Well, this is my first fanfic dan (mungkin) dewasa yah.
Gue gak ngelarang yang dibawah umur buat gak boleh baca ini (?)
Tapi udah gue kasih tau ini genrenya dewasa.
Mumpung gue penulis amatir, dan GAK begitu ngerti about s*x, jadi gue cuman nulis apa yang gue tau dan gue baca dari ff temen-temen yang lain.
Dan maafkan juga kalo typo, secara manusia itu gak luput dari kesalahan kan yak? So, begitulah.Yang dibawah umur mau baca juga? Gak ngelarang kok gue, cuman kalian udah pada gede yah, udah tau dosa.
Gue yang nulis dosa, yang dibawah umur baca, dosa juga. Yakali gue nanggung dosa lo, mak bapak gue aja udah gak nanggung dosa gue lagi kok.
Jadi, jangan salahin gue loh yah.
Terus, jangan lupa vote dan commentnya, bagi gue itu vitamin yang bikin gue semangat buat nglanjutin cerita absurd ini walaupun masih prolog juga.
Sorry, gue kebanyakan curhatnya.
Udeh langsung aja yak.
Thank u my love :* <3
-
-
-
-
-
-
"Cause, girl, you're perfect
You're always worth it
And you deserve it
The way you work it..."One spins around my body being cold sweat because of his actions while singing with a sexy...
He touched me with his big hand...
Breathe around my neck that made me close my eyes for detaining amused.
Dia mencoba untuk menurunkan gaun tanpa lengan merahku yang terbilang seksi ini. Jangan lupa dengan ciuman yang kurasa di sepanjang leherku yang jenjang ini. Oh fuck, he make me turn on now.
Setelah melepaskan semua kain yang bersarang di tubuhku sampai menghasilkan aku yang full naked, dia mendorong pelan tubuhku kearah ranjang dengan menciumi seluruh badanku, termulai dari wajahku, leherku dan tak lupa meninggalkan beberapa tanda disana, payudaraku yang diramasnya dan dikulum seperti dia seorang bayi, menggigit kecil nipple ku menghasilkan desahan yang membuatnya semakin liar. Saat keasikan dengan isapan disekitar payudaraku, aku merasa ada yang keluar masuk disekitar selangkanganku.
"Oh yeah, f-fuck meh nowh baby... ugh" desahku keenakan.
"Hanya dengan satu jariku ini kau sudah keenakan dan yeah, you so tight honey" jawabnya menggoda dengan terus menyodok vaginaku dengan jarinya dan menambahkan 2 jari didalam sana menjadi 3 jari.
"Geez, Jhus-tinh ahh, fa-faster be, I wanna cum"
WTH?! Aku sedikit lagi akan keluar dan Justin melepaskan ketiga jarinya itu dari vaginaku.
"Not now sweetheart" goda Justin sambil menjilat jari-jarinya yang basah karenaku.
"Ah, fuck you Bieber!!" Kesalku padanya.
"Well, I'll fuck you now"
Setelah berkata seperti itu, Justin segera membuka boxernya itu dan membuangnya kesembarang arah. Shit! Look at his dick, so big and yeah I can't wait him to fuck me. Justin segera duduk diatas ranjang itu dan menarikku jongkok diantara selangkangannya itu.
"Suck this dick honey" Oh, blow job heh?
Well, akan kubuat dia merasakan apa yang kurasa tadi. Menghisap lollipop panjang dan berurat itu sungguh nikmat, kumaju mundurkan kepalaku dan sedikit memberi gigitan kecil membuatnya mendesah dan menutup mata.
"Oh yeah, suck that baby"
"Do you like it babe?" Tanyaku tetap mengisap lollipopnya.
"Uh yeah, almost out hun"

KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Secretary
De TodoMenjadi Hot Sekretaris? Bagi Orlen tak ada masalahnya. Tapi bagaimana kalau dia juga menjadi budak sex dari seorang CEO yang tak lain adalah bosnya sendiri? "Jangan salahkan aku yang ingin terus menidurimu, ingat, aku ini laki-laki." Justin Bieber. ...