Lovasket.

Satu.

Meghan Trainor - Better When I'm Dancing

...

"MIKAA!!"

"Ngghh"

Wanita paruh baya ini masih saja terus membangunkan anak muridnya yang tak kunjung bangun.

"Mika bangun!" Bu Rika masih setia mengguncang bahu Mika.

"Emang dasar si kebo"

"Gila emang"

"Berasa putri tidur anjir"

"Haha bego"

"Mika woi bangun!"

"Mika sahur mik!"

"Heh udah! Malah ngerumpi!"
Bu Rika menengahi sahutan-sahutan absrud dari anak muridnya. Lalu matanya beralih menatap Mika, memang susah jika membangunkan anak nakal seperti ini. Harus ekstra sabar.

"Aduh, ini ck. Kalian deh urus biar ni anak bangun. Huh, Ibu keluar dulu ya. Pusing"
Mendengar perkataan Bu Rika, anak murid heboh seketika. Ada yang menjerit senang, berjoget ria, menangis terharu, dan masih banyak lagi.

"Cuma dua hal yang bisa bangunin Mika" Riko, sang ketua kelas mulai merundingkan bagaimana caranya agar teman sekelas mereka bangun dari tidurnya saat Bu Rika sudah keluar dari kelas.

"Apa?" Doni menyahut.

"Pertama, nyodorin makanan"
Mendengar saran pertama, anak-anak menggeleng dramatis. Mereka tahu dan sangat tahu selera makanan Mika.

"Lebih bagus yang kedua sih menurut gue" Ucap Riko sambil menaruh tangannya di dagu lalu menggerakkannya kekiri dan kekanan.

"Tua najis" Ejek Dini, wakil ketua kelas gila mereka.

"Ge-tu-de-ce dong Rik!" Kali ini Ria, si Ratu Alay yang kekinian asli.

"Ck, gue mau ngomong aja lo pada udah nyaut kek api" Kata Riko tajam.

"Gajelas dih"
"Kecot yak"

"Gini, Mika kan antusias banget tuh sama basket-"

"Rik, kita tuh mau ngebangunin Mika, bukan buat-"

"Gue belom selesai, nyet"

"Gue juga belom, mbing"

Dan terjadilah nyela-menyela antara Riko dan Ria.

"WOI! BRISIK BANGET SIH LO PADA!" suara itu mengagetkan kedua insan yang masih sahut-menyahut.

"Babi lo Mik" Umpat Riko dan Ria bersamaan.

Mereka tidak sadar.

"Ck, lanjutin lagi dong diskusinya" Ucap Doni menengahkan.

Masih belum sadar.

"Iya tuh, lo berdua berantem terus" Sahut Cika sebal.