Penikmat Rindu

212 5 2
                                    

Hari ini, tepat 5 tahun aku kembali berada di sini, tepat 5 tahun pula kamu pergi dengan membawa seluruh hatiku. Apa kabar kamu di sana, Ry? Ya, mungkin kamu sedang sibuk dengan urusanmu. Aku mencoba untuk mengerti kesibukanmu. Aku sempat ingin menghubungimu, tapi rasanya sangat egois.

Aku duduk di tempat biasa kita. Kita? Rasanya sudah asing untukku mengucapkan kata itu, karena sekarang hanya ada aku, di sini.

Kamu ingat rumah pohon ini, Ry? Rumah pohon yang kita buat dulu, sudah tak terurus, jadi aku hanya duduk di bawahnya, di temani dengan hembusan angin. Suasananya masih sama, sunyi. Tempat kita berdua mencari ketenangan.

Konyol, bukan? Aku selalu menunggumu datang untuk menagih janji yang kau buat. Tapi nyatanya, kamu tak datang lagi, untuk yang kesekian kalinya.

Untuk sekedar menyapaku melalui media sosial pun, sepertinya sulit untukmu. Aku hanya dapat melihat kegiatanmu dari cuap-cuap di twitter-mu. Ya, buatku itu sudah lebih dari cukup. Mengetahui kau baik-baik saja, aku cukup lega.

Memang, pengorbanan tak semudah itu. Aku hanya dapat menahan rasa rinduku dalam diam. Rasa rindu yang sudah memuncak ini, meminta untuk dicarikan tempatnya berpulang. Tapi, aku terjebak. Aku terjebak dengan rindu yang menyakitkan ini. Bukan, bukan aku tak suka dengan ini. Aku hanya merasa, rindu ini berhak untuk dilepaskan. Apa lagi yang harus aku korbankan untukmu, Ry? Semua waktu yang aku punya, selalu ku luangkan untuk memikirkanmu.

Ry, rasanya sudah lama kita tidak bertukar cerita, seperti dulu. Ah, aku jadi terbayang masa-masa SMA kita yang konyol. Ah, ralat. Bukan konyol. Tapi, begitu menyenangkan. Masa-masa itu, sudah ku taruh baik-baik dalam long term memory-ku, Ry. Bagaimana denganmu?

Bolehkah aku bercerita sedikit, mengenai masa-masa itu, Ry? Baiklah, sepertinya kamu tidak keberatan.

Pertemuan pertama kita yang tidak sengaja, membuat kita saling mengenal. Kamu tahu? Aku sangat yakin, ada campur tangan Tuhan di dalamnya.

Kamu ingat, pertemuan pertama kita di parkiran sekolah? Pada saat itu, motormu menghalangi motorku yang ingin keluar. Konyol, bukan? Pertemuan macam apa itu? Tuhan membuat skenario dengan semenarik mungkin untuk kita.

Aku ingat, pada saat itu aku memarahimu. Bayangkan saja, ternyata aku memarahi laki-laki yang terkenal di sekolah. Oh, betapa bodohnya diriku, karena tak mengenal ketenaran dirimu. Adu mulut pun, tak terelakkan lagi. Sampai akhirnya, pertengkaran kita dipisahkan oleh temanmu.

Para perempuan menatapku sengit, karena aku bertengkar dengan idola mereka. Ada pula yang menganggap, kalau aku mencari perhatian darimu. Ah, sungguh lucu ya, para penggemarmu itu. Kenal saja tidak, bagaimana bisa aku mencari perhatianmu?

Bermula dari sana, aku tak suka dengan semua kelakuanmu. Pertemuan pertama itu, yang membuat pandanganku tidak baik terhadapmu. Setiap bertemu, kita saling melemparkan tatapan sinis. Sampai akhirnya, kamu menolongku karena terjatuh dari motor. Ternyata benar, benci dan cinta hanya dipisahkan oleh benang yang tipis. Dan aku merasakannya.

Aku mulai merubah pandanganku terhadapmu. Entah sejak kapan, kita mulai dekat tanpa adanya tatapan sinis, dan tergantikan dengan tawa bahagia.

Kamu begitu dingin, jika belum mengenal sepenuhnya. Tapi, kamu akan berubah drastis, menjadi laki-laki yang super konyol, jika sudah dekat dengan seseorang yang kamu kenal.

Kamu ingat? Kita pernah main Dare Or Dare. Aku memberikan tantangan untukmu yang sangat tidak masuk akal. Jika aku mengingatnya, rasanya aku geli sendiri.

Di sebuah kedai kecil, aku memberimu Dare untuk mengungkapkan, bahwa kamu telah menghamili anak dari seorang Bapak yang akan kamu datangi.

Dengan wajah terkejut, kamu menyanggupi itu. Aku memasang pandangan, ketika kamu mulai berjalan mendekati seorang laki-laki yang sudah paruh baya. Dengan gugup, kamu berbicara dengan Bapak itu. Raut wajah yang terlihat saat itu, membuat aku tak tahan untuk tertawa. Si Bapak dengan santainya berkata, 'Loh, jadi selama ini anak saya homo?'

Penikmat RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang