***

173 18 6
                                    

Masa SMA bisa dibilang masa terakhir kita duduk dibangku sekolah sebelum melanjutkan ke perguruan tinggi. Banyak juga yang berpendapat bahwa masa SMA ini masa paling menyenangkan. Masa dimana kita benar-benar merasakan cinta dan sakit hati. Kiranya seperti itulah pandangan orang kebanyakan mengenai masa sma.
Rupanya pendapat itu ditentang keras oleh Fareeha Lais Ozza. Remaja yang kini menginjak bangku terkahir SMA itu tidak setuju. Menurutnya masa sekolah itu bukan masa dimana kita bermain-bermain, bagaimana bisa kita santai bermain-bermain dalam mengejar tujuan hidup kita. Apalagi masa sma, masa yang menurutnya akan mengantarkan menggapai salah satu mimpinya itu. Mimpi untuk masuk universitas favorit.
Fareeha Lais Ozza atau yang sering disapa Flo merupakan salah satu siswi dari sebuah sekolah ternama di ibukota. Teman-temannya mengenalnya sebagai murid yang multi talenta. Bagaimana tidak, diluar waktu sekolahnya ia telah menjuarai berbagai ajang bermain piano serta menyanyi. Dan untuk urusan sekolah ia tak mau kalah. Ia mengikuti program studi akselerasi dimana ia bisa lulus satu tahun lebih cepat dari teman seangkatannya. Tahun ini merupakan tahun kelulusannya. Walaupun ia banyak dikenal oleh orang tapi ia hanya memiliki sedikit teman.
Flo memiliki 3 sahabat mereka Dhara, Zen, dan Faye. Mereka ini sebenarnya seumuran, namun karena Flo menempuh sekolah hanya dengan waktu 2 tahun jadi ia harus meninggalkan temannya tahun ini. Tapi hal itu tidak menjadikan Flo dan ketiga sahabatnya merasa memiliki perbedaan. Beruntung sekali Flo memiliki tiga sahabat yang selalu bisa mengerti dirinya.
Untuk latar belakang Flo menempuh program akselerasi yaitu karena ia ingin meneruskan pendidikannya hingga jenjang S2 dengan waktu yang singkat.
Keinginan kuat Flo membuatnya kehilangan masa sma yang orang lain bayangkan. Namun ia tak pernah sedikit pun menyesalinya.
Hingga tiba dihari kelulusannya, saat siswa lain bersuka cita mengetahui bahwa pendidikannya telah usai. Flo justru tidak terlihat ketika itu. Ia pergi bersama orang tuanya untuk mengurus pasport. Ya, Flo tahun ini berhasil menembus salah satu universitas terbaik favoritnya. Patutlah ia selalu dibanggakan oleh guru-gurunya. Tahun ini ia berhasil mendapat beasiswa di universitas terbaik di Sydney, Australia.
Perasaan senang bercampur sedih kini Flo rasakan. Ia merasa senang karena ia bisa mencapai mimpinya. Namun, disisi lain ia juga merasa sedih karena harus meninggalkan sahabatnya untuk waktu yang lumayan lama. Apalagi di negri orang yang antah berantah belum ia ketahui.

Tuhan, Ku Titipkan Surat MaafkuWhere stories live. Discover now