Prolog

25 5 0
                                    

Desas-desus bangsa pucat kembali ke Bandung cukup membuat warga khawatir dan was-was.

Negara ini memang sudah merdeka, 2 bulan yang lalu. Masih terlalu orok, bukan, untuk menerima bangsa-bangsa asing yang pernah mencoba berkuasa disini.

Tidak ada yang tidak yakin, mereka tidak sedang berlibur kesini. Walaupun desas-desusnya pun mengatakan bahwa kedatangan mereka kali ini, bukan untuk mengadu tombak.

Sangat menjijikan mengingat sejarah mencatat dahulu juga mereka tidak berniat untuk menguasai, namun siapa yang tidak tergoda untuk mengolah serpihan surga yang jatuh ke bumi ini? Ck, licik. Seharusnya tidak lagi ada yang percaya mereka datang membawa damai. Mereka telah dikutuk di kehidupan sebelumnya! Kemanapun mereka pergi, mereka membawa dan menebar penyakit. Penyakit hati yang menggerogoti iman, akal dan pikiran.

Pulau Jawa rawan, karena dianggap strategis untuk merebut posisi pusat pemerintahan di Batavia. Tentu kota sekitar Jakarta menjadi pilihan, tapi Bandung.... bukanlah pilihan, melainkan kehormatan. Singgah di kota yang damai dan menawan, siapa idiot yang menolak?

Maka disinilah kami, kami yang mempertahankan dan menjaga Bandung dari jamahan otak-otak licik yang tamak.

---------------------

"Based on" naskah drama kelas yang berjudul sama. BTW, naskah tsb juga dibuat oleh kedua temanku, dan penulisan ulang di wattpad ini telah disetujui semua pihak terkait.

ig: kabinayyaa

vomment guys:))

Bandoeng 1946Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang