Sleep Well

2.4K 242 7
                                    

Pipp

Terdengar suara pintu apartment yang terbuka. Namja tampan bersurai hitam itu melangkahkan kedua kaki berbalut sepatu pantofelnya diatas lantai marmer yang dingin. Baru saja satu langkah kakinya melewati pintu, ia merasa heran saat mendapati apartment yang ditempati oleh dirinya dan sang kekasih terlihat gelap, hanya sinar bulan yang memasuki celah kaca jendela besar apartment yang membuatnya menjadi remang-remang. Tangan kanan namja tampan itu mulai meraba saklar lampu yang ada didekat pintu masuk.

"Sayang?" Panggilnya memecahkan keheningan didalam apartment yang sepi. Ia berpikir mungkin saja kekasihnya sudah pulang namun karena sudah sangat kelelahan, ia sampai tak sadar untuk menyalakan lampu.

Namja itu, Jeon Jungkook segera melangkahkan kedua kaki telanjangnya, merasakan rasa dingin lantai marmer menuju ke kamar utama yang berada tak jauh dari pintu masuk untuk memastikan apakah kekasihnya sudah tertidur seperti prediksinya tadi atau belum. Mungkin saja kan?

"Sayang, kau sudah ti- loh tidak ada?" Jungkook hanya bisa mengerutkan keningnya saat tak mendapati kekasih tercintanya didalam kamar. Ia mengecek jam tangannya dan matanya terbelalak ketika mendapati jam yang sudah menunjukkan waktu 1 malam waktu setempat. Sudah sangat larut namun kekasihnya belum pulang juga sungguh membuatnya khawatir terlebih biasanya kekasihnya tak akan pernah pulang selarut ini.

Jungkook segera meraih ponsel pintarnya dari dalam kantung celana kain hitamnya dan menekan angka 1 yang segera tersambung dengan nomor kekasihnya. Baru saja ia ingin mengucapkan hallo, suara operatorlah yang menyambutnya membuat Jungkook mengerang frustasi. Sungguh Jungkook sangat khawatir dengan keadaan kekasihnya sekarang.

Jungkook sudah merasa sangat lelah, sungguh. Otaknya sudah sangat lelah ia gunakan seharian ini untuk bekerja dan menangani berkas-berkas perusahaan miliknya. Tubuhnya bahkan terasa remuk karena terlalu lama duduk diatas bangku dan matanya terasa sakit hanya karena berkutat didepan laptopnya selama seharian bahkan perutnya sudah terasa kebas karena menahan lapar. Seingatnya, terakhir kali ia makan adalah saat jam makan siang itupun juga karena paksaan dari sekretarisnya, Park Jimin yang sengaja memesankan makanan dan memaksanya untuk makan sebentar sebelum ia berkutat kembali dengan setumpuk berkas.

Ia sangat menggilai kerja, ia akui. Terlebih saat mendapati saham perusahaan yang bermasalah semakin memacu tubuh dan otaknya bekerja lebih keras demi menstabilkan kembali kondisi perusahaannya tentu saja memakan banyak tenaganya. Terlepas dari rasa lelah, lapar dan mengantuknya, yang ia pikirkan sekarang ini adalah kekasihnya. Kemana ia selarut ini?

Jungkook kembali meraih ponselnya dan mengotak-atik kontak didalam ponselnya untuk mencari beberapa nama teman kekasihnya. Masa bodo ketidaksopanan menghubungi orang tengah malam begini yang penting baginya adalah ia hanya membutuhkan kepastian akan keberadaan Taehyung, kekasihnya.

"Astagaa.. kenapa Hoseok hyung tak mengangkat panggilanku sih?" Keluh Jungkook saat panggilannya tak terjawab dari salah satu teman terdekat Taehyung, Jung Hoseok.

"Ayo Jin hyung.. ku mohon angkat telponnya.." gumam Jungkook saat kembali menghubungi Kim Seokjin, sahabat sekaligus sepupu kekasihnya, Kim Taehyung.

'Hallo?' Terdengar suara parau disana membuat Jungkook menghela nafasnya lega. Setidaknya mungkin sepupu Taehyung-nya ini tau dimana kekasihnya berada.

"Maaf mengganggu waktu tidurmu, hyung. Aku hanya ingin bertanya apa Taetae ada diapartmentmu?"

'Taehyung? Tidak. Tadi dia memang ada disini karena mengeluh dengan segala tugas miliknya yang belum ia selesaikam namun ia sudah ijin pulang padaku sejak 2 jam yang lalu. Apa ia belum sampai di apartment?'

Jungkook kembali menegang mendengar penuturan dari Jin. Pikirannya pun sudah berkelana jauh entah kemana. Sudah kembali dari apartment Jin sejak 2 jam yang lalu, tapi kenapa ia belum sampai disini? Kemana dia? Apa yang terjadi?

Sleep WellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang