1. Pertemuan

49.5K 1.1K 70
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto

Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata


"Kau masih perawan?" Tanya Naruto, saat menyadari bahwa kejantanannya yang ia tancapkan pada liang seorang perempuan, telah mengoyak selaput tipis yang menjadi perwujudan kesucian kaum hawa.

"Uhum...," jawab Hinata dengan suara pelan nan lemah, tubuhnya menikmati tiap sentuhah  dari tangan kekar jaksa muda.

Naruto mengurungkan niatnya untuk melanjutkan permainannya dan saat dia akan melepaskan pautan kepemilikannya dari palung terdalam sang wanita, tangan putih mulus menahan pergerakkannya.

"Kumohon... lanjutkan lah...," pinta Hinata dengan suara lembut.

Nafsu sudah merajai pria yang berfrofesi sebagai Jaksa Muda pengadilan tinggi Jepang itu. Permintaan sang wanita yang berada di bawah kungkungannya itu dengan suara berbisik, membuatnya, melanjutkan permainannya, melepaskan jutaaan benih ke dalam rahim sang wanita.

Lebih dari dua jam, sepasang manusia ini bergumul di bawah selimut tebal membagi kehangatan satu sama lain dan sekarang mereka sedang tertidur lelap, sang wanita itu membaringkan nyaman kepala indigonya di dada bidang milik sang pria. Sementara tangan kekar sang pria mendekap hangat tubuh mungil sewarna susu itu.

Tok Tok Tok.

Suara ketukan pintu kamar hotel berbintang lima itu mengusik nyamannya tidur Naruto, kelopak matanya menampilkan permata shapire biru sewarna samudera, melirik ke sebelah tubuhnya, seorang gadis sedang tertidur lelap dalam dekapannya di bebantal dada bidang sang pria.

"Ngghhhhh," erangan lembut terdengar dari bibir mungil Hinata saat Naruto mulai menarik diri menjauh dari tubuh mungilnya. Dengan Hati-hati Naruto menutupi tubuh polos Hinata dengan selimut tebal yang tersingkap akibat permainan panas mereka.

Naruto mengenakan celana dalam dan celana kainnya sebelum membuka pintu kamar hotel.

"Big bos, anda lama sekali?" Komentar Kiba, salah satu anggota tim penyidiknya, mata pemuda berambut coklat itu lalu menengok ke dalam kamar dan mendapati sesosok wanita yang terbaring nyaman di atas ranjang ukuran king size "Astaga anda memakan 'upetinya' big bos!" Ucap Kiba tidak percaya sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

...

"Baiklah Danzo-sama saya akan datang malam ini pukul sepuluh malam di Chizanzo, kamar nomor Lima Ratus Sepuluhkan? Baiklah saya harap upeti anda memuaskan, sehingga kasus anda dapat saya tutup tanpa jejak, jam satu malam kita bertemu di loby dan bawakan juga upeti anda yang lain," Naruto menampakan senyuman iblisnya setelah memutuskan sambungan teleponnya.

"Dia benar benar naif dengan mencoba menyuap big bos kita." Komentar Kiba dengan sambil menyeruput kopinya.

"Dia benar benar belum mengenal Jaksa Muda Namikaze Naruto." Balas Sai sambil menampakan senyum liciknya.

"Hubungi instpektur Kakashi, beri tahu dia rencana penjebakan kita malam ini, minta dia menurunkan personilnya untuk menangkap basah mucikari kelas kakap itu, kali ini dia tidak akan berkilah, kali ini dia akan terjerat kasus berlapis, prostitusi online dan percobaan penyuapan." Naruto menampilkan senyuman iblisnya sambil berdiri, memasukan salah satu tangannya di kantong celana bahannya, berjalan menuju jendela lebar menatap pemandangan kota Tokyo dari lantai tiga kantor pengadilan tinggi Jepang

...


Onix Sai menatap nyalang sepasang shapire yang ada di hadapannya "Kebodohan apa yang baru saja kau lakukan Naruto?, kita kesini untuk menjebak Danzo, agar dia tertangkap tangan karena berniat berniat menyuapmu, dengan upeti si jalang itu." Saat ini mereka sudah berada di restoran yang terletak di lantai dasar Hotel berbintang lima di distrik Shinjuku, Tokyo.

My Heart For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang