Bab 1

27 2 0
                                    

Semoga kalian suka.. maaf typo bertebaran ^.^

Happy Reading... :*


Aradia POV

Aku bergerak lincah kesana kemari di dalam toko bungaku yang cantik dan dipenuhi oleh semerbak keharuman dari bunga-bunga yang memenuhi setiap sudut toko ini. Aku sedang bersiap-siap untuk membuka toko bunga mungilku. Toko ini ku buka sekitar satu tahun yang lalu. Kenapa aku membuka toko bunga ? karena aku menyukai bunga. Tentu saja. Selain itu, karena aku menguasai sihir tanaman.

Jangan berimajinasi terlalu jauh dulu. Aku memang penyihir. Tapi aku bukan penyihir jelek dengan hidung panjang, penuh jerawat, yang mempunyai tubuh bongkok dan menggunakan jubah hitam panjang yang menyapu tanah. Oh.. jangan lupa topi runcing dan sapu terbangnya. Hahaha...

Bukan..aku bukan penyihir yang seperti itu. Bukannya aku suka membanggakan diriku sendiri, tapi aku tentu lebih cantik dari nenek sihir yang biasa kalian lihat di film-film Disney. Aku adalah salah satu penyihir dari dunia Logan.

Dunia Logan adalah dunia para penyihir yang memiliki dimensi yang berbeda dengan dunia manusia. Jika kalian pernah menonton Harry Potter, yah...mungkin sedikit mirip dengan film itu. Keadaan di dunia Logan juga tak jauh berbeda dengan keadaan dunia manusia. Well, minus gedung-gedung pencakar langit itu tentu saja. Di dunia Logan juga tidak ada bangunan seperti menara Eiffel dan tentu saja disana tidak ada mall besar yang menjual baju baju keren dan sepatu sepatu seksi. Disana juga tidak pernah ada konser musik Maroon 5. Itulah mengapa aku lebih memilih tinggal didunia manusia. Dunia Logan lebih mirip dunia manusia di zaman dulu, dimana semua hal masih kuno namun juga masih indah. Masih penuh dengan hutan-hutan rindang yang menyejukkan mata dengan kehijauannya dan penuh dengan bunga-bunga indah berwarna-warni. Hutan dan bunga-bunga itu tentu saja merupakan perbuatan para penyihir tanaman sepertiku yang selalu merawat tanaman-tanaman itu dengan baik dan penuh cinta. Para penyihir tanaman dapat berkomunikasi dengan tumbuhan. Kami bisa merasakan apa yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Kami juga bisa menumbuhkan tumbuhan dengan cepat.

Contohnya adalah sebuah pohon besar di dunia manusia yang sudah berumur ratusan tahun. Di dunia manusia, kita harus menunggu ratusan tahun untuk melihat pohon itu tumbuh besar dan menjadi pohon raksasa yang dapat menaungi jalan dari panas matahari. Tapi penyihir tumbuhan dapat menumbuhkan pohon kecil menjadi seukuran dengan pohon berusia ratusan tahun itu dalam waktu yang jauh lebih singkat. Mungkin hanya sekitar satu jam. Namun tidak semua penyihir tanaman dapat melakukan hal itu, hanya para penyihir tanaman kuat yang bisa melakukannya.

Kekuatan para penyihir dunia Logan adalah bakat yang di dapat dari lahir yang biasanya diturunkan dari kedua orang tua mereka. Kekuatan sihir yang mereka miliki pun berbeda-beda setiap orang. Sama seperti manusia yang juga memiliki bakat dibidang yang berbeda-beda. Ada yang menguasai sihir tanah, sihir air, sihir udara, sihir api, sihir tanaman-seperti aku-, dan juga sihir pengobatan.

Setiap orang hanya dapat menguasai satu kekuatan sihir yang diturunkan oleh orangtuanya. Misalkan sang ibu menguasai sihir air dan sang ayah menguasai sihir api, maka anak mereka pasti akan mewarisi salah satu kekuatan sihir itu. Entah mewarisi sihir air dari sang ibu atau mewarisi sihir api dari sang ayah. Jadi tidak ada satu orang pun penduduk dunia Logan yang menguasai lebih dari satu jenis sihir. Kecuali sang Raja Aro, raja mereka. Yah.. tentu saja, karena dia adalah sang Raja.

Beberapa penyihir di dunia Logan juga dapat memunculkan dan memindahkan barang. Namun untuk mendapatkan keahlian itu, mereka harus belajar untuk melakukannya. Karena keahlian memunculkan atau memindahkan barang adalah keahlian yang dapat dipelajari, bukan keahlian yang di dapat dari keturunan.

Kami berwujud sama seperti manusia. Dengan satu kepala, dua mata, dua telinga, satu hidung, satu mulut, dua tangan dan juga dua kaki. Dan juga terdiri dari dua spesies. Laki-laki dan perempuan.

Aku berjalan mengambil Ipodku dan menyambungkannya dengan speaker yang telah kupasang di sudut-sudut strategis tokoku hingga suara musik dapat terdengar disegala penjuru toko. Suara merdu penyanyi manusia seksi Adam Levine langsung memenuhi tokoku. Membuat hatiku terasa semakin ringan. Pikirku sambil menyeringai seperti orang bodoh.

Menghentikan khayalan konyolku tentang berciuman dengan Adam Levine aku bergegas membalik tulisan CLOSE menjadi OPEN yang kugantung di pintu kaca. Sambil lalu aku menyapukan tangan ke pot-pot bunga yang tergantung dilangit-langit. Tak lama setelah kusentuh batang-batang berdaun hijau mulai menjalar keluar dari pot. Terus tumbuh hingga melengkung kebawah dan menggantung dengan indah. Setelah itu bunga-bunga kecil berwarna putih mulai tumbuh desela sela batang tanaman gantung itu, menambah keindahannya. Berubah dari pot kosong yang hanya berisi tanah, pupuk dan bibit bunga menjadi tanaman gantung yang sangat cantik.

Aku duduk didepan konter sambil merangkai bunga mawar yang berwarna ungu lembut menjadi sebuah buket bunga yang siap dibeli oleh para pembeli. Toko bungaku tidak pernah sepi pengunjung. Mulai dari remaja laki-laki yang berniat membeli bunga untuk pacarnya, wanita-wanita yang membeli bunga untuk memperindah rumahnya, atau para pria tampan dan kaya yang membeli bunga untuk istrinya.

Suara bel yang berbunyi menandakan ada pelanggan yang datang membuatku mengalihkan perhatianku ke arah pintu. disana berdiri seorang pria berambut gelap dan bermata biru yang sangat tampan. Terlihat tidak nyaman karena berada ditengah-tengah warna-warni feminine dari buga-buga yang memenuhi tokoku. Yah.. namanya juga toko bunga, pasti akan dipenuhi bunga kan?

"Ada yang bisa kubantu?" tanyaku sambil memasang senyum terbaikku. Kita harus bersikap ramah pada pelanggan. Benar kan?

"Bisa pilihkan aku rangkaian bunga yang cocok untuk wanita setengah baya?" suaranya berat dan serak.

"wanita setengah baya?" tanyaku sambil mengangkat sebelah alisku. Apa dia penyuka wanita yang lebih tua?

"Ibuku." Dia menjawab dengan cepat.

"Oh..ya, tentu saja. Apa kau tahu bunga kesukaan ibumu?"

"Entahlah. Mungkin mawar."

Aku tersenyum mendengarnya, " Aku baru saja selesai merangkai mawar ungu yang cantik. Ibumu pasti akan menyukainya." Aku memberikan mawar ungu yang tadi baru saja ku rangkai padanya. "Apa kau ingin menyelipkan kartu ucapan?"

"Tidak perlu." Katanya sambil mengangsurkan kartu kreditnya padaku.

Aku hanya tersenyum mendengarnya dan segera mengurus pembayaran dengan menggesekkan kartu mewah berwarna hitam mengkilap itu ke mesin.

Setelah selesai aku segera mengembalikan kartu mewah itu kepada pemiliknya sambil mengucapkan terima kasih.

"Bisa ku minta kartu namamu ?" tiba-tiba dia bertanya.

"Kartu namaku?" aku membulatkan kedua mataku saat mendengarnya. Benarkan dia meminta kartu namaku? Untuk apa? Oh.. dasar bodoh. Tentu saja dia meminta kartu namaku agar dia bisa memesan bunga di tokoku. Dasar idiot. "Ya, tentu saja. Tuggu sebentar."

Aku segera mengambil satu kartu nama tokoku dari meja kasir dan memberikannya padanya.

"Terima kasih." Gumamnya lalu membalikkan badan dan melangkah keluar.

Aku melihatnya memasuki sebuah audi mewah berwarna hitam yang dibukakan oleh seseorang. Mungkin sopir atau pengawalnya, jelas sekali terlihat dia adalah orang kaya. Tampan dan kaya, sangat tipeku. Pikirku sambil tersenyum bodoh.

MAGICWhere stories live. Discover now