KELUARGA TERCINTA
By Eddy D Iskandar
BAGIAN KESATU
RINDU memejamkan mata. Bening
berguling lewat pipinya. Di luar.
hujan masih
rintik-rintik.
"Apa yang telah terjadi. Rin\u00c2\u00b0" tanya
Farida -ibunya.
"Semua di luar dugaan saya. Saya
hilap." "Katakan saja. apa yang
terjadi0" "'Saya
telah melakukannya dengan Mas
Han-doko."
"Kau hamil0" "Iya."
Farida tersentak. Menghela nafas.
Tidak. Ia tidak berani menyalahkan
anaknya.
Tidak berani memarahi Rindu. Ia
terlalu sayang pada Rindu, la' tak
berani menyakiti
perasaannya.
9
"Sudah berapa bulan0"
"Dua......."
Farida menggelengkan kepala.
"Maafkan saya. Bu."
"Yah. segalanya sudah terjadi, mau
apa lagi." "Saya takut bapa."
"Kenapa rnesti takut? Kau harus
berani menanggung resiko."
**Saya takut bapa berbuat kasar "
Farida menghampiri Rindu, makin
dekat di belakangnya.
"Rin."
Rindu menoleh. Keduanya bertatapan
dalam jarak dekat. Wajah Rindu
pucat
ketakutan. Ini membuat Farida iba.
"Berterus terang saja kepada
bapamu. Kalau atinggal diam. Kau
haru segera menikah."
Rindu menangis. Farida terpaku. Tiba-
tiba nah nya goyah. Benarkah apa
yang
diucapkannya barusan ke luar dari
hati nuraninya yang murni? Benarkah
k a lau
Husni - suaminya berbuat kasar
terhadap Runi\u00c2\u00bb anak kandungnya, ia
akan membela?
Beranikah 11 membela anaknya yang
salah? Kenapa aku membtl.i nya?
Bukankah
dengan begitu, berarti aku
membenar kan perbuatan Rindu?
Bukankah dengan
begitu, aku