Mata lebar ku menatap hamparan air di hadapan ku,pantai. Semakin ku tajamkan penglihatan ku,semakin itu pula tangan ku mengepal kuat kuat. Merasa tak adil atas apa yang telah ku terima hari ini. Menyadari jika orang yang paling ku cintai hilang,ia begitu jahat nya menghilang dari ku. Meruruh rantah kan kehidupan ku,merubahku menjadi sosok yang berbeda. Dia menjatuhkan ku,dia menjatuhkan ku setelah membawaku menuju langit nya. Dunia ku runtuh,harapan ku runtuh.. Kim Seokjin! Kau meruntuhkan hidupku! Kau hancurkan aku dari titik dimana aku bahagia! Aku membenci mu.
°°°°°°°°°
"Sejak kapan dia begini?" Tanya seorang Namja kepada seorang ahjuma di belakang nya.
"Sejak lima tahun belakangan tuan muda" jawab ahjuma itu,namja bermarga Jeon itu hanya menganguk anguk.
"Baiklah,bibi Nam.. Bisa tolong tinggalkan aku" titah Jungkook,namja itu.
"Ne" sang ahjuma membungkuk dan berjalan pergi.
Jungkook melangkahkan kaki nya,menatap wajah yeoja yang sedari tadi ia amati itu. Ia berjongkok tepat di depan wajah gadis itu,dan tanpa ragu mengulurkan tangan nya walau dia tahu jika gadis itu tak akan menyambut uluran nya.
"Jeon Jungkook iminda" Jungkook menampil kan senyum terbaik nya. Namun gadis itu masih menatap kosong ke arah nya. Jungkook tahu betul,jenis pandangan itu.. Sebuah pandangan yang hampa bagai tanpa Jiwa itu menatap wajah nya lekat lekat. Menjadi seorang psikiater selama tiga tahun sudah cukup membuat nya hafal dengan jenis tatapan itu.
"Aku tahu kau terluka,aku juga tahu jika kau kesepian.. Maka dari itu terimalah aku menjadi teman mu" Jungkook menjawab tatapan hampa itu dengan senyum nya,sembari mengulurkan tangan nya-lagi-.
Gadis itu masih enggan bergeming,pandangan nya masih terpaku oleh objek--entah apa itu-- di depan nya. Jungkook mendengus pelan,sepertinya cara ini belum berhasil. Pikir nya.
"Aku bisa membantu mu untuk lepas dari kesepian mu,kumohon.. Izinkan aku untuk menjadi teman mu" Jungkook masih enggan menyerah,kali ini ia menyodorkan kelingking nya tepat di atas tangan gadis itu.
'Tes' buru buru ia mengangkat tangan nya,kala merasakan ada sesuatu yang basah mengenai tangan nya.
"Kau menangis?" Bukanya sebuah jawaban yang di berikan oleh gadis itu,namun dia malah pergi meninggalkan Jungkook.
"Park Sooyoung,aku berjanji akan berhasil" gumam Jungkook.
"Oppa,di minum dulu teh nya" tiba tiba Jungkook di kejutkan dengan sebuah suara lembut yang berasal dari seorang yeoja cantik yang tengah memberi nya segelas teh.
"Ah,Ne" jawab Jungkook dengan tersenyum.
Yeoja itu juga ikut tersenyum dan kemudian membungkuk lalu segera pergi. Namun tangan Jungkook lebih dulu mencekal nya.
"Ada apa,Oppa?" yeoja itu membalikan badanya menatap Jungkook.
"Duduklah dulu" jungkook melepaskan cekalan nya dan menepuk nepuk bangku kosong di sebelah nya. Gadis itu hanya menurut dan ikut duduk bersama nya.
"Apa kau kerabat dari Park Soo Young?" Tanya Jungkook,yeoja itu menganguk pelan.
"Aku adik nya,sudah lama dia seperti itu.. " Yeoja itu berucap tanpa memandang ke arah Jungkook. "Aku sangat sedih dengan keadaan nya,dia masih terlalu muda untuk depresi seperti itu.. Jalan nya masih panjang,
Selisih usia kita saja hanya terpaut empat tahun" yeoja itu berucap tanpa perlu menunggu pertanyaan dari Jungkook.Jungkook mulai membenarkan posisi duduk nya menghadap wajah lawan bicara nya itu. "Kalau boleh tahu,siapa namamu?" Tanya Jungkook.
"Min ah,Park Min Ah" jawab Min Ah,yeoja itu.
"Ehem,Park Min Ah-ssi bisakah kau menceritakan sesuatu padaku?" Jungkook menatap serius ke arah Min Ah.
Min Ah,tersenyum. "Cerita apa?" Tanya nya.
"Tentang Kakak mu"
"B-bukankah Bibi Nam, sudah memberitahu mu?" Min Ah,kini juga membenarkan posisi duduknya menghadap Jungkook.
"Aku sudah meminta informasi padanya,tapi dia hanya berkata bahwa Park Soo Young hanya depresi karna kekasih nya meninggal"
"Lalu?"
"Hmm,tentu saja aku butuh lebih banyak informasi soal masa lalu nya. Itu akan membuat penyembuhan nya lebih mudah karna aku tahu pangkal permasalahan nya" Ulas Jungkook,Minah tersenyum dan mengganguk.
"Mungkin ini sedikit panjang tapi aku akan meringkas nya ku harap kau cepat paham, jadi.. Lima tahun lalu saat Eonni masih bersekolah di tingkat Senior High School, dia memiliki seorang Namchin bernama Kim Seok Jin. Selama Tiga tahun berpacaran,akhirna mereka memutuskan untuk bertunangan dan Enam bulan kemudian mereka melangsungkan pernikahan-"
"Tunggu? Menikah? Soo young pernah menikah?" Potong Jungkook membuat Minah menjitak nya keras.
"Aku paling benci jika pembicaraanku di potong! Dengarkan dulu baru bicara!"
Jungkook menggusap usap dahi nya sembari meringis pelan. "Iya iya" ujar nya.
"Hmm,sampai dimana kita?"
"Sampai,Saat Sooyoung melangsungkan pernikahan" jawab Jugkook.
"jadi pada saat mereka melangsungkan pernikahan,semua nya berjalan sangat lancar.... Sampai ketika Seokjin Oppa mengajak Sooyoung Eonni surfing di pantai pada sore hari,Seokjin Oppa adalah atlit surfing.. Dan pada Sore hari itu Ombak besar menghanyutkan keduanya-" Minah sengaja menggantungkan kalimatnya di udara,ia menunduk. "Namun beruntunglah Sooyoung Eonni,sebelum ombak menengelamkan tubuhnya Seokjin langsung mengangkat tubuhnya dan melemparkan tubuh Sooyoung ke daratan... Dan Ombak menghanyutkan Seokjin sepenuh nya,aku menjadi saksi mata dari satu nya di situ" lanjut nya.
Jungkook menganguk anguk sembari mengusap dagu nya.
"Jadi... Inti nya,dia hanya trauma dan dan siap kehilangan suami nya" Jungkook menarik kesimpulan atas penjelasan Minah.
Minah tersenyum. "Ku harap,kau bisa menyembuhkan kakak ku" ujar Minah sesudah Yeoja itu membungkuk ke arah Jungkook dan pergi meninggalkan nya.
-TBC-