Aku pernah merasakan dorongan yang begitu misterius. Menggoda imanku untuk sekedar menyisipkan anak rambutmu yang menjuntai ke telingamu. Atau begitu ingin mencium bibirmu yang ranum, ketika kau tersenyum kepadaku.
Satu kali saja...
Jika kau mengizinkan, menjadikanmu milikku selamanya...-:-
DI SUDUT RUANG
By: PORORO90
Disclaimers: Allways belong to Masashi Kishimoto
Warning: AU, OOC, Typo, Gaje, dan segala hal yang mungkin anda tidak sukai.
.
ITA-HINA
Dont like dont read.
Rate: T semi M (for another scene)
.
.
Itachi menarik ujung bibirnya. Terkesima dengan pemandangan di depannya. Wanita jelita itu keluar dari dalam mobilnya dengan dandanan yang sederhana.
Blouse putih berbahan kain satin dan rok sepan pensil hitam yang pas selutut. Dengan pelengkap tas kulit berwarna dark green olive. Ia selalu tampil tanpa perhiasan, yang merupakan style wanita itu sejak belia. Dan itulah yang membuatnya jatuh cinta, betul-betul jatuh cinta.
"Maaf, kakak pasti sudah menunggu lama."
Sebagai balasannya Itachi tersenyum lalu menggeleng pelan. "Kebetulan aku juga baru datang." Kilahnya.
Hinata tersenyum manis, dengan kadar kemanisan yang terasa pas di mata Itachi. Dan Itachi tak dapat menyembunyikan detakan menggebu di dadanya. Sebuah sensasi di mana jantungnya meletup-letup bahagia, hanya melihat paras ayu yang menghilang sepuluh tahun belakangan ini.
Oh, mungkin yang betul adalah—ia yang menyingkir dari kehidupan wanita ayu itu.
Opsi melarikan diri sejauhnya, dan sebisa mungkin berusaha menghindari semua topik wanita itu dan menghindar juga dari topik mengenai adiknya.
Segalanya yang menyangkut keduanya di masa lalu adalah sebuah kisah indah namun menyakitkan.
.
.
Itachi tahu, bahwa mengenang semua yang menjadi luka di hatinya—yang mengakibatkan ia harus melarikan diri seperti pengecut adalah kenyataan. Bahwa wanita ini pernah nyaris saja menyandang nama Uchiha. Dan sialnya bukan dia bajingan beruntung itu, melainkan adiknya.
Ada suara yang membuat mereka menoleh secara bersamaan, sesuatu yang mengingatkan keduanya tentang arti kata rindu.
Seperti gerimis waktu itu, Itachi masih memandang Hinata dengan tatapan yang sama.
.
.
Try to remember the kind of September
When life was slow and oh, so mellowTry to remember the kind of September
When grass was green and grain was yellowTry to remember the kind of September
When you were a tender and callow fellowTry to remember and if you remember
Then follow, follow..
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Sudut Ruang
FanfictionSatu kali saja, Jika Tuhan berbaik hati membuatnya tuli dan juga buta akan kenyataan yang ada. Izinkan ia menjadi pria bajingan dan egois. Sebab seperti gerimis yang menjadi hujan, perasaannya pada wanita itu tidak dapat terbendung dan justru makin...