makan, dan menunggu sarapan yang sedang dibuat Sasuke.
Tidak terlalu lama menunggu 2 piring omelett yang masih mengepulkan uap panas datang, beserta 1 segelas jus jeruk dan segelas jus tomat mendampingi sarapan pagi mereka. Naruto yang melihat itu langsung saja makan dengan lahap, entah karena masakan Sasuke yang terlalu enak atau karena sudah telat untuk pergi kekantor.
Setelah selesai dengan makanan miliknya, Naruto langsung berlari keluar rumah tak lupa dengan teriakannya
"ITTEKIMASU" Teriak Naruto dari kejauhan, sedangkan Sasuke hanya dapat terdiam mencoba berfikir positif mungkin saja Naruto akan telat bekerja. Ya telat bekerja diperusahaan milik sendiri.
"Itterasshai." Jawab Sasuke pelan.
.
.
.
.
.
.
.
.Hari menjelang larut malam, dan Naruto belum pulang juga. Sasuke yang sedang menunggu Naruto pulang hanya bisa menonton tv ditemani berbagai macam makanan dan cemilan, tak dipedulikannya lagi kalau seandainya tubuhnya itu bisa membengkak.
Sasuke dengan seriusnya menonton drama korea, yang dimana ada seorang kapten tentara yang tampan dan seorang dokter yang cantik, drama ini lagi populer-populernya dikalangan para remaja. Sasuke menonton dengan seriusnya sampai tak mendengar suara pintu terbuka di iringi dengan ucapan 'aku pulang'.
Sasuke yang masih serius dengan tontonanya tak lupa dengan semangkuk snack dipangkuannya, langsung terkejut kala melihat Naruto sedang tertidur berbantalkan paha putih mulus milik Sasuke.
'Sepertinya ia kelelahan.' Ucap Sasuke dalam hati, dan tanganya yang tadi memegang mangkuk ia letakkan dan mulai mengelus rambut pirang Naruto dengan lembut penuh kasih sayang hingga akhirnya Sasuke pun ikut tertidur juga, beralaskan sofa tempat ia menunggu Naruto pulang yang berada diruang tamu dengan tv yang masih menyala.
.
.
.
.
.Sip sampe sini aja dulu, ngomong-ngomong chap depan masih flash back ya. Maaf ya kalau pendek, padahal rencananya oneshot...
Votement^^
![](https://img.wattpad.com/cover/72244676-288-k470307.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss Me Please (END)
FanfictionSasuke lagi galau, disebab kan oleh 1 orang yaitu Naruto. Sudah hampir tiga minggu lebih dia tidak mendapatkan ciuman dari Naruto. Dan Sasuke galau karena ia merindukan ciuman dari sang suami. NaruSasu Disclaimer: Masashi Kishimoto Rate: T+