conflict

1.3K 96 0
                                    

Naruto©MK

A/N : Kalau ada saran ataupun kritikan langsung disampaikan saja.
Maaf atas kesalahan penulisan, terimakasih yang mau membaca dan vote cerita saya^^.

.

.

.

"Sasuke setelah ini kau akan tampil" sasuke melihat kearah manajernya yang sangat sibuk melihat jadwal.

"Hm"

"Jangan duduk saja! Cepat bersiap"

Sial berani sekali memerintahku.

Setelah selesai memarahi manajernya yang berani sekali memerintahnya, sasuke bersiap untuk tampil, jadwalnya memang sangat padat.

"Kyaaaa~"

"Sasukeeeeee~"

Suara riuh penggemar sudah hal biasa untuk sasuke yang berdiri diatas panggung.

Wajah ganteng, punya penghasilan, pintar, penyanyi sekaligus artis.

Siapa yang tidak mau?

Hampir semua wanita kalangan atas sudah pernah digandeng sasuke, tapi begitulah, tidak ada yang bertahan lebih dari satu bulan.

Playboy sudah menjadi ciri khas sasuke, bagi lelaki sepertinya, wanita memang menjadi permainan.

Sasuke, tidak takut karma?

Detik-detik saat sasuke sedang membawakan lagunya, tiba-tiba gadis naik keatas panggung dan (?)

What the hell!

"Pokoknya aku tidak mau tahu! Dia merusak konserku!" sasuke membanting ponselnya diatas sofa, konser terpaksa ditunda besok.

"Tenang sasuke, itu hanya sebuah kesalahan"

"kenapa petugas keamanan tidak bisa melakukan tugas dengan baik!" umpatan keluar dari mulut sasuke.

"Akan kutuntut perempuan sialan itu dan petugas keamanan!" lanjutnya dengan amarah berkobar-kobar.

"Sayangnya tidak bisa"

"Apa! Beraninya ka-"

"Ayah perempuan itu adalah CEO dari perusahaan ini, jika kau menuntut gadis itu, otomatis kau takkan bisa lagi menyanyi juga main film"

Amarah sasuke semakin menjadi-jadi, tentu saja ia tidak terima dengan perbuatan gadis itu, benar-benar membuat ia malu dihadapan banyak penonton.

"Persetan dengan ayahnya" sasuke hanya bisa memendam amarahnya bagaimana juga karirnya sudah sampai sejauh ini, ia tak bisa mengakhirinya begitu saja kan?

Jadi, sasuke menggunakan otak cerdasnya untuk memberi pelajaran kepada bangs- gadis itu yang tidak akan dilupakannya.

Pelajaran yang akan selalu membekas dihati si gadis tersebut.

Senyum iblis terukir diwajah sasuke, seketika aura membunuh terpancar.

Sungguh menakutkan, bahkan manajernya dengan sigap mengambil langkah seratus.

.

.

.

Flashback.

Sasuke sedang menyanyikan lagu ciptaannya sendiri, saat ditengah-tengah lagu tersebut ia melihat kearah fangirl-nya.

Disana ada gadis berambut violet yang tersenyum kearahnya, menurutnya itu hal biasa, saat jeda lagu ia melihat kearah gadis berambut violet tersebut tapi nihil.

Ia melanjutkan menyanyikan lagunya, tiba-tiba gadis berambut violet berdiri dihadapannya dan langsung memeluknya.

Ia terkejut, bukan main malunya, dengan cepat ia melepaskan pelukannya, yang membuatnya heran adalah mengapa petugas keamanan tidak menarik gadis itu turun dari panggung.

Pembawa acara langsung mengambil alih dan mengumumkan bahwa konser ditunda besok.

Sasuke terlihat bodoh.

Gadis gila!

Itu yang berada dibenaknya.

Flashback end.

.

.

.

Sasuke melangkahkan kakinya kedalam perusahaan yang selama ini mengontraknya.

Sasuke duduk berhadapan dengan atasannya, yang mengirimkan pesan padanya semalam, pesan yang tergolong penting.

"Manajermu sudah kami ganti"

"Kenapa?" lagian sasuke sudah merasa nyaman dengan manajernya, kenapa diganti.

"Ku kira kau bukan orang baru diperusahaan ini"

Sasuke baru menyadari bahwa setelah satu tahun manajer akan diganti.

"Lalu siapa manajerku?"

"Dia akan datang ke apartemen mu sebentar jam 7"

Setelah mendengar kabar buruk tersebut sasuke mengirimkan pesan kepada manajer lamanya yang berisi salam perpisahan (WHAT)

07.00

Ting

Suara bel.

Dengan malas sasuke membuka pintu apartemennya, sungguh menurutnya manajernya sangat konsisten, tepat jam tujuh ia datang.

"Sial! Kau kan gadis brengsek yang memelukku!"

"Ah sumimasen, saya manajermu"

"Kenapa kau manajerku!"

"Untuk ucapan maaf" tadinya mau sasuke marah tapi seketika ide jahatnya muncul.

"Oke, masuk"

"Ambil remotnya" sasuke menunjuk kearah remot tv yang benar-benar dekat.

Beraninya kau jadi manajerku, kalau begitu welcome to paradise.

"Namaku hinata"

"Oy! Matikan televisinya!" hinata berjalan kearah tv dan menunduk kebawah untuk mencapai stopkontak yang cukup jauh.

"Tidak jadi! Nyalakan lagi" hinata melihat kearah sasuke yang tidak menunjukan wajah bersalah.

.

"Halo! Cepat kesini, penting" hinata yang menerima telepon dari sasuke langsung menyetop taksi dan menuju keapartemen sasuke.

Setelah memasukan password di keyword , akhirnya hinata sudah berada didalam apartemen.

Matanya tertuju pada lelaki yang duduk didepan televisi "apa yang penting?"

"Hey lihat, remotnya sangat jauh!"

Shit! Sasuke memang paling tahu cara memperbudak.

.

.

.

Continue

my favorite Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang