Bukan Penikahan Impian

Part 3

"kmu melamun ra?".tanya dina heran melihat Nadhira yg hanya trdiam setelah keluar dari ruangan Ibu Tania, pemilik resto tmpat dia bkerja sbg juru masak bersama dhira.

"eh..engh..enggak ko din..aku cuma lg kepikiran ibu aja..",bohong dhira brusaha mnutupi masalahny.

"yakin??bu Tania td ga negur kamu kan?ga marahin kamu kan gegara aku minta bikinin kamu tempura buatku kmarin??"cemas dina.

kemarin memang dina merengek meminta dibuatkan tempura udang yg bisa dbilang ga sdikit..mgkn karena efek dia nyidam dhira tak tega menolak dan akhirnya..waallaa..dhira membuatkan tempura udah 2 mangkok besar yg langsung dilahap habis oleh dina.

"ckckck..kamu ni..dbilang ga papa kok..udaahh..kalopun dimarahin kan gpp dina sayang..aku ini yg dimarahin bukan kamu."cibir dhira.

"ta pi ra..."

"udah sanaa..gpp aku cuma lg kpikiran ibu aja kok beneran deh..td ga dmarahin ..percaya deh sama aku.."kata dhira brusaha meyakinkan sahabatnya itu.

"oke..ya udah..maaf ya ra.."ucap dina.

"gpp buat ponakanku ini..udah sana lnjutin kerjaan kamu.

Rumah nadhira

"assalamualaikum..dhira pulang ibu..."serunya dri luar rumah mungil yg dia tmpati bertiga dengan ibu dan adik sepupu yg tinggal bersamanya.

"waalaikumussalam..kamu sudah pulang nak?" sahut ibu dari dlam kamar saat dhira memasuki kamar tdur ibunya.

"iya ibu..ibu udah makan?obatnya udah dminum kan?"cecar dhira dg bnyak pertanyaan.

"sudah..td tika yg bkinin bubur..kamu sndiri sudah makan nak?"sahut lembut ibu.

"ya udah ibu istirhatat ya..dhira mau ke kamar dlu..".pamit dhira yg dijawab dg anggukan dari ibu.

dhira segera mandi dan meluruskan otot" badannya dg merebakan diri diatas ranjang yg sidah menemninya selama 19 th ini.

"Ya Allah..kuatkan aku..agar dpat mengahadapi semua ini tanpa menunjukkan kelemahanku.."gumamnya sambil menutup mata berharap esok akan kembali mendapatkan kekuatan untuk kembali memberikan senyumnya pada ibu dan semua orang di sekitarnya..