Feels like its almost time to say goodbye,
Feels like its time to let you go..
I'm letting go..
.
.
.
Jung Yunho memperhatikan penampilannya hari ini melalui bayangannya yang ada di jendela kantornya. Mata musangnya bergerak pelan memandangi rambut hitamnya yang ditata ke atas dengan arsiran tipis di sisi kiri dan kanan kepalanya.
Tampan. Seperti biasa.
Yunho melirik jam tangan mahalnya dan segera beranjak keluar dari ruangannya. Ia memiliki janji penting hari ini.
"Tuan Kim sudah menunggu anda, Presdir" Lapor Siwon –asisten pribadi Yunho-
Namja tampan itu mengangguk. Ia segera keluar dari lift ketika bel berbunyi pelan. Kaki jenjangnya melangkah memasuki restoran mewah yang terdapat di bagian basement kantornya yang besar.
Ah.
Ia bisa melihat lelaki berperawakan Cina itu dari sini.
"Selamat siang, Tuan Kim" Sapa Yunho sopan.
Hangeng Kim mengangguk. Ia tersenyum kecil pada lelaki tampan tersebut. Yunho segera duduk di hadapan namja paruh baya itu.
"Bagaimana?Sudah anda pikirkan?"Tanya Hangeng langsung.
Yunho menaikkan alisnya. Seringai kecil terulas di bibir seksinya. Ia bersandar pada sandaran kursi dan mengangguk pasti. Membuat pria paruh baya yang duduk di hadapannya mendesah lega. Well, perusahaan industri milik keluarga Kim adalah perusahaan terbesar dan termaju di Asia sejak dulu. Yunho sungguh beruntung pemilik langsung perusahaan tersebut menghubunginya dan menawarkan sebagian saham perusahaan mereka kepadanya.
Yah, perusahaan milik keluarga Yunho tidak sebesar milik Hangeng Kim, tentu saja.
Siapa yang akan menolak?
Syaratnya ia hanya perlu menikahi putra tunggal dari keluarga Kim. Whatever, yang terpenting adalah kerja sama perusahaannya.
"Aku sudah menentukan tanggal pernikahannya kalau begitu.Kau hanya perlu mengurus pemindahan sebagian saham dari perusahaanku" Ujar Hangeng.
Yunho mengangguk. Jemarinya bergetar menahan senang. Ia akan membuat perusahaan milik keluarganya mengalahkan pamor industri Kim. Namja paruh baya itu tersenyum lembut. Ia meraih gelas wine-nya dan menghirup aromanya setelah ia menggoyangkan gelas tersebut.
"Satu lagi, Jung Yunho" Bisik Hangeng serius.
Yunho menatap langsung kedua mata sipit namja berperawakan Cina itu.
"Jaga putraku sebaik mungkin"
.
.
.
PRANGG!
Namja berambut jamur itu menjerit panik ketika gelas kaca yang ada di genggaman Jaejoong terjatuh. Ia segera menghampiri sepupunya yang terduduk lemas di atas ranjangnya. Wajah cantiknya terlihat pucat. Taemin meringis.
"Gwenchana, Hyungie?"Tanya Taemin serak.
Ufh.
Jaejoong tersenyum kecil. Ia mengangguk dan mengusap wajahnya.
"Gwenchana, Taeminnie, kepalaku hanya sedikit sakit" Bisik Jaejoong lemah.
Air mata Taemin meleleh. Ia memeluk erat tubuh ringkih majikannya. Membuat Jaejoong tertawa kecil dan menepuk lembut punggung Taemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
LETTING GO
FanfictionFeels like its almost time to say goodbye, Feels like its time to let you go.. I'm letting go.. . . . Sejak awal Yunho tahu ada yang salah dengan wajah pucat dan tubuh yang kurus itu, tapi ia terlalu naif untuk peduli. Sementara Jaejoong menyimpan s...