keluarga dukun

46 8 2
                                    

Enjoy!

"Melody felizya,"

"Melody felizya,"

"Melody fe-,

"Hadir bu," ucap seseorang perempuan paling pojok yang hanya mengangkat kepala nya sekilas.

"Minggu depan saya akan memanggil nama kamu tanpa pengulangan. Dan jika kamu tidak berbicara hadir saya akan alfa kan kamu dan mengeluarkan kamu dari kelas saya, mengerti,"

"Mengerti bu" ucap nya sambil acuh.

Gadis itu Melody felizya gadis cuek dan irit berbicara. Duduk di pojokan kanan, malas belajar, duduk sendiri.

Bukan karna tidak ada yang menemani nya. Tapi, mereka takut bahwa omongan yang mereka lontar kan tidak di anggap atau hanya di balas anggukan saja.

Menyebalkan bukan.

...

Melody memperhatikan guru yang sedang berceloteh seru di depan, padahal pikiran murid nya tak tau sedang di mana.

Mungkin kantin, mall, salon, dufan, selfie, pacar, makan, motor, mobil, tas, shopping, futsal, basket, film, nyanyi, cogan, cecan, bioskop, taman, novel, fantasi, romance, acara tv, dsb.

Gue cabut kali yah abis ini pelajaran batin Melody.

Ia melihat sekeliling dan terpaku seseorang yang melihat nya tajam bagai kan silet. Ia duduk sebarisan dengan nya hanya saja ia berada di pojok kanan.

Ia adalah Andreas atau lebih sering di sebut Andre oleh teman-temannya.

Cogan, tajir, cerdas, berkharisma, dan penuh pesona. siapa yang tidak mau dengan nya ?. Mungkin gue,ckck.

Andre. Dia sama spesies dengan Melody. Irit bicara, tapi sewaktu-waktu bisa menjadi cerewet jika ada yang mengganggu nya.

Melody memalingkan wajah nya. Bukan takut. Hanya saja, ia agak sedikit terasa terintimidasi oleh tatapannya. Hanya sedikit.

Bel telah berlalu. Orang-orang berhamburan untuk pergi dari kelas untuk meringankan pikirannya.

Tidak dengan Melody. Juga, dia.

Melody memasangkan headset di telinga nya dan menaruh kepalanya di atas meja dan memejamkan mata.

Ia merasa ada sesorang yang duduk di samping nya.

Melody melihat dan itu, Andre.

Mau ngapain. Tuh anak, batinnya.

Andre malam menatap nya tajam.

Mata silet,anjirrr. Batin Melody.

Dan Andre malah menatap nya lagi dan semakin intens.

Tuh anak abis dari dukun yah kayanya, beli pedang mata,wkwk. Batin Melody,lagi.

"Bukannya lo mau cabut ke mall yah, trus mata silet, juga abis dari dukun beli pedang mata, right ?" Ucap Andre tenang tapi cukup menusuk.

Melody langsung melepaskan headset nya dan pergi begitu saja meninggalkan Andre yang menatap nya aneh.

Melody ngosh-ngoshan. Ia berlari dari kelas nya menuju perpustakaan.

Itu anak anaknya setan kali yah, jangan-jangan tu anak beneran ke dukun lagi. Pikir Melody.

Melody menyandarkan badan nya di pojok dekat rak buku. Ia melihat ke sekelilingnya.

Mengerikan,batinya.

Tapi kalo gue balik ke kelas ada anak dukun mata silet, ogah gue. Batinnya. Lagi.

Plak,

Melody yang sedang berdiri langsung jongkok dengan muka yang di tutupi oleh tangan nya.

"Maaf maaf jangan ganggu gue please, mbah gondrong ganteng cakep sedunia gak terkalahkan kan, ampuni hamba mbah mbah-

"Lo ngapain ?"

Melody tersadar, ia melihat ke arah yang menepuk pundak nya.

Hufs,Melody bernafas lega.

"Gue fikir lo mbah gondrong, ternyata muda toh !" Ucap Melody sambil memutar bola mata nya.

"Mbah gondrong, muda ?" Lo fikir gue dukun apa ?" Ucap orang itu.

"Iya lah, si Andre kan berguru sama lo?" Ucap Melody dengan sinis.

"What,?"

"Lo kan temen nya Andre si anak dukun mata silet, jadi lo dukun nya soalnya kalian nempel mulu, wkwk" ucap Melody sambil tertawa terbahak-bahak.

"Gak lucu lo, lagian rambut gondrong tuh lagi tren, katanya lo fashionable tapi masalah rambut aja lo gak tau" ejek pasha.

Dia Pasha, teman Andre. Memang, ia memiliki rambut gondrong juga kriwil seperti mbah dukun. Right.

"Gue tau, tapi tu rambut gondrong gak pantas di elo, jadi nya tuh kaya mbah dukun yang ga keramas selama 1 abad penuh, wkwk" ucap Melody dengan tertawa yang semakin keras.

"Cewe ko ketawa nya kaya gendruwo"

Anjirr, siapa yang ngomong gitu. Pengen di tabok yah tuh orang. Sialan.  Ucap Melody dalam hati.

"Lo mau nabok gue, nih nabok aja, gue rela ko" ucap nya dengan seringai nya.

"Ahh,, dasar keluarga dukun" Melody berteriak sambil berlari ke luar perpustakaan.

Andre tetap diam melihat lari nya Melody. sedangkan Pasha, ia sudah tertawa terbahak bahak sambil memegangi perut nya.

Tbc,

_________________________

Jangan lupa juga tunggu kelanjutan, dari Andre, Melody, juga pasha.
Apakah ada cinta segitiga, atau kah hal lainnya,

Tadinya mau di bikin OS, tapi gak jadi.

Sorry kalo ada typo,
Gak nyambung,
Salah EYD,
Dll.

Mohon di maaf kan.

Jangan lupa vomment,
Kritik,
Dan sarannya.

Thanks ^.^

Can You Hear Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang