Oh, hi~!
You wanna know about me? *ngekek*
Aku yakin kau tidak akan mau membacanya. Kenapa? Karena aku bisa saja memanipulasi cerita ini supaya enak dibaca.Oh, tapi kalau kau tetap ingin membacanya sih, aku tak masalah. Jangan salahkan aku kalau kau kemudian mempertanyakan arti kehidupanmu sendiri.
Well, here goes~!
***
Namaku Zwei Jeffrey Anderson. Aku jarang menyebutkan nama tengahku. Kenapa? Karena aku ingin *ngekek*
Ah, sebenarnya itu krn arti namaku adalah 'pengelana', yep. Traveller. Tapi, ada arti lainnya juga yg berhubungan dengan kebahagiaan. Hahaha, tidak menarik kan? Baiklah.. lanjut.Aku adalah seorang bungsu dari 4 bersaudara. 2 kakakku adalah muggle, dan 1 lagi penyihir.
Kakakku yang penyihir itu namanya Alexandria, dia juga pernah bersekolah di Hogwarts dan masuk asrama Slytherin. Hehe, kau pasti merasa aneh kan? Aku adalah seorang murid asrama Hufflepuff, sedangkan kakakku seorang Slytherin. Well, karena aku ingin masuk hufflepuff. Ibuku yang seorang penyihir juga dulunya slytherin *ngekek*. Actually, aku juga diberi pilihan masuk slytherin saat baru masuk tahun pertama. Tapi aku memilih masuk hufflepuff, karena menurutku nama Hufflepuff itu lucu. Dan lagi kulihat kakak-kakak kelasku di hufflepuff juga bermuka lucu, aku ingin melihat sesuci apa anak-anak hufflepuff itu.Yea, begitulah sampai aku sekarang bisa bertemu dengan kalian yang membaca cerita singkat ini, hehe.
Hm? Kau ingin mengetahui masa laluku? Hahaha, masa laluku biasa saja kok. Aku anak bungsu bahagia yg lahir dari rahim seorang penyihir darah murni yang membelot dari kekaisaran hanya untuk menikah dengan seorang dokter hewan muda. Ibuku menyiramkan sihir penghilang memori pada keluarga aslinya dan mengganti nama dengan namanya yang sekarang, Allarice.
Aku, sih tidak tahu seperti apa keluarganya dulu. Aku juga tidak peduli.
Setelah aku lahir, ibuku langsung menyadari bahwa aku adalah penyihir. Ia bilang aku adalah harapan keluarga untuk meneruskan darah baru penyihir Anderson *ngekek*, ia juga bilang aku harus menikah dengan wanita darah murni. Meh. Kehidupan cintaku biar aku yang menentukan.
Oh, tahukah kalian kalau aku pernah diculik? Yea, makhluk seperti aku juga pernah diculik. Itu terjadi saat umurku 5 tahun, aku dan keluargaku sedang rekreasi, quality time. Kami makan di sebuah restoran mcDunalds. Waktu itu aku ikut ibuku untuk pesan makanan, aku yang masih kecil pasti kepo dong sama maskotnya. Yea, singkat cerita aku diajak keluar sama maskot mcDunalds. Aku, sih tidak berpikir apa-apa saat bersamanya, yang kupikirkan saat itu hanyalah 'ini orang gak ribet apa tiap hari berpakaian begitu?' *ngekek*
Maskot itu mengajakku ke gang sempit, dia menyebutkan sebuah kata yang asing yang sekarang kusadari itu sebuah mantra untuk membuka kunci, yea, Alohomora. Kemudian kami masuk ke suatu tempat dengan dimensi yang berbeda sama dunia muggle, aku lalu disimpan di sebuah tempat duduk, kedua tanganku diikat ke kursi itu kemudian aku disuruh menatap si badut mcDunalds itu. Jujur, lama-lama aku benci melihatnya dengan make-up tebal dan senyum aneh di wajahnya. Aku nangis, deh hahahaahha.
Bukannya mencari cara agar aku berhenti nangis, si badut itu malah teriak-teriak nyuruh aku diem sambil mengayunkan tongkatnya. Tentu saja benda-benda di ruangan itu melayang semua, aku juga tidak sedikitpun berhenti menangis. Duh, aku cengeng ternyata.
Tak lama setelah itu, aku mendengar suara ibu dan kakakku dari luar ruangan, tepatnya dari pintu yang tadi kulalui. Kemudian dengan gagahnya ibuku menendang pintu dan membekukan si badut, aku ya tercengang dong *ngekek* brasa dalam film gitu. Kakakku segera melepas ikatanku dan menurunkanku dari kursi, emang dasar kakak jahat, aku bukannya digendong atau ditanya ada luka atau tidak, dia malah nyuruh aku lari keluar sendiri.
Aku, sih nurut-nurut aja, tapi kemudian aku menemukan tongkat sihir milik si badut. Dengan ingatan yang samar-samar aku menggunakan sihir pemanggil api lalu apinya muncul, menjalar mengikuti cairan dari drum yang tadi melayang. Ibuku yang baik hati dan tidak sombong segera menggendongku keluar diikuti kak Alexandria. Akhirnya aku pun selamat.
Hahaahahaa, hebat 'kan masa kecilku?
Oh, ya.. kudengar setelah aku berhasil diselamatkan, tempat itu meledak dahsyat. Sampai beberapa bangunan di kanan-kirinya ikut hancur atau terbakar. Entah berapa banyak yang tewas disana *menerawang*Yah, namanya juga kecelakaan *ngekek*
Sekarang, apa kau percaya ceritaku?