satu

35.6K 2K 106
                                    

---Jungkook side---

"Nenek lihatlah! Aku menemukan foto ini di gudang. Kurasa mereka ini anak-anak kakek. Lihatlah nek, kakek berselingkuh dan memiliki anak lain selain ayah."

Adu Jungkook sambil menunjukan selembar foto tepat di depan hidung sang nenek yang baru saja memasuki rumah mewah yang mereka huni.

"Pft... hentikan omong kosongmu itu Jeon! Sampai kapan kau akan berusaha mejatuhkan kakekmu sendiri?" Ucap sang nenek jengkel sambil menepis tangan cucu kesayangannya setelah sebelumnya sempat terkejut atas penuturan polos cenderung bodoh dari cucunya. Sedikit bernafas lega mengetahui objek dalam foto tersebut.

Yah, asal kalian tau Jungkook --pewaris tunggal dari salah satu perusahaan kosmetik terbesar dan terkenal di Korea Selatan-- dan kakeknya memang memiliki hubungan yang kurang baik. Meskipun sebenarnya mereka memilki banyak sekali kemiripan, sangat banyak malah. Jungkook itu memiliki cita-cita untuk menggulingkan tahta kakeknya dan berkuasa walau sebenarnya ia tidak perlu melakukan itu mengingat dia adalah satu-satunya pewaris keluarga Jeon.

"Ngomong-ngomong, dimana kau menemukan foto ini?" Tanya sang nenek sambil merampas foto tersebut dari tangan Jungkook.

"Di gudang, saat aku mencari obeng. Memangnya siapa tiga bocah dalam foto itu nek?"

Dia sedang penasaran rupanya. Ada sedikit raut kecewa diwajahnya kala menyadari misi menjatuhkan sang kakek telah gagal.

"Hey.. bocah apanya? Mereka bahkan lebih tua darimu. Tentang mereka, kau tanya saja pada kakekmu. Tuh..."

Tunjuk nenek Jeon dengan dagunya kemudian menempelkan foto itu ke jidat Jungkook.
Jungkook mengikuti arah tunjuk sang nenek. Matanya berbinar ketika kakek kesayanganya nongol dari pintu.

"Kak-"

"JEON JUNGKOOK!!!"

Belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, suara menggelegar milik sang kakek sudah menggema ke penjuru ruangan.

"Wah..wah ada apa ini?" Tanya Jungkook tanpa dosa. Ya, sebenarnya dia tau penyebab kakenya seperti itu. Sedikit berbasa-basi mungkin akan seru.

"Jangan pura-pura Anak nakal. Kau apakan lagi guru privat mu hah?? Sudah berapa kali kau gonta-ganti guru?" Murka sang kakek yang terlihat aneh, lucu dan ajaib -mungkin di mata Jungkook.

"Guru shin sudah mengundurkan diri??" Tanya Jungkook dengan wajah luar biasa polosnya namun gagal dimata sang kakek.

"Aish anak ini."

Kakek Jeon merebahka tubuhnya di atas sofa sambil memijat keningnya. Ia rasa berdebat dengan Jungkook akan sangat sia-sia. Katakan saja dia dalam mood yang kurang baik untuk berdebat dengan cucunya. Lebih baik bersabar menunggu teh pesanannya dari sang istri daripada mulutnya berbusa karena banyak bicara. Iya toh?

"Emm.. kakek, ini.. bocah di foto ini siapa? Mengapa di balik foto ini ada tulisan anak-anaku? Apa kakek memiliki anak lain selain ayahku?" Tanya Jungkook sambil merengsak mendekati sang kakek yang baginya terlihat eung? Bahagia? Mungkin. Oh betapa tidak pekanya kau Jeon Jungkook.

Kakek Jeon nampak terkejut lalu merampas kasar foto di tangan Jungkook dan terkekeh pelan seteleh menyadari foto siapa di tangannya.

"Keke..kau ini, mana mungkin aku menduakan nenekmu? Mereka itu murid kakek di panti yang kakek urus. Lihat dua anak ini! Apa kau tidak mengenalinya."

"Emm ... apa itu Hoseok dan Jimin hyung?" Ucap Jungkook menduga-duga. Yah, dia tidak mungkin salah mengenali dua asisten kesayangan --heol, bahkan kakeknya lebih menyayangi mereka di bandingkan dirinya-- kakeknya itu.

"Bingo...!!"

Tuh kan benar!!

"Iiihh... mereka masih sama saja. Gigi kuda dan Jimin si bantet-hey mana mata Park Jimin?" Kalimat terakhir itu dia tidak mengucapkannya. Bisa-bisa kepalanya benjol akibat pukulan sang kakek jika ia keceplosan. Kakeknya itu sensitif sekali kalau sudah mengenai anak-anak didiknya itu.

"Lalu... anak yang satu ini?" Tunjuk Jungkook pada bocah laki-laki paling pendek yang tersenyum kotak sambil membentuk huruf V pada kedua tangannya.

"Ini, anak yang manis ini namanya Taehyung, Kim Taehyung, kami sering memanggilnya taetae. Dia anak yang pintar, manis, suka menolong, keras kepala. Ah kakek sangat merindukannya. Oh iya , dia juga jago bela diri, jadi jangan macam-macam padanya" jelas kakek Jeon.

"Hah... kakek, lagi pula aku tidak akan bertemu dengannya." Jungkook memutar bola matanya

"Dan-"

"Aku tidak tanya." Secepat kilat Jungkook melesat menaiki anak tangga menuju kamarnya. Meninggalkan sang kakek dengan mulut yang masih setia menganga sampai suara bantingan pintu --tentu itu ulah si Jeon Jungkook-- membuatnya tersadar.

"Yak... dasar nakal" triak kakek Jeon.

"Jadi masi mau mengirim guru privat untuknya?" Tanya nenek Jeon yang datang dari arah dapur sambil membawa sebuah nampan berisi dua buah cangkir teh dengan asap tipis yang mengepul dan jangan lupakan sepiring kecil biskuit aneka bentuk di sebelahnya.

"Ngomong-ngomong sudah lama aku tidak melihat Taetae. Bagaimana keadaannya sekarang? Apakah dia masih menganggur?"

Kakek Jeon hanya membalasnya dengan kedikan bahu sambil menyeruput teh hangatnya.

"Bocah alien itu masih sama saja, yah... kudengar beberapa waktu yang lalu ia dipecat dari sebuah cafe karena tega menampar pengunjung."

"Owuh... mengerikan, itu pasti karena pengunjung itu yang cari masalah. Kalau dipikir-pikir.. untuk apa dia memiliki otak cerdas namun tidak dimanfaatkan?"

"Eung? Dimanfaatkan ya? Ahh aku punya ide" seketika otak jenius milik kakek Jeon berfungsi.

"Ide?"

"Bukankah Jungkook cucu kita sedang membutuhkan guru?"

Firasat!. Nenek Jeon merasakannya, entah itu firasat baik atau buruk namun yang pasti ini akan menjadi sesuatu yang Wow.

"Jangan bilang kau-" terpotong oleh suaminya sendiri.

"Ya. Aku akan memberinya pekerjaan. Dan cucu kita juga akan segera mendapat guru baru."

JDERR... Jeon Jungkook si pemalas, keras kepala dan seenaknya sendiri itu akan dia dipertemukan dengan Kim Taehyung si bocah alien, kasar, cengeng, cerewet juga keras kepala. Wow.. perpaduan yang sangat manis. Kira-kira apa yang akan terjadi?

TBC.

DUAR... //gak kaget//hehe saya kembali lagi //bodo amat// gimana? Lanjut atau tamat??? Votemmet yak..😄 yah udah ada yang baca aja udah syukur kok😘 maafkeun kesalahan" saya yak... trimakasih...😘

My Private TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang