PRIA TAK TERLIHAT

60 2 0
                                    

Semilir angin menerpa tubuh Mark yang sejak lama tak berkutik dari tempat duduknya. Pandangan manik-maniknya tak lepas dari beberapa lelaki di hadapannya yang sedang berlomba-lomba memasukan bola ke dalam ring. Hati nya mulai berteriak dan memaki dirinya sendiri lagi.

"Kenapa? Kenapa harus kau?! Jika saja kau adalah orang sehat kau pasti sudah ikut bergabung dengan mereka! Tidak seperti sekarang! Yang hanya bisa menonton mereka sambil duduk layaknya menonton film layar lebar di bioskop! Haha nasibmu memang menyedihkan!" begitulah makian dari dalam hati Mark yang belum bisa menerima keadaan dirinya sendiri.

Tiba-tiba Mark memegang dada sebelah kirinya yang terasa sakit. Jantungnya seperti ditikam oleh pisau tajam. Sakit sekali... Itulah yang Mark rasakan. Mark segera mengambil botol plastik kecil bening yang didalam nya terdapat beberapa butir tablet berwarna putih. Ia melahap 3 butir sekaligus. Kini ia sedikit lega karena rasa sakit nya sudah berkurang. Kau tahu? Sampai kapanpun obat itu tak akan bisa menyembuhkan penyakit Mark, obatnya hanya bisa mengurangi rasa sakit ketika penyakitnya itu menyakiti tubuh Mark lagi.

*Kring.. Kring..

Dering ponsel Mark mengalihkan perhatiannya. Mark menghembuskan nafas nya dengan berat saat mendengar ponsel nya berbunyi. Bola mata nya berputar malas. Tanpa menjawab panggilan tersebut, ia sudah tahu siapa orang yang menelponnya. Mark bangkit dari tempat duduknya. Lalu langkah kakinya membawa Mark berjalan menuju gerbang sekolah. Dan benar saja, sudah ada dua pria bertubuh kekar dengan pakaian serba hitam yang sedang menunggunya disana. Hey mereka bukan preman! Mereka adalah bodyguard Mark.

"Silahkan masuk tuan muda... Hari ini kita akan pergi ketempat kursus anda.." ucap salah satu bodyguard kepada Mark sambil mempersilahkan Mark masuk kedalam mobil sedan berwarna hitam itu. Mark yang diperlakukan layaknya pangeran menjadi pusat perhatian siswa-siswi yang berada disekitarnya. Ada yang tertawa kecil melihatnya, bahkan ada yang membicarakannya.

"Dia ini kan sudah SMA. Bahkan dia seorang pria. Seorang pria seharusnya bisa menjaga dirinya sendiri, tidak perlu dijaga oleh bodyguard. Melihatnya seperti itu, aku ragu kalau dia seorang pria. Haha.." Itulah salah satu ucapan yang Mark dengar. Tapi Mark tidak memperdulikannya. Mark tak mau ambil pusing dengan perkataan orang-orang. Mereka hanya tidak tahu dan tidak mengerti keadaan Mark. Sejujurnya ini adalah ulah ayah Mark. Tentu saja Mark tidak menginginkannya, tapi ayah Mark bukanlah tipe orang yang mudah ditentang, jadi Mark memutuskan untuk mengalah.

Kini Mark sudah tiba disebuah rumah cukup besar. Dinding rumahnya terbuat dari kayu yang membuat rumah tersebut bergaya klasik. Halamannya dipenuhi oleh tumbuh-tumbuhan yang membuat suasana sejuk dan nyaman. Seorang pria berpakaian jas formal berwarna hitam dengan rambutnya yang sebagian telah memutih sepertinya sudah menunggu kedangan Mark.

"Halo Mark.. Senang bertemu denganmu. Aku penjaga rumah ini.." kata pria tersebut yang menyambut Mark dengan senyuman.

"Oh, halo tuan. Senang bertemu denganmu" balas Mark sambil membungkukan badannya sembilan puluh derajat tanda memberi salam dan hormat kepada pria tersebut.

"Kau boleh memanggilku tuan Lee.. Sekarang mari ikuti aku.."

"Baiklah tuan Lee.." Tuan Lee mengantarkan Mark menuju ruangan kursusnya. Terlihat pintu berwarna putih diujung lorong yang sedang Mark lewati bersama Tuan Lee. Dan terdengar suara melodi-melodi indah yang dihasilkan oleh piano.

"Tuan Lee, siapa yang sedang bermain piano?" Tanya Mark kepada tuan Lee.

"Itu adalah tuan Jeon, guru kursusmu.."

Mark datang ke tempat ini memang untuk mengikuti kursus piano. Mark sangat berbakat dalam bidang musik. Walaupun begitu, sebenarnya ia lebih tertarik pada hal-hal di bidang olahraga. Ia memiliki cita-cita menjadi seorang pemain basket handal. Tapi karna keadaan fisiknya yang tidak mendukung, lalu Mark lebih memilih mendalami bakat yang ia miliki.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PRIA TAK TERLIHAT [CERPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang