Hide and Seek

2K 215 100
                                    

"Sei-kun, maafkan aku, tapi aku tidak bisa menerimamu..."

"Memangnya kenapa? Apa yang salah denganku?"

"Kau memang kelihatannya sempurna, tapi..."

Jeda sejenak.

"Tapi aku tidak bisa mengencani seorang psikopat."

.

.

Hide and Seek
Kuroko no Basuke ©Tadatoshi Fujimaki
Story © Ayame Kaizumi
Rate: T

Disarankan untuk membaca cerita ini sambil mendengarkan lagu Hide and Seek yang sudah disediakan di media.

.

.

Ding Dong
I know you can hear me
Open up the door
I only want to play a little

Ding dong.

Bel pintu ditekan untuk yang kesekian kalinya. "[name]? Aku tahu kau ada di dalam."

Tidak ada jawaban.

Kau hanya terpaku di tempatmu, gemetar ketakutan. Hanya ada satu kalimat yang terpeta di otakmu berputar berkali-kali bagai rekaman rusak.

'Akashi Seijuuro berbahaya. Jauhi dia.'

"[name]?" Ding dong. Ding dong. Ding dong.

Tidak peduli apakah bel pintu akan berakhir rusak, atau justru pintu depan rumahmu yang rusak, Akashi masih bersikeras untuk masuk.

"Aku hanya ingin mengajakmu bermain-main sebentar." Jeda sejenak. "Kurasa main petak umpet boleh juga."

Ding Dong
You can't keep me waiting

Ding dong. Ding dong. Ding dong.

Kembali bel pintu dibunyikan berulang kali, mengiringi suara si rambut merah. "Jangan membuatku menunggu terlalu lama, [name]."

It's already too late
For you to try and run away

Wajahnya yang semula tanpa ekspresi berubah cerah ketika menyadari kalau pintumu rupanya tidak dikunci. "Percuma kau berusaha untuk lari, [name]," ujarnya tenang.

Tidak usah diberitahu pun, kau sudah sadar bahwa tidak mungkin kau melarikan diri dengan Akashi berjaga di depan pintumu. Pilihannya adalah mati ketakutan, atau langsung mati di tangan Akashi.

Penyesalan mulai menggunung di benakmu. Seharusnya kau langsung melarikan diri ketika kau menolaknya. Seharusnya kau langsung kabur ketika menyadari obsesinya yang begitu abnormal terhadap dirimu.

Tapi sekarang? Sudah percuma.

I see you through the window
Our eyes are locked together
I can sense your horror
Though I'd like to see it closer

Sekilas ia melongok ke atas, dan mendapati dirimu tengah mengintip di sela-sela tirai jendela. Manik heterochrome bertemu dengan manik [eye color] selama beberapa detik, sebelum akhirnya dirimu menghilang dari pandangannya.

Akashi sudah begitu sering melihat wajahmu dalam berbagai macam ekspresi - senang, sedih, terkejut, marah...

Namun ekspresi favoritnya adalah ekspresimu yang sekarang: ekspresi ketakutan yang amat sangat.

Hide and Seek [Akashi x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang