Kabut Embun Pagi

669 22 37
                                    

Ini adalah cerpen pertama yang saya publish di wattpad.

didedikasikan untuk:

PlntPnlsJinggaInd

Belum sesuai EBI

Mohon bantuan koreksinya.

-;-;-;-

Kabut Embun Pagi

Ia memandang kaca riben di hadapannya.

Tangannya terulur ingin menyentuh butiran air yang menempel pada kaca. Namun tangan itu hanya berhenti di udara, tak sampai porinya menyenggol benda tembus cahaya itu.

Ia menghembuskan napasnya sebelum membuka jendela berkaca riben di hadapannya.
Ketika jendela dibuka, ia menyapa pada sang pemberi kehangatan di bumi, yang menghadirkan saksi-saksi perubahan kala gelap dikalahkan terang.

Kadang ia berterimakasih pada matahari, yang mampu menembus dan memecah kabut pagi yang mengganggu pandang.

Kadang ia berdecak sebal ketika sang mentari itu bergerak semakin naik menguapkan tetes air yang suka bergelayut pada ujung dedaunan.

Ia suka embun. Baginya butiran yang suka bersembunyi di ketiak daun dan perlahan bergerak keujung daun sebelum jatuh akibat gravitasi itu adalah semangat hidupnya.

Ia suka melihat butiran itu, yang terjatuh menimpa barisan semut yang mulai mencari pangan kala butiran itu belum menguap.  Atau melihat kaca mobil  di selimuti titik bahkan bulatan embun di seluruh permukaannya, kalau-kalau blower AC tak menghembuskan udara saat jutaan butir air hujan menghantam bodi mobil.
Ialah si pengagum pagi, gadis embun pagi.

Ia tak suka kabut, uap air hasil kondensasi itu membatasi jarak pandang, melayang-layang didepan mata, merasa paling sedap di pandang.

Dan di bangku seberang sana,  kabut yang selalu ia benci kehadirannya menatap lurus ke arah bangkunya.

“Hey lihat, aku rasa dia memandangimu sejak tadi.” gadis di sampingnya itu berbisik di telinga kirinya, sambil menunjuk kecil ke arah seberang. Tubuhnya tak bereaksi.

“Saya rasa dia tidak memandang saya, mungkin dia memandang embun yang menempel pada kaca.” gadis itu membalas dengan asal dan ketus.

Dialah pria kabut yang selalu mendongeng tentang indahnya pagi, membuat filosofi pagi, sampai manfaat bangun pagi. Dialah yang meracuni penduduk sekolah dengan filosofi dan puisi indahnya kabut pagi. Merubah orang yang menganggap kabut sebagai fenomena yang mengganggu menjadi fenomena yang patut di rasakan keberadaanya.

“Segera Bangunlah pada pagi hari, kala kabut masih bermain-main di udara, tenang, rileks,  rasakan sejuknya udara pagi yang menggelitik pori, maka tubuhmu akan terisi semangat dan inspirasi” Pria di seberang sana memulai ceramah paginya.

Sejak kehadiran pria kabut itu, tak ada yang terlambat datang ke sekolah. Ia telah mendoktrin semua orang yang berada di sekitarnya dan menjadikan mereka pengagum pagi. Dengan rutin Ia berdakwah setiap pagi membuat kantin gaduh oleh tepukan antar telapak tangan dan siulan. 

Darimana datangnya ketenangan bila setiap pagi harus sarapan dengan kegaduhan yang diciptakan kabut itu –pria pecinta kabut pagi –

Kabut Embun PagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang