#1

13 2 0
                                    

Bumi melangkahkan kakinya dengan cepat menuju cafe didepan sekolahnya. Langit telah menunggunya sejak sejam yang lalu,Bumi lupa bahwa ia memiliki janji dengan Langit hingga ia memilih untuk memotret apapun didalam sekolahnya.

Bumi menarik pintu cafe dengan pelan, perlahan-lahan segala bau makanan tercium di hidungnya.

Ia melihat ke seluruh cafe, mencari keberadaan Langit.

Disana laki-laki berpostur tinggi tegap sedang memunggunginya.

Punggung yang selalu ia jadikan sandaran dikala ia lelah untuk menopang segala beban dipundaknya.

"Langit?"

"Bumi,saya itu udah nunggu kamu dari sejam yang lalu ," cecar Langit.

"Maafkan saya Langit, saya lupa punya janji sama kamu untuk bertemu siang ini, jadinya saya keasikan untuk memotret disekolah tadi," sesal Bumi.

"Bumi kamu harus mulai fokus dengan sekolah kamu, kata kamu kamu ingin bisa satu univ sama saya, inget waktu kamu untuk belajar tuh sisa 4bulan lagi sebelum UN,"

Lagi-lagi Langit menasihati Bumi.

Bumi sudah mulai jengah dengan segala nasihat Langit.

Ia lebih suka Langit 2 Tahun lalu, dimana Bumi masih duduk di bangku kelas 10 dan Langit yang duduk di bangku kelas 11.

Di mana Langit bertanya padanya pertama kali.

"Kamu ingin ikut ekskul perfilman ini?"

Di mana Langit yang mengajari Bumi tentang caranya membuat film yang benar.

Dimana Langit melindungi Bumi dari segala macam bahaya sampai di mana Bumi memiliki perasaan terhadap Langit.

"Iya Langit, saya paham saya akan UN sebentar lagi tapi apakah kamu tidak mengerti juga, saya capek Langit jika terus menerus belajar, hidup saya tuh bukan cuma untuk belajar langit," suara Bumi mulai terdengar putus asa.

"Terserah kamu Bumi, kamu tidak pernah bisa bersikap dewasa dan berfikir untuk masa depan kamu. Saya pulang duluan saya akan berangkat lagi ke Singapur sore ini," jelas Langit seraya meninggalkan Bumi sendirian dengan segala penyesalan.

Seharusnya Bumi tidak berkata seperti itu, tapi apa daya Bumi juga lelah bila terus menerus dipaksa.

"Saya janji Langit, saya akan menyusul kamu ke Singapur ke kampus kamu, dan mengejar apa yang saya inginkan."

***

Malamnya Bumi tidak dapat tidur, ia masih memikirkan perkataan Langit dan kedua orang tuanya.

Kedua orang tua Bumi menyuruh agar dirinya kuliah kedokteran di Jerman seperti kakaknya,Bulan.

Bumi bimbang ia harus mengikuti perkataan orang tuanya atau Langit.

Ia tidak ingin mengecewakan dua-duanya.

*Line!*

Langit Angkasa Pratama : Bumi saya harap kamu menepati janjimu,untuk selalu bersama saya ya selalu menjadi sahabat saya, dan mulai lah fokus akan masa depan kamu, saya menunggu kamu disingapur.

Bumi : "Langit, bagaimana jika saya tidak bisa menempati janji saya?"

Langit Angkasa Pratama : Maksud kamu Bumi?

Bumi : Orang tua saya menyuruh saya untuk berkuliah di Jerman seperti kak Bulan.

Tidak ada jawaban dari Langit untuk Bumi, walaupun di situ diketahui bahwa Langit telah membaca Line dari Bumi.

#Note#
Terima kasih kawan semua telah mau membaca cerita amatir yang saya buat, maaf juga kalo bahasa saya masih berantakan, saya masih belajar untuk membuat cerita di Wattpad ini, sekali lagi makasih ya.

-Hipstxrwl-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bumi LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang