[1]

17 1 4
                                    

Fira terlambat.

Sesuatu yang benar-benar jarang terjadi pada dirinya.Dia berlari ke lantai 2 saat berhasil masuk melalui pintu gerbang.

Anehnya,gerbang belum ditutup.

Dia menarik nafas dan menghembuskannya berkali-kali sambil memikirkan alasan yang pas untuk diucapkan di depan guru yang sedang mengajar saat dia nantinya membuka pintu kelas.

Saat nafasnya mulai teratur, dia mulai membuka pintu kelas dengan tegas.

"Maaf bu saya terlambat" katanya langsung sambil menunduk

Setelah dirasa yang diajak bicara tidak merespon,dia memberanikan diri menatap lurus kedepan.

Seketika ruang kelas XI-3 terdengar berisik karena ledak tawa dari seluruh penghuni kelas terutama para cowo.

"Hahahahaha Fir ya ampuuun lo telat?"

"Fir lo ngomong sama siapa deh hahaha"

"Aduh Fir kalo gue jadi lo mah' gue pulaaang"

Berbagai celetukkan memenuhi isi kelas diiringi tawa yang semakin keras.

Saat tawa mulai mereda deretan belakang mulai ribut dan asik sendiri.

"Gue kira guruuuu" Arya menyahuti sambil menatap Fira jengkel

Fira masih mematung di tempat dan tidak tau apa yang baru saja terjadi.

"Guru rapat sampe jam delapan Fir,emang kemaren pas pengumuman lo di mana?"

Fira terdiam sebentar berusaha mencerna yang baru didengarnya kemudian refleks melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya.

07.20

Sial masih lama banget padahal

"Tau gitu ngapain gue bela-belain naik ojek,mana tadi lari lagi" Fira kesal sendiri

Bukan apa-apa tapi ini kali pertama di tahun ini yang mengharuskan Fira naik angkutan itu karena terlambat bangun.

Tujuannya jelas,agar tidak telat.

Tapi sekarang apa yang dia dapat dari perjuangannya naik angkutan sadis satu itu?

Ya jelas kata 'sadis' yang pantas melabeli angkutan yang membuat rambutnya berantakan dan seragamnya lecek tak karuan.

"Fir lumutan loh ntar lo berdiri di situ terus" Ranna sukses membuyarkan lamunan-lamunan Fira tentang kekesalannya

Fira menyapukan pandangan dan berjalan ke kursi kosong yang tersisa.Kursinya.

Entah mengapa meja dengan dua kursi di baris tengah menempel tembok yang menjadi spot favoritnya hari itu belum ada yang menempati.

Yah walaupun tidak telat hari ini dia harus rela duduk sendirian.

Fira memutuskan mendengarkan lagu dari iphone melalui earphone-nya.

Sebelum benar-benar tenggelam dalam dunianya sendiri dia memperhatikan seluruh penjuru kelas kemudian menggeleng prihatin.

Sisi kanan kelas dipenuhi para cowo yang sedang asik bermain kartu remi yang sebenarnya dilarang untuk dibawa.

Sisi sebelah kiri dipenuhi para cewe dengan kegiatannya masing-masing. Mulai dari baca novel,sampai joget-joget gak jelas ditengah kelas.

Setelah memastikan tidak ada yang berminat mengobrol dengannya dan masih tersisa waktu 40 menit,dia mulai memasang earphone dan tenggelam dalam dunianya.

***
Bel tanda istirahat telah dibunyikan sejak lima menit lalu,tapi nyatanya Fira masih menelungkup diatas meja dengan earphone mempel di telinganya.

CHAPTERWhere stories live. Discover now