Langit

Bintang.

"Eh?! Serius lo juga suka bintang?" Tanyanya, wajahnya berbinar.

Aku bingung. Bingung setengah mati. (Kita lagi ngomongin bintang yang mana sih?)

"Hah?" Aku mengerutkan dahi

"Lo juga suka bintang kan? Gue ini fanatik bintang. Paling suka bintang sirius, bintang yang paling terang sinarnya. Yang kata orang orang bintang kejora, lotau kan?"

Ngh!! Bintang itu ternyata! Sumpah aku merasa bodoh sekarang ini, untung aja tadi gak keceplosan ngomong. Apa jadinya nanti kalo tiba tiba aku bilang aku juga suka dia?

"Ooohh sirius! Tau ko Bintang yang paling terang dari yang lainnya, letaknya di rasi canis major. Bintang yang hampir mirip matahari saking terangnya"

"Ya ya!! Gue kagum banget sama  bintang sirius, karena dia yang paling berani tampil duluan sebelum bintang bintang lain muncul, karena sinarnya yang buat bintang bintang lain berani dan akhirnya muncul juga. Walapun tanpa sadar dia menguras tenaganya, dan mati"

Aku kini menatapnya heran

"Gue pengen jadi bintang sirius. Jadi penunjuk arah buat semua orang" lanjutnya

"Walaupun itu nguras tenaga lo? Dan buat lo mati?"

Dia mengangguk mantap, lalu berkata

"Seenggaknya mereka gak akan lupa gue"

Aku mengangguk setuju. Dia membuatku berfikir dengan semua sudut pandangnya mengenai sirius, bintang yang sebenarnya tidak terlalu aku suka. Tapi kini, aku suka.

Entah, aku kini merasa benar benar mencintainya. Terdengar naif, tapi ini benar. Semua pandangannya tentang bintang lah yang membuatku makin penasaran. Sebelumnya, belum ada orang yang bisa kuajak ngobrol tentang langit. Tapi Hafidz berbeda. Karena dia, suka bintang.
Aku suka cara dia meceritakan bintang. Aku suka cara dia mengucap kata bintang. Aku suka wajah antusiasnya saat bercerita tentang bintang. Nyatanya, aku suka semua tentang nya.

Hei maaf buat yang udah lama nunggu ternyata kecewa dengan update an diriku di part inii huhu: '
Karenaa di part selanjutnya udah mulai muncul konflik :v jadii tungguin ajaa yaaa..