#01

70 9 0
                                    

Diam dalam tinjauan
Sedih dalam makna
Bersama rindu yang tiada tara

Mereka cermin baginya
Tempatnya menetap dan menatap
Siapa aku, pikirnya
Kita lebih dari sekedar teman. Kita sudah seperti keluarga, ungkap salahsatunya

Keluarga macam apa yang tega merelakan kepergiannya dengan air mata
Sementara dirinya senantiasa bersedih atas kehilangannya ?

Keluarga seperti apa yang meninggalkan dia mengejar suksesnya demi berkumpul kembali ?

Semua telah berbeda.
Tak lagi sama
Semenjak kalian melepasnya
Sekalipun air mata telah bercucuran
Cepat atau lambat, Waktu dan tempat pasti akan merubahnya

Berlakukah itu untuk kami ?
Dua tahun waktu yang sebentar
Jika bertemu kalian --sekalipun hanya sehari saja
Dengan nostalgia untuk waktu yang lampau
Bersama kalian yang saling melengkapi
Menurutku, itu sangat cukup --sekalipun sebenarnya kurang

Dan masa lalu, ia tidak dapat diulang atau mengulang
Ia hanya bisa diingat dan dikenang.

Selamat tinggal sahabatku
Ku kan, pergi berjuang
Menimba ilmu
Jauh, tak terlihat, tak terjamah, tak terpikirkan sebelumnya olehku.

Kutinggalkan kalian bersama kesedihan
Dan kuharap
Kelak ku kembali
Datang dengan kegembiraan.

Yakinlah, dia akan datang
Penuh harap, ia berkata
Jangan lupakan semuanya, kalian mungkin melupakanku, tapi jangan pada yang telah terjadi
pada tahun tahun itu. Dan terimakasih telah menerimaku bersama kalian

-Penuh Baper
Jumat, 20 Mei 2016. 10.08 WIB

Wir : KRDESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang