Mei Dan Tukang Siomay

1.1K 45 46
                                    

Dengan mata terkantuk-kantuk, Mei berjalan memasuki gerbang sekolah, yang hampir tertutup karena ia terlambat bangun pagi. Belum lagi soal ngantre di kamar mandi, ia amat kesiangan.

Sayangnya, hari ini ada ulangan Matematika  di jam pertama; gurunya killer dan jelek bernama Pak Rudy. Tubuhnya gempal dan suaranya menggelegar. Ia bisa-bisa disuruh membersihkan toilet perempuan yang baunya dan joroknya melebihi kandang sapi. Ia harus bergegas, ia tidak boleh terlambat!

Tetapi di jalan Mei tertabrak dari belakang dan menyebur ke comberan.

Seorang cowok datang menghampiri dan tertawa terbahak dan ia bertanya, "Mimpi apaan, Bu? Mimpi ketemu jodoh ya? Sampe nyebur gitu?"

Tak disangka, ejekan itu bagaikan petir menggelegar; seolah-olah menyambar Mei.

"Jodoh dari hongkong?!" Sambil sedikit berteriak Mei menjawab pertanyaannya.

Tapi Mei balik cuek dan berdiri, ia berlari ke kelas yang sudah berisi monster gendut itu.

Monster gendut pun berkata, "Kamu kenapa? Kok kamu bau pesing?"

"Abis ketemu jodoh, Pak. Tapi dalem mimpi," katanya datar dan menyengir paksa.

Sambil berlalu meninggalkan monster gendut,  Mei duduk di bangku paling pojok belakang. "hari yang menyebalkan!"

Teman sebangkunya, Dido tersenyum lebar-- jauh lebih lebar daripada kuping gajah-- dan mempertontonkan giginya yang kuning di bagian depan pada Mei. Mei jadi bergidik.

Tok tok

"Masuk," kata guru gendut.

Mei pun mengalihkan pandangannya dari si gigi kuning dan menatap ke pintu kelas.

"Siapa dia ya?" batin Mei.

Kepala sekolah masuk ke kelas 11 IPA dengan diikuti sosok yang tampan dan tentu saja semua mata cewek jojoba langsung tertuju padanya.

Mei bersorak dalam hati, "UWOW! COGAN!"

"Boleh juga dijadikan gebetan." Suara hati Mei menjawab.

Tiba-tiba lelaki itu melemparkan sesuatu pada Mei.

"Tuh pake, makanya tuh kalau pagi mandi di wc bukan di comberan," katanya dan seisi kelas pun menggelegarkan tawa.

Ternyata lelaki itu adalah mantan pacar ibunya aka ayahnya yang ia suruh mengantarkan seonggok baju.

Mei tersenyum kikuk sembari menggaruk tengkuknya.

Lelaki itu kemudian berkata pada kepala sekolah, "Udah, Bu Kepala. Saya cuma mo kasih dia baju aja. Maklumin ya Bu, si Mei emang rada aneh."

Guru gendut hanya menganggukkan kepala karena lidahnya kelu,  kata kata tak bisa terucap saking terpesonanya akan tampang laki laki teesebut.

Kelas mendadak sunyi senyap, mengetahui bahwa ayah dari Mei bukan orang biasa. Lelaki itu adalah.....

Tukang siomay yang naik haji.

THE END
•••

Karya: 13summer @meiliLyLy @kaichaa @febrianiss quinwriter

Wiyata Membara RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang