I

5.4K 40 11
                                    

Author pov

Seorang perempuan dengan seragam putih abu-abu dengan rambut dikuncir dua mengenakan berbagai pita warna-warni memasuki perkarangan SMA PANCASILA. Perempuan itu terus berjalan tanpa menoleh kekanan maupun kekiri untuk melihat objek apapun yang ada disampingnya. Tujuannya kini hanya sebuah papan di ujung koridor ini, papan mading.
"Kelas X IPS mos diruang 3" perempuan itu menggumamkan kata-kata yang tertera dimading
"Hy! Lo anak baru juga kan? Masuk ruang mana?" Tiba-tiba seorang gadis lain muncul dan menyapa perempuan tadi, penampilan gadis ini juga menunjukkan bahwa dia salah satu anak baru yang juga akan di MOS-kan hari ini
"Eh, aku masuk ruang 3" jawab si perempuan setelah berhasil menyadari situasi yang terjadi
"Oh lo anak IS juga? Sama, gue IS juga. Kenalin nama gue Tasya" gadis tadi mengulurkan tangannya kearah siperempuan yang langsung disambut dengan jabatan plus senyuman dari perempuan dihadapannya
"Nama gue Fanya" perempuan yang ternyata bernama Fanya itu menyungingkan senyum 5 jarinya yang membuatnya terlihat semakin polos
"Yaudah, yuk kita caw ke kelas!" Tasya segera menarik tanganku menuju ruang kelas tempat kami akan di MOS.

Fanya pov
Sedari tadi aku merasa seperti ada seseorang yang mengawasi gerak-gerikku, namun saat aku melihat sekeliling tidak terdapat orang yang bertindak mencurigakan semua terlihat menjalankan aktivitasnya secara normal. Atau ini hanya perasaanku saja?
"Eh, Fan! Lo kenapa sih dari tadi asik celingak-celinguk kaya anak ayam kehilangan induknya." Tasya yang tiba-tiba mengeluarkan suara disaat aku sedang tidak fokus akan dirinya menjadi kaget dan tersedak
"elah, lu kenapa sih? Kalo ga celingak-celinguk ya ngelamun. Baru juga hari pertama MOS belum juga disuruh ngapa-ngapain lu udah gila duluan" tasya masih asik berkata-kata sembari menyodorkan air mineral botol kearahku. Aku buru-buru membuka dan meminum air tsb.
"Lu gila ya? Mau niat ngebunuh gw lu? Lu ga liat gw lagi ga fokus, eh malah seenak jidat lu kagetin" aku mulai mencak-mencak ke tasya. Walaupun aku baru mengenalnya dalam kurun waktu kurang dari satu jam, namun aku merasa seperti sudah bertahun-tahun mengenalnya
"Selo ae, lebay amat lu mah gitu doang juga. Sorry deh, sorry" tasya kini mulai memasang tampang melas dihadapanku, walaupun aku tidak luluh akan tampangnya yang seperti itu namun tetap saja aku memaafkannya, toh cuma hal sepele juga
"Udah ah, lupain weh. Ga penting juga" aku berkata cuek

Kring... kring...
Bel masuk waktu MOS sudah berbunyi, artinya penyiksaanku mulai berjalan dari sekarang 😣😣😣
Sebenarnya aku sangat malas mengikuti kegiatan swperti ini, namun demi keinginanku untuk menjalani masa-masa SMA secara normal jadi mau tidak mau aku mengikutin kegiatan MOS ini.
Kulihat 3 orang kakak kelas mulai memasuki ruang kelasku, yang pertama seorang siswi senior dengan rok 10cm diatas lutut dan baju yang cukup ketat untuk ke sekolah memasuki kelasku, diikuti seorang siswi senior lainnya yang berpenampilan kurang lebih sama, hanya saja yang ini bajunya dalam ukuran normal dan yang terakhir terlihat seorang siswa senior yang berwajah blasteran arab dan badan yang atletis menyusul dibelakang dua siswi senior tadi.
Wajah balasteran arab-indo, mata yang tajam namun teduh, hidung mancung, bibir tipis serta kulitnya yang mulus tanpa cela. Aku jamin dibalik seragam sekolah yang ia kenakan saat ini pasti tersimpan badan roti sobek yang bakal membuat para kaumku, kaum hawa menjerit histeris ketika melihatnya. Aku yang diam-diam mengamatinya tanpa sadar menatap kearah manik matanya
Deg...
Ternyata dia juga memerhatikanku, apakah dia risih dengan tatapanku barusan? Apakah aku memasang tampang mupeng ku? sungguh saat ini aku hanya ingin bumi terbelah dan menenggelamkanku. Namun, tiba-tiba senior itu menyunggingkan senyumnya. Apakah ia tersenyum kearahku? Aku memastikan siapa yang dia senyumi, namun melihat keadaan sekitar yang aman, damai, sentosa aku mulai meyakini bahwa dia tersenyum kepadaku
Deg...deg...deg...
Aku merasakan jantungku berdebar tidak karuan ketika melihatnya menyunggingkan senyum pepso*entnya yang mampu membuatku merasa lumer kedalam senyumannya

Adam pov
Perempuan itu, perempuan yang sejak awal menarik perhatianku. Aku yang semula bingung bagaimana cara unuk mendekatinya mendadak seperti diberi jackpot. Aku menjadi ketua panitia untuk kelompok MOS yang ini. Tentu saja aku langsung menyusun strategi untuk dapat mendekatinya

****

Hy,hy! Ini cerita pertamaku di wattpad jadi harap maklum kalo masih banyak typo bertebaran, kata-kata yang aneh, dll. Tolong comentnya apa yg perlu dirubah agar bisa diperbaiki kedepannya. Berhubung waktu juga udah mepet part I nya dibikin pendek, tapi insyaallah ntar part selanjutnya lebih panjang. Kalau banyak yang baca mungkin akan cepet di update. Selain itu unuk judulnya yang aneh, efek enggak tau mau kasih judul apa jadi apa yang melintas dipikiran langsung gas aja. Tapi ceritanya ga mengandung unsur ena-ena kok 👅👅👅 So, enjoy my story^^

ENA-ENAWhere stories live. Discover now