[2]

13 1 1
                                    

"Mil"

"Hmm?"

"Kamilaaa"

"Apaan sih Fir?"

Fira dan Kamila sedang duduk-duduk sambil minum latte di kafe dekat sekolah mereka untuk mengisi waktu luang.Rail Cafè.Bagitulah orang-orang sering menyebutnya.Ya pastinya karena itu namanya.

"Kayaknya gue suka deh sama sahabatnya Ryan"

Kamila langsung mendongak dari layar iphone-nya kemudian melotot menatap sahabatnya yang menampilkan ekspresi polos.

"Maaf bisa diulang?" Kamila mengulangi dengan nada mengejek

"Laaa ga lucu ih" Fira memberengut kesal

"Katanya 'gak deh makasih',katanya 'ga mungkin sukaa',kok tiba-tiba berubah sih?" Kamila menyindir Fira dengan kata-kata yang dilontarkan sahabatnya itu jika ia bertanya pendapat tentang sahabat Ryan.

"Gue gatau kenapa jadi beginiii" Fira masih tetap pada kekesalannya

Kamila berdeham sekali kemudian berkata "Kok gue mendadak lupa ya"

"Apa?" Tanya Fira tanpa minat

"Sahabatnya Ryan kan banyak tuh,emang kita lagi ngomongin yang mana sih?" Tanya Kamila dengan wajah polos dibuat-buat

"Kamilaaaaa apaan sih yang paling deket sama Ryan laah yang mana lagi coba" Fira menjawab dengan gemas

"Siapa ya namanya kok gue lupa" Kamila tidak mau berhenti

"Ish cari aja sendiri" Fira mendegus dan menjawab tanpa minat

"Fir siapa siih gue beneran lupa nih" Kamila tidak berhenti menggoda Fira

"Rafli Laaa Rafliii"
"Tuh puas" tambah Fira dongkol

"Siapa siapa? Diulang dong...suara lo ga kedengeran"

Muka Fira memerah malu

"Rafli.Udah gaada pengulangan"

"Heh apaan sih nyebut-nyebut nama gue?" Rafli tiba-tiba menepuk pundak Fira dari belakang.Di belakang Rafli,terlihat Ryan sedang berjalan mendekati meja mereka.

Mampus gue!

"Hah? Ih apaan sih lo geer banget,orang kita lagi ngomongin turnamen basket sebulan lagi,iya gak Fir?" Kamila refleks memberi alasan saat dilihat muka sahabatnya itu pucat pasi

Mampus gue! mampus gue! kalo dia denger mati gue!

Fira sibuk mengumpat dalam hati

"Fir iya kan Fir?" Kamila bertanya sebelum Rafli menyadari muka Fira sudah berubah merah

"I...iya apaan sih lo geer banget" Fira akhirnya menjawab untuk menutupi kegugupannya

"Kenapa lo?" Ryan yang baru datang bertanya kepada Fira yang menjawab terbata-bata

"Fira sakit.Tadinya mau jalan-jalan bareng gue biar relax makannya mukanya merah gitu" lagi-lagi Kamila mengarang alasan.

"Ooh" Rafli kemudian mengambil duduk di meja tak jauh dari mereka diikuti Ryan di belakangnya

Setelah Kamila mengacungkan jempol pada Fira tanda aman, sahabatnya itu langsung mengomelinya habis-habisan.

"Sialan lo Mil,gara-gara lo nih,kalo aja kita ga nyebut namanya tadi kan ga mungkin ditanya-tanya gitu" Fira mengomel panjang lebar.

"Mana gue tau sih Rafli sama Ryan kesini,lagian kalo gue tau ga mungkin lah gue ngomong gitu"
"Maaf deh Fir" Kamila menambahkan

Fir menunduk menatap layar iphone nya sambil sesekali memerhatikan Rafli yang mengobrol dengan Ryan sesekali tertawa ringan menanggapi candaan entah apa yang Ryan lontarkan.

"Gak usah sampe ngeces gitu kaliii ngeliatinnya" Kamila menyindir karena merasa dirinya daritadi tidak diperhatikan.

Fira refleks mengelap mulutnya yang sebenarnya tidak mengeluarkan apapun.Menyadari dirinya dikerjai,Fira melotot kesal pada Kamila yang hanya cengengesan.

"Diem lo! View-nya lagi bagus nih" Fira menjawab kesal karena Kamila menginterupsi acara tenangnya memerhatikan seseorang yang belakangan ini tidak pernah absen mengganggu pikirannya.

"Lebay dasar" Kamila mencibir

Crap!

Fira buru-buru mengalihkan pandangannya pura-pura sibuk dengan iphone-nya.

Rafli tadi menangkapnya sedang curi-curi pandang ke arah cowo itu.

Aduh harga diri gue...

Fira merutuki kecerobohannya dalam hati berulang-ulang

"Kamila" Fira tiba-tiba berdiri dari kursinya

"Tumben manggil nama gue lengkap banget.Kenapa lo?" Kamila ikut berdiri.

"Kayaknya gue harus pulang sekarang"

"Oh yaudah ayo"

Mereka kemudian pulang ke rumah masing-masing.Kamila sempat mengajak Fira untuk bermain sebentar di rumahnya yang ditolak langsung oleh Fira dengan alasan tidak enak badan.

***

Ting

Iphonenya bergetar sekali sambil berbunyi menandakan ada pesan masuk.

Sebenarnya dia malas membuka pesan yang masuk saat dia benar-benar sedang tidak mau diganggu itu.Tapi apa boleh buat jika dia penasaran.

Rafli: Oy oy
Rafli: Fira

Fira melotot tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sambil mendekatkan iphone-nya agar terlihat lebih jelas.Karena mungkin saja kan,dia salah baca.

Fira memang baru saja mengganti Profile Picturenya di fitur line itu. Tetapi sama sekali tidak mengharapkan cowo itu menyapanya.

Dia masih dalam posisi yang sama sambil.membaca berulang-ulang nama yang tertera.Rafli.Mimpikah dia?











You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 04, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

CHAPTERWhere stories live. Discover now