V

1.4K 135 14
                                    

Dengerin lagu diatas sambil baca part ini ya.
Enjoy~
_____________________
_____________

Ceklek

Pintu kamar salah satu ruang inap pun terbuka. Terlihatlah sosok yang sejak kemarin tak dilihat oleh Beby. Tubuhnya terbaring tak berdaya dengan begitu banyak alat berada disekitarnya.

Beby berjalan pelan ke arah Shania, tangisnya tak mampu ia bendung lagi. Kedua tangannya mendekap mulutnya agar tak menimbulkan suara yang keras. Kinal dan Ve keluar dari ruangan tersebut memberikan waktu untuk Beby bersama Shania.

Kakinya mendekat ke arah samping, dilihatnya mata Shania yang masih terpejam. Dihidungnya ada selang oksigen yang membantunya bernafas. Ditangannya terdapat suntikan infus yang membantu memberikan energi kepada Shania.

Dilihatnya wajah itu lagi, wajah yang biasanya akan tertawa bahagia, wajah yang selalu kesal jika Beby menggodanya, wajah yang akan merona jika ia melontarkan pujian-pujian kepada Shania. Tapi saat ini wajah itu terlihat tanpa ekspresi dan sangat pucat.

"Nju..... " panggilnya masih dengan isakan.

"Ke-na-pa nju...."

"Ma-afin Beby....."

"Ma-afin Beby....."

"Maaf Nju......"

"Nju banguunnnnnn....." ucapnya sedikit menggoyangkan lengan Shania.

"Njuuuuu banguuuuun...." tangis Beby semakin hebat. Dia tak kuasa melihat Shania seperti ini.

"Njuuuuuuu......" tubuh Beby jatuh begitu saja ke lantai.
Dia semakin terisak, air matanya entah sudah berapa kali terjatuh. Di pukulnya dadanya yang merasakan sesak yang luar biasa.
Hatinya begitu sakit melihat Shania seperti ini.

Flashback

"Happy birthday my sunshine" ucap Beby saat keduanya merayakan ulang tahun Shania di apartment.

"Makasih ya Beb, aku seneng banget" ucap Shania lalu memeluk tubuh Beby.

"Iya sama-sama, semoga kamu makinn cantiikk, makin manis, makin pinter, dan yang paling penting makin sayang sama aku" ucap Beby tersenyum lebar.

"iya, tapi yang terakhir ga deh"

"Loh kok nggak? Kamu ga sayang lagi sama aku?" Ucap Beby memanyunkan bibirnya

"Emnn...gimana ya" kata Shania menunjuk-nunjuk dagunya berpura-pura berfikir

"Iih Nju mah gitu"

"Hahaha iya, aku sayang banget sama kamu. Nih buktinya" ucap Shania lalu mencolekkan krim kue ke wajah Beby

"Shaniaaaaaaa"

Lalu terjadilah kejar-kejaran antara mereka berdua. Bagi Shania tidak ada satu detik pun yang ia lewatkan untuk tidak mencintai Beby. Orang itu terlalu berharga untuknya. Sedangkan Beby, dia juga memiliki perasaan yang lebih terhadap Shania tapi entah kenapa dia belum mau menjadikan Shania miliknya satu-satunya.

Flashback end

Ingatan itu muncul begitu saja di pikiran Beby. Saat-saat bersama Shania memanglah sangat berarti. Dia menyadari jika dirinya sudah sangat jahat kepada Shania. Bagaimana dia bisa menyia-nyiakan orang yang begitu mencintainya demi orang lain yang hanya ia jadikan sebagai pelampiasan masa mudanya.

Beby mengusap matanya yang sudah dibanjiri oleh air mata. Tangisnya perlahan mulai mereda. Dia bangun kemudian duduk di kursi yang berada di sebelah Shania. Digenggamnya tangan seseorang yang beberapa tahun belakangan ini terus berada disampingnya. Diusapnya lembut punggung tangan Shania.
Dikecupnya tangan tersebut cukup lama.

"Aku janji aku bakalan jagain kamu mulai sekarang. Aku akan membayar waktu kamu yang terbuang karena sudah menungguku. Please jangan tinggalin aku Nju, aku ga tahu gimana hidup aku tanpa kamu. Kamu harus janji bakalan buka mata kamu, ok?" ucap Beby seolah Shania bisa mendengar semua perkataannya.

Beby bangun dari duduknya lalu mengecup kening Shania cukup lama. Air matanya kembali terjatuh begitu saja. Dia sungguh tidak kuat dengan situasi ini. Hatinya kembali hancur mengingat semua tentang Shania.

"Maafin aku..." kata itu kembali terlontar dari mulutnya.

Beby menangis sejadi-jadinya. Dia sangat merasa bersalah dengan apa yang Shania alami. Jika saja mereka tidak bertengkar malam itu. Jika saja Beby tidak mengatakan bahwa Shania tidak penting baginya. Jika saja dia lebih memilih Shania daripada pacar-pacarnya. Jika saja dia berani mengakui dan mengungkapkan bahwa dia juga sangat mencintai Shania. Jika saja.....


Tapi percuma semuanya sudah terjadi. Nasi sudah menjadi bubur, Beby tidak bisa memutar waktu untuk kembali mencegah semua ini terjadi.

Ketika kau menyadari seberapa berartinya orang yang selama ini selalu ada untukmu, mungkin saja waktumu telah habis.
Ketika kau seharusnya bisa membahagiakannya tapi nyatanya tidak.
Ketika kau ingin bersamanya, tapi nyatanya dia ingin pergi jauh darimu.

Ketika semuanya terlambat, hanya penyesalan yang akan kau rasakan........







TBC

Huhuhu tissue mana tissue 😢

Dapet ga feelnya? semoga dapet ya.
Maaf juga kalo partnya pendek~


Okedeh, see you next part~

Way Back Home [Short Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang