SEDIH satu kata yang terdiri dari lima huruf yang berbeda. Jika manusia bisa berkendak tidak akan ada yang ingin merasakannya tapi manusia seegois apapun yang hanya ingin merasakan kebalikan dari kata itu tidak akan bisa terhindar dari kata itu.
°°°
Yangdong 08 Agustus 2012
Im Yoona Pov
Aku berjalan-jalan mengitari taman yang menjadi tempat favoriteku setelah seharian berkeliling menggayuh sepeda menawarkan gimbap kepada orang-orang. Yah aku adalah pedagang kaki lima, umurku 15 tahun, aku tinggal dengan eomma hanya dia keluarga yang kumiliki di dunia ini, aku sangat menyayanginya apapun yang dia katakan akan aku patuhi, aku hanya tamatan SMP dan aku tidak berniat melanjutkan sekolah karena aku tidak ingin menjadi beban buat eomma. Aku memang tidak lanjut sekolah tapi ada seorang sahabat yang selalu mengajariku apapun yang telah dia pelajari sepulang sekolah dan di taman inilah kami menghabiskan waktu belajar dan bermain.
Aku duduk di bangku taman tempat biasa kami menghabiskan waktu. Udara disini sangat sejuk sehingga sangat nyaman untuk belajar.
Aku melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 14.15. Dia terlambat 15 menit.
Ku pejamkan mataku menghirup udara segar dan menikmati angin yang terus membelai rambut ku.."Sudah lama menunggu?" Katanya yang tiba- tiba suaranya muncul dibelakangku
Tanpa membuka maka aku yakin itu dia dan akupun tidak menjawabnya.
"Jangan pura-pura tidak mendengar oppa im yoona"
Mendengar nada bicaranya yang mulai kesal akupun membalasnya
"Oppa terlambat 15 menit" masih dengan mata tertutup
"Lihat oppa saat bicara" katanya
"Aku tidak mau"
"Baiklah maafkan oppa, buka matamu oppa membawakanmu ice cream strowberry"Mendegar kata ice cream langsung saja ku buka mataku dan ternyata benar di depanku sudah terpampang ice cream yang sangat menggoda tenggorokan.. haha dia memang paling bisa membujukku
"Baiklah kali ini aku maafkan oppa, berikan ice creamnya"
"Tidak, oppa akan berikan ice creamnya jika kamu mengatakan sandinya"
"Sandi apa oppa" aku mencoba lupa
"Jangan pura-pura pikun im yoona"
"Aku memang tidak ingat oppa"
"Ya sudah kalau kamu lupa biar oppa sendiri saja yang makan"
Huft, dia mulai mengancamku..
"Baiklah baiklah, oppa ku ganteng sedunia oppa tersayangnya yoona selama-lamanya berikan ice creamnya oppa sayang yang baik hati dan tidak sombong" ini sandi yang harus ku katakan saat dia memberikan sesuatu dan aku ingin menerimanya, ini bukan aku yang lebay tapi dia yang membuat kalimat itu dan memaksaku untuk mengingatnya padahal aku tidak pernah menyruh dia untuk memberikanku ini itu"Nah begitu donk, nih makan ice creamnya"
"Dasar oppa tidak ikhlas"
"Yak kenapa selalu kalimat itu yang kamu katakan? Bukannya bilang gomawo oppaku yang ganteng"
"Karena oppa selalu memaksaku mengatakan sandi lebay itu"
"Itu biar kau tidak pernah melupakan oppa"
"Aku tidak amnesia oppa, jadi lebih baik oppa cari kalimat lain untuk jadi alasan karena itu sudah oppa katakan 1000×"
"Wah kamu sudah pandai mengingat dan menghitung yah, anak pintar" katanya sambil trsenyum
"Yak oppa jangan mengejekku"
"Siapa yang mengejekmu?"
"Oppalah"
"Kepedean sekali"
"Yak oppa rasakan ini" aku menggunakan jari-jariku untuk menggelitik perutnya
"Hahaha.. sudah yoong, oppa nyerah"
"Makanya jangan berani mengejek im yoona"
"Iya iya, sekarang waktunya belajar dengarkan dan perhatikan oppa baik-baik yah"
"Yes teacher"°°°Skip°°°
Seoul 29 November 2018
Kring kring kring...
Di sebuah kamar yang kecil terdengar bunyi alarm yang menunjukkan pukul 03.00 pagi untuk membangunkan seorang gadis yang terbaring di atas selembar tikar.
Perlahan-lahan mata gadis itu terbuka dan tangannya bergerak untuk mematikan alarmnya.
Gadis itu mengucek matanya bangun dari baringnya untuk duduk sebentar kemudian berdiri menuju kamar mandi kecil di ruangan tersebut.
Setelah membasuh wajahnya gadis itu keluar dari kamar dan memulai rutinitas setiap harinya.
Memulai dari membersihkan dan menyiram taman, membersihkan rumah besar yang terdiri dari lantai 2, menyuci pakaian dan terakhir gadis itu menuju dapur membuatkan sarapan untuk penghuni rumah tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel
FanfictionMenjadi malaikat? Memiliki satu malaikat? Berpura-pura? Jujur? Mimpi? Dongeng? Bahagia? Sedih? Suatu keadaan dimana kata memilih tak pernah berpihak, kenyataan atau khayalan??????