Chapter 1

65 9 5
                                    


This is my first post i hope your enjoyed
And don't forget to vote & coment. ^ ^

-
-
-
-
-
-
-

Just meet.......,

-
-
-
-
-
-
-

Pagi hari yang cerah di jalan
setapak yang sempit dan mungkin maksimalnya hanya bisa dilewati oleh 2 orang dewasa dan menurutku di malam hari jalanan ini pasti akan menyeramkan.

Aku biasa lari pagi mulai dari jam 05.00 - 06.00 ke daerah di sekitar rumahku.

Namun jalanan yang kecil ini baru pertama kali ku lewati, aku melewatinya karena tertarik pada bangku taman yang ada di pinggir jalan yang warnanya sangat unik di banding tembok - tembok kusam yang mengampitnya.

Aku merasa lelah dan memutuskan untuk duduk sejenak sambil meluruskan kaki sebelum lanjut lari pagi.

Namun belum lama ku duduk, terdengar suara seseorang berlari kecil aku mulai merasa takut, jantungku berdebar sangat kencang.

lama kelamaan sekitar jarak 5 meter dari tempat ku duduk, sudah mulai terlihat wajahnya dan samar - samar terlihat seperti lelaki yang kurang lebih seumuran denganku dan berwajah tampan, namun aku masih berfikir negatif, bahwa orang tersebut akan menodongku dengan senjata dan dia ingin merampokku.

Dengan posisi seolah - olah aku akan siap di serang aku segera berdiri dan menunjukan kepalan tangaku kepadanya, namun ternyata dia juga terkejut dan langsung mengatakan

" tenang gue bukan orang jahat, gue orang baik - baik kok suwer deh...., gue ga akan ngapa - ngapain lo"

aku pun menurunkan tanganku

"beneran lo bukan orang jahat?"

Dia menjawab dengan segera

" iya bener serius dah demi Allah....... ,btw kok bisa lo ada di sini gue belom pernah bertemu orang yang berani lari pagi lewat sini, apalagi perempuan?"

aku pun duduk kembali dan menjelaskan padanya dia juga duduk disebelahku.

Setelah ku menjelaskan kenapa ku bisa ada sini di jalan setapak yang menyeramkan ini, aku bertanya padanya

"dan lo, kenapa lo bisa ada di sini? Bukanya ini jalan yang menyeramkan untuk di lewati?"

si pria itu menjawabnya

" kalo gue sih udah sering, malah hampir setiap hari gue lewat sini buat lari pagi. karena gue suka sama pemandangan disini, pemandangan matahari yang samar - samar memancarkan cahayanya perlahan di antara tembok - tembok tua dan kusam ini, itu merupakan pemandangan yang langka. si pria itu menjelaskanya

"oh gitu.."

tiba - tiba jam tanganku yang sudah ku setting untuk waktu lari pagi berbunyi menandakan bahwa waktu lari pagi sudah selesai dan aku harus pulang untuk bersiap - siap pergi sekolah.

Tanpa basa - basi aku mengatakan padanya

"udah dulu ya..., gue mau pulang takut telat"

si pria itu mengangguk dan dia berkata

" gue juga mau pulang, udah cukup lama gue lari dari tadi" dan si pria itu menawarkan untuk pulang bareng

" lo lewat sana kan ( sambil menunjuk salah satu jalan yg memang akan di lewati ku) mau bareng ga?"

aku mengangguk dan kami berjalan bersama. Sudah setengah perjalan tapi suasana sangat tidak enak, diam dan sunyi hanya ada suara angin dan ayam yang berkokok.

Si pria itu akhirnya mebgeluarkan suara

"ehem... Dari tadi kita canggung banget ya.. Oh iya nama gue Yoki, nama lo?"

pada saat itu tanganku tak keluar dari saku hodie yang ku pakai padahal si yang namanaya yoki sudah menulurkan tanganya.

" eee..... Nama gue Keni,oh ya gue belom pernah liat lo sebelumnya kalo lagi lari pagi biasanya gue tau orang yang hampir setiap hari lari pagi?"

Dia terdiam sesaat namun segera menjawab

" mungkin karena rute lari gue ga biasa karena bisanaya gue lewat jalan - jalan yang sepi, jarang ke jalan yang rame" aku berfikir sesaat

"oh gitu,emang kenapa kalo boleh tau? "

Aku agak menekankan pada kata kalo, pada saat yang bersamaam handphone ku berbunyi dan ternyata telepon dari mamah aku bergegas mengangkatnya karena ga biasanay mamah nelepon apalagi pagi - pagi gini.

"halo ken,kamu dimana sekarang liat jam ga sih kamu mau telat......!?"

Aku langsung melihat jam tanganku dan OH MY GOD jam menunjukan pukul 06.10. Mati gue bisa telat (dalam hati ya ngomongnya).

Jantungku langsung bedegup kencang karena lupa dan karena suara mamah yang sangat keras aku langsung menjauhkanya dari kupingku dan pada saat selesai bicara baru ku tempelkan lagi

"wahhhh (syok) iya iya iya mah aku langsung pulang nih "

tak butuh waktu lama aku langsung melambaikan tangan pada yoki dan dia tersenyum lalu lari juga dan berkata

"maaf ya tadi gue ngajak ngobrol nya kelamaan"

aku mengangguk dan berteriak bahwa bukan salahnya aku di omeli memang langkahku tadi kecil - kecil yang menyebabkan jadi lama.




Maafkan jika typo *,*
Btw kalo ga jelas ceritanya maap yak

Gue harep jangan jadi silent readers ya.....

Thanks yg udah mau baca and don't forget vote & coment
Thanks ^ ^

I Don't Know About LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang