Chapter 1

108 5 1
                                    

Seperti rutinitas biasanya setiap pagi Vita telat bangun buat kesekolah.

"VITAA!!!BANGUN GAK LO" teriak Vito yang bikin kuping gue pecah

"duh apaansih lo, kuping gue bisa pecah tau gak!" jawab gue dengan nada kesel

"ayo bangun, udah telat ini vit"
ucap Vito yang berusaha membangunkan gue

"duh iya-iya gue bangun puas!!" jawab gue jengkel

Gue pun berdiri langsung menyambar handuk dan masuk kamar mandi.

Setelah gue mandi, gue pun keluar dari kamar mandi dan langsung memakai baju seragam putih abu-abu dan memakai sepatu Nike putih gue.

Dan setelah selesai gue langsung keluar dari kamar dan menuruni tangga satu per satu, ternyata Bonyok dan Vito udah ada di meja makan.

"pagi yah bun" sapa gue sambil cium pipi Bonyok gue

"pagi sayangg" ucap mereka berdua

"gue gak vit?" tanya Vito yang sambil elus-elus pipinya buat gue cium

"ogah banget" jawab gue malas

"dasar adek durhaka lo" ucap Vito sambil cemberut

"iya-iya abanggkuu" jawab gue sambil mencium pipinya "udah kan?" tanya gue sambil menaikkan alis

"gitu dongg" jawab Vito sambil ngacak-acak rambut gue

"VITO!!!AN--"ucapan gue terpotong Bunda yang melerai gue sama Vito

"udah-udah kalin itu berantem terus sekarang sarapaan ya" ucap Bunda

"iya bun" jawab gue Vito bareng

Setelah sarapan gue dan Vito langsung pamit buat kesekolah z.

"Bun,yah Vito sama Vita berangkat ya" pamit Vito "Assalamualaikum" ucap gue

Setelah keluar rumah gue pun masuk ke mobil dan diikuti dengan Vito.

"pasang seatbelt-nya" sahut Vito

Gue pun langsung memasang seatbelt-nya dan mobil pun berjalan.

Setelah 20menit perjalanan mobil Vito pun sampai di pekarangan sekolah, sesudah Vito memarkirkan mobilnya gue pun turun dari mobil Vito pun begitu.

"yok ke kelas" ajak Vita yang sambil merangkul gue

Gue pun denger ocehan dari fans Vito yang kecentilan banget bikin gue risih.

'Aku mau dong di peluk Vito'

'Kenapa Vita sih? Siapa sih dia? Sksd banget sama Vito'

'Aduh hati dedek sakit bangg'

Gue benci banget Ya Tuhan, hilangkan para fans Vito alay ini.

"lo gak risih setiap lo lewat denger ucapan ucapan mereka yang alay itu?" tanya gue

"risih banget nger--" ucapan Vita terpotong oleh 3 cewek yang di hadapannya

"eh ayang beb Vito, eh lo ngapain rangkul raangkul ayang beb gue" ucap Tamara

"kenapa gue gaboleh ngerangkul abang gue sendiri" jawab gue santai

Oh iya, Tamara itu cewe yang sok berkuasa disini padahal dia bukan siapa-siapa. Cewe yang sok cantik, sok cool tapi murahan wkwk.

Mata tama membulat seakan-akan tidak percaya jika gue itu adek dari Vito yang notabennya 'Mantan The Most Wanted'. "lo boong kan?" tanya Tamara yang masih tidak percaya dengan ucapan gue

"gue? boong? saama lo? ngapain juga boong, gaada gunanya buat gue" jawab gue enteng

Tamara masih tidak percaya dengan yang gue ucapkan tadi dia menyipitkan matanya. "l-lo bener a-abangnya Vita?" tanya Tamara gagap

"iya, gue abangnya" jawab Vito dingin "jelaskan kalo gue abangnya Vita jadi so jangan ganggu Vita dan gue lagi" lanjut Vito terkesan dingin

Tamara pun menunduk malu dan melenggang pergi dari hadapan gue sama Vito.

Gue dan Vito melanjutkan pelajaran menuju kelas gue dan gak lama kemudian sampai lah gue di ruang kelas XI IPA 2 kelas gue.

"gue masuk ya" pamit gue "iya sana masuk adek gue" jawab Vito yang ngacak-acak rambut gue

"VITO!!!ANJIRT" teriak gue diapun lari

Dan gue pun masuk kelas dengan muka bete karena Vito tadi.

"kenapa lo dateng dateng muka uda di lipet gitu?" tanya Della

"ya siapa lagi kalo bukan Vito yang bikin gue kayak gini" jawab gue yang sambil mendudukan pantatku dikursi sebelah Wulan

"ck, biasa" decak Wulan

Tiba-tiba Pak Wahyu guru Fisika masuk. "selamat pagi" sapa Pak Wahyu

"pagi pak" jawab seluruh siswa siswi dikelas

"saya 2 hari yang lalu memberikan tugas, dan dikumpulkan sekarang" ucap Pak Wahyu

Anak-anak pun maju memberikan tugasnya termasuk Wulan dan Della. Gue? hanya duduk dan memainkan iPhone gue.

"kamu Vita tidak mengerjakan?" tanya Pak Wahyu

"gak" jawab gue singkat "sekarang ka--" ucapannya gue potong, maaf ya pak hehe.

"iya saya keluar pak, makasih udah nyuruh saya keluar" jawab gue beranjak dari tempat duduk dan keluar.

Pak Wahyu menggeram kesal dan menggeleng-gelengkan kepalanya begitu anak-anak yang lainya begitu.

Gue pun berjalan gontai menuju kantin karena gue lapar banget, dan gak disangka disana gue ketemu dengan Vano 'The Most Wanted' setelah Vito.

Dia yang sedang berdiri di depan kelasnya dengan mengangkat satu kakinya. Nih orang pasti dihukum. batin gue

"hai bad girl" sapa Vano  "gak ngaca lo? lo juga bad kali!!!" jawab gue tak terima dan menatap tajam kearahnya

"weits, woles mbak" jawab Vano sambil cengengesan  "mbak mbak lah lo kira gue pembantu lo" jawab gue nyolot. Gue benci banget sama dia.

"mau kemana lo" tanya Vano

"kantin"

"ikut dongg" rengek Vano

"kagak" jawah gue dingin

"ikut ya ya, gue laper nih" rengek Vano lagi

"kantin aja sendiri, ngapa harus sama gue sih" jawab gue bete

"ayo dong gue ikut yaa" rengeknya lagi sambil megang tangan gue dan buat gue melotot kearahnya yang sambil cengengesan

"OGAH!!" jawab gue sambil lari dan gue lihat dia disana makin ketawa

Sial

Gue pun duduk di meja kantin dan memesan makanan dan minum.

"silahkan neng" ucap salah satu penjaga baso yang di kantin

"makasih pak" jawab gue

Dan tiba-tiba ada suara teriakan yang nyaring di telinga gue. Sepertinya gue kenal sama nih orang. batin gue

"vitaa luplup" teriaknya dan cowo itu Vano "gila ya lo" bentak gue

"gue gila karena lo vita" ucap dia "najis" jawab gue nyolot sambil beranjak dari tempat duduk gue

"VITA, ILUPYU" teriak Vano

Dasar sinting. batin gue

Thank you yang udah mau ngebaca cerita ku yaa((;
Maaf kalo typo ya, mau tau kelanjutan dari Vita&Vano? liat di Chpt selanjutnya💞

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 18, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Bad Boy VS Bad GirlWhere stories live. Discover now