Pagi yang cerah dengan sinar matahari yang menghangatkan membuat setiap orang yang merasakannya akan bersemangat untuk menjalani aktifitas mereka, namun tidak dengan Kim Namjoo seorang gadis remaja yang memulai harinya dengan tak begitu bersemangat.
Ya ia memang tak merasakan semangat seperti orang-orang yang lain bahkan bisa dibilang dia enggan untuk menjalani kesehariannya karena ia merasa lelah dengan kenyataan hidup yang ia rasakan, selalu dicaci, diremehkan, dimanfaatkan, dan tak dihargai.
Seperti saat ini, ya meskipun masih pagi ia sudah menerima omelan dari atasannya karena laporan yang harusnya diselesaikan hari ini belum selesai, yah meskipun itu adalah tanggung jawab Namjoo bersama teman setimnya namun hanya Namjoo yang kena marah.
Ia tak bisa melawan ataupun memberi alasan apapun karna semua itu percuma saja, akhirnya ia yang harus menyelesaikan semua laporan hari itu juga dan sendiri karena teman setimnya tak ada peduli dan Namjoo pun tak mau membuang tenaganya untuk meminta mereka membantunya.
Akhirnya setelah seharian berkutat dengan penatnya pekerjaan Namjoo bisa pulang juga meski harus sedikit banyak terlambat dari jam pulang biasanya.
*ding* terdengar suara ponsel Namjoo menandakan adanya pesan masuk.
'Namjoo-ya apa kau sudah pulang? Maaf tak bisa membantumu tadi karna pekerjaanku juga masih banyak'
"huh omong kosong, pekerjaan update di sosmed maksudmu?" Namjoo bermonolog setelah membaca pesan dari Jungyeon.Tanpa membalas pesan tersebut Namjoo mematikan ponselnya dan bergegas keluar kantor, namun ia tak langsung pulang, ia singgah ke kedai ramen langganannya untuk mwngisi perutnya yang seharian belum sempat memakan apapun.
Namjoo memilih berjalan kaki menuju kedai langganannya karna tak begitu jauh dari kantornya, selama perjalanan ia melihat ada beberapa pasangan yang ia tebak adalah pasangan kekasih saling bermesraan dan berjalan bergandeng tangan.
Ia hanya tersenyum miris melihatnya mengingat kisah cintanya yang begitu tak menyenangkan untuk ingat, sesampainya di kedai ia langsung memesan ramen kesukaannya.
Lagi-lagi ia harus makan sendiri diantara beberapa pelanggan yang makan bersama kekasih, keluarga dan teman mereka, dan mungkin hanya dia yang duduk dan makan sendirian malam itu.
"huh menyebalkan" gumamnya sambil memakan ramenya, entah kenapa ia merasa hari ini lebih berat dari biasanya, ia bahkan tak begitu berselera untuk makan dan memutuskan untuk pulang tanpa menghabiskan ramennya.
Tbc.
Note: maaf jika masih banyak typo dan juga ceritanya gk menarik, ini pertama kalinya nyoba nulis jadiasih perlu banyak perbaikan.
Terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
It's HURT
FanfictionTak selalu apa yang kita inginkan bisa tercapai dan apa yang kita harapkan akan terwujud sesuai harapan. Semua itu hanya ada dalam dongeng, semua mimpi yang terwujud dan berakhir bahagia, di dunia nyata ini hanya segelintir orang yang bisa merasakan...