Pernah ada yang berkata, "Cinta selalu tau jalan untuk kembali ke rumah" mungkin waktu pertama kali mendengar hal itu aku akan tertawa dan berkata "Lebay ah yang bilang gitu".
Sepertinya aku terkena karma karena berucap seperti itu, sampai akhirnya aku sadar kalau sekarang aku sedang mengalaminya.
Perkenalan pertama kita bisa dibilang kurang menyenangkan, karena pada saat itu aku sedang merasakan yang namanya putus cinta.
Saat aku sedang terpuruk tiba-tiba kamu hadir, kamu berbicara kepadaku seolah-olah kita adalah kawan akrab.
Lambat laun aku mulai merasa nyaman akan kehadiranmu yang selalu berada di sisiku.
Menghiburku dikala aku sedih, menyemangatiku dikala aku terpuruk, dan selalu mengulurkan tangan dikala aku jatuh.
Semakin lama aku semakin nyaman bersamamu, semakin pula aku merasakan ketakutan yang teramat sangat.
Aku takut kalau suatu saat kamu akan meninggalkanku disaat kamu mulai bosan dengan kehadiranku.
Karena pemikiran itulah aku berubah.
Mungkin aku benar-benar sayang kepadamu, tapi karena rasa takutku aku malah berlaku seenaknya terhadapmu.
Maaf jika kamu sakit hati atas perlakuanku terhadapmu, aku melakukan itu semata-mata hanya karena aku takut kembali disakiti, tapi aku tidak sadar kalau ternyata kamu lebih tersakiti.
Mungkin waktu itu kamu sudah mulai muak dengan sikapku, aku sadar akan hal itu.
Aku memutuskan untuk pergi meninggalkanmu, aku pergi bukan karena aku tidak lagi mempunyai rasa terhadapmu.
Jujur rasaku padamu sangatlah besar, aku sampai tidak mampu berkata-kata bila ada yang bertanya seberapa besar rasaku untukmu.
Aku meninggalkanmu karena aku tidak mau melihatmu tersakiti lagi dengan sikapku.
Aku tidak mau kamu bersedih lagi karenaku, maka dari itu aku memutuskan untuk pergi.
Setelah pergi sikapku makin tidak karuan, sampai aku tau kalau kamu malah makin kecewa dengan sikapku yang seperti ini.
Sungguh sakit rasanya saat kamu bilang "aku kecewa sama kamu", aku merasa seperti ada sebilah pisau yang menusuk jantungku.
Nafas, detak jantung, serta aliran darahku terasa seperti berhenti untuk beberapa saat.
Sampai akhirnya aku kembali tersadarkan bahwa yang selama ini aku lakukan adalah salah.
Salah karena aku telah meninggalkanmu, salah karena aku telah merubah diriku hanya karna keegoisan yang ku miliki, salah karena aku tidak sadar kalau selama ini hanya kamu yang aku pikirkan.
Aku sadar kalau kamulah rumahku, tempatku kembali pulang, tempat ternyaman yang pernah aku rasakan.
Dulu aku banyak mengucap janji sehingga banyak pula yang aku ingkari.
Tapi sekarang aku hanya akan berusaha dan terus berusaha untuk tetap berada di sampingmu.
Karna saat aku mulai lelah dengan usahaku akan ada yang mengingatkan "sudah usaha sejauh ini masa nyerah?".
Untukmu tempatku kembali.
Dari seseorang yang pernah membuatmu menangis.
***
Bukan cerita sih inimah, cuma kumpulan kalimat.
Alurnya adalah kisah aku sendiri, aku menulisnya hanya ingin berbagi.
Jika kamu suka, tolong vote dan comment, terima kasih. - W
KAMU SEDANG MEMBACA
Tempatku Kembali [One-Shoot]
RomanceBagaimana aku bisa mencari yang lain, jika pada akhirnya aku akan kembali kepadamu.