Mark's prov
"Mark!"
Aku menengok ke arah belakang dan ternyata Yeoja itu lagi. Seorang Yeoja yang pernah memberiku kehangatan kasih sayang dan cintanya, lalu begitu saja menghianatinya.
"Apa maumu hah? Sudah jelaskan aku tak ingin bertemu denganmu lagi!" Ucapku kesal.
"Tunggu sebentar Mark, a..aku bisa menjelaskan itu semua." Ucap yeoja itu gugup.
"Tak perlu. Kau sudah terlambat untuk menjelaskan semuanya, TERLAMB
AT 2 TAHUN!" Tekanku sambil melepaskan tangannya, lalu pergi meninggalkannya.~~~~~~~*******~~~~~~~
Autor's prov
Sudah 2 tahun ini, Mark bersikap dingin, pemarah,dan tertutup, apalagi untuk seorang yeoja.
"YA! Mark!" Panggil seseorang
"Kau memanggilku?" Jawab Mark dingin.
"Ne, emang siapa lagi disini selain kau?" Tanya Namja yang memanggilnya.
"Ada apa Jaebum? Jika tidak penting jangan bertanya, Waktuku tak banyak."
"Jangan seperti ini pada sahabatmu. Kenapa sikapmu seperti ini lagi? Ayo cerita padaku." Jaebum merayu.
"Aniyo, sudah lah. Pertanyanmu tak penting." Ucap Mark sambil meninggalkan Jaebum yang masih berdiri ditempat yang sama.
"Apa sikapmu seperti ini lagi karena Han Jimin menemuimu hah?" Ucap Jaebum sedikit berteriak.
Mark menghentikan langkahnya, lalu mendekati Jaebum.
"Jangan kau sebut nama itu lagi, mengerti!" Ancam Mark sambil menarik jas sekolah yang di pakai Jaebum.
Mark pergi meninggalkan Jaebum.
Mark's Prov
"Apa sikapmu seperti ini lagi karena Han Jimin menemuimu hah?" Ucap Jaebum yang membuatku menghentikan langkah kaki, dan berjalan menuju ke arah Jaebum.
Aku menarik jasnya dan mengancamnya "Jangan sebut nama itu lagi, mengerti!"
Aku pergi meninggalkan Jaebum dengan emosi yang hampir tak terkontrol ini. Kenapa kau harus bertanya hal itu padahal moodku sedang tidak bagus.
BRUKK
Tak sengaja aku menabrak seorang yeoja yang membawa minuman dan hal hasil minuman itu tumpah di Jas dan kemejaku.
"Mianhe." Ucapnya sambil mengambil saputangannya di katung bajunya dan mengelapkannya pada jas dan kemejaku yang basah.
Aku menghentikan kelakuannya dengan memegang tangannya yang mengelap jas dan kemejaku dengan saputangnya dan melihat mata bulatnya.
"YA! Kau memang salah. Kau membuat moodku semakin hancur." Bentakku sambil pergi meninggalnya..
"Dasar Yeoja Si*l*n, bajuku jadi basah untung hanya Air putih buka minuman berwarna." Gumamku.
Aku pun pergi ke atas atap sekolah untuk menenangkan diri, sekalian untuk menjemur jas ku yang basah.
"Sebenenarnya aku juga bersalah, tapi sudahlah" Ucapku dalam hati.
Sesampainya di atas aku merentangan tangan dan menghidup udara dalam dalam.
"Kalau dilihat lihat lagi dia itu cantik juga, mau bertanggung jawab. Ah.. Mark kenapa kau memikirkannya hah? Apa kau mulai menyukainya?" Tanya Mark pada dirinya sendiri.
