1. perkenalan singkat

0 0 0
                                    

Pernah kah kamu merasakan cinta monyet?
Yaa.. Pada saat itu jaman nya sedang booming sekali yang namanya cinta monyet. Aku pikir cinta monyet itu bohong dan hanya kesenangan saat saat kita mengenal dunia remaja.

Dan kalian harus tau kalau aku pernah terjerat cinta monyet yang awalnya aku acuh namun lambat laun akhirnya aku luluh pada orang itu. Kalian tau berawal aku suka dengan seseorang karna orang itu lah yang tiba - tiba muncul di sosial media ku yang bernama facebook awalnya ia hanya sekedar menyapa denganku, namun aku respon biasa saja selayaknya teman. Yaa dia teman ku, teman lama ku aku pernah satu sekolah bersama dia saat kami sekolah dasar, namun akhirnya setelah lulus sekolah dasar kami memilih jalan yang berbeda. Aku memilih melanjutkan SMP Negri dan dia memilih sekolah pondok pesantren di daerah Jawa Barat kota Garut. Sekilas cerita aku kenal dengannya.

Lambat laun pada saat sedang liburan sekolah kami sering bercakap - cakap di sosial media yang bernama facebook. Awal dia menyapa ku sangatlah tidak berkesan, dia tidak berubah ternyata dia tipe orang yg konyol, iseng, dan pencair suasana. Namun aku tetap merespon biasa saja, dan sempat pada waktu itu dia pernah meminta nomor ponsel ku, alasan dia hanya dapat lebih mudah untuk bertemu dan bercakap, dan tidak perlu di sosial media kita bercakap. Dan akhirnya aku memberikan nomor ponsel ku padanya, setelah dari situ aku memberikan nomor ponsel dia sering menghubungiku lewat sms. Dan aku pun selalu meresponnya disaat dia yang selalu menghubungiku. Pembicaraan kami pun setiap hari semakin membaik, sesekali dia mengirimkan kata kata manis untukku, sangaattt manis, dan aku pun tidak marah saat itu. Dan aku hanya merespon tersipu malu.

Semakin hari kami bercakap pada sebuah pesan singkat di ponsel dan semakin sering pula dia mengirimkan ku kata kata manis dan sering pula dia kirim kalimat puitis padaku.

Dan disaat itu hati ku mulai jatuh pada nya, namun aku tak berani bilang, aku hanya diam saja, namun percakapan kami terus berlanjut hingga waktu liburan sekolah berakhir. Namun pada suatu malam dia berbicara tidak seperti biasanya, dia yang sedikit lebih serius, dan tak ada candaan pada malam itu di percakapan pesan kami. Aku takut dia berubah dan menjauh dari ku, dan akhirnya aku memutuskan untuk bertanya kepadanya.

Disaat aku mau bertanya kepada nya disaat itu juga dia ingin berbicara serius pada ku. Akhirnya salah satu dari kami ada yang mengalah, dia memutuskan untuk mengalah dan mempersilakan aku duluan yang bertanya kepadanya, aku bertanya "mengapa pada malam ini kau beda sekali? Nampak nya tak ada aura dirimu yang humoris di percakapan kita malam ini" namun dia seketika diam, lama tak membalas pesan ku, setelah jeda beberapa belas menit aku menunggunya untuk membalas pesan ku akhirnya dia membalas pesanku, jawaban nya dia sedikit tidak sesuai apa yang ku pertanyakan, jawaban dia itu seperti pernyataan perasaan dia padaku.

Sungguh, saat itu perasaanku tidak bisa dijelaskan campur aduk seperti apa yang aku asakan, entah senang, gembira, kaget, sedih dan sedikit tak percaya apa yang dia bilang. Namun aku belum membalas kembali pesannyaa karna terlalu senang tau pernyataannya dia saat itu, belum sempat ku balas, dia mengirimkanku pesan kembali. Dan isi pesannya adalah dia meminta aku untuk jadi kekasih nya, dan benar saja. Pasti aku mau karna saat itu perasaanku ternyata sama dengannya. Dan disitu lah pada tanggal 15 Juli lah hari jadi kami sebagai sepasang kekasih.

Dan kabar baiknya lagi ternyata kalau dia itu setelah liburan akan pindah sekolah ditempatku belajar, dan aku sangat senang akhirnya kami bisa bertemu setiap hari disekolah.

Satu bulan..

Dua bulan..

Tiga bulan..

Memasuki bulan keempat sampai pada saat itu kami masih menjalani hubungan dengan keadaan baik - baik saja, tak ada masalah, tak ada orang ketiga, dan selalu harmonis. Banyak teman ku yang mendambakan hubungan berpacaran seperti kami.

Beberapa minggu kemudian aku dengan nya jarang berkomunikasi, dengan alasan aku dan dia sama sama sibuk dengan tugas sekolah karna kami beda kelas maka kami tidak bisa mengerjakan tugas bersama.

Aku merindukannya sangat merindukannya, lalu kukirimkan saja pesan kepadanya bahwa aku sedang merindukannya, lalu tak lama ia pun membalas pesan ku sangat singkat namun dengan arti bahwa ia merindukannya.

Lalu aku bertanya kenapa sesingkat itu membalas pesanku? Lagi sibuk kah kamu? Namun dia tidak menjawab pesan ku.

Sore hari setelah aku bertanya seperti itu, ternyata dia membalas pesan ku, dan jawabannya sangat jauh dari yg ku pertanyakan. Isi pesan nya yaitu tiba - tiba dia mengakhiri hubungan kami secara sepihak, aku bertanya alasannya apa namun dia tak menjawab dia hanya bilang lupakan aku. Masih banyak lelaki yang lebih baik dari aku. Namun aku tak bisa habis fikir mengapa dengan mudahnya berkata seperti itu.

Saat itu pun langsung mata ku perih dan berlinang air mataku. Sempat ku tahan namun jatuhlah, dan aku menangis sejadi jadi nya pada saat itu. Dan aku berdoa kepada Tuhan semoga Dia kembalikan lagi untukku.

Satu Tahun..

Dua Tahun..

Tiga Tahun..

Aku dan dia masih setia dengan status kejombloan nya setelah insiden dia memutuskan hubungan kami secara sepihak

Penantian Yang Tak  BerujungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang