AuthorAldita Scerava Derova.
Siswi kelas X IPS-3 ini selalu menjadi pusat perhatian para murid Perwira karena ia adalah siswi yang memiliki tingkat keramahan yang berada dibawah rata-rata.
Aldita atau yang biasa dipanggil dengan sebutan Dita, dikenal sebagai Ratu Ketus di Perwira.
Entahlah, semenjak Dita kembali bersekolah setelah sebulan lamanya ia libur, Dita berubah.
Ia akan menjadi ketus dan tidak bersahabat kepada orang asing. Apalagi kepada siswi yang hanya sekedar mendekatinya untuk menanyakan perihal Aldi & Lano.
Selain itu, Dita merupakan adik dari dua cowok badboy Perwira yang selalu bertingkah seenak jidat mereka.
Siapa lagi kalau bukan Aldi dan Lano?
Maka dari itu, tak jarang beberapa siswi bergosip dan menjadikan Dita sebagai topik pembicaraan mereka.
Gosip tersebut tidak jauh-jauh dari:
"Dita beruntung banget ya bisa punya abang yang ganteng kaya Aldi sama Lano!"
"Kalau gue jadi Dita, gue bakalan seneng banget serumah sama cowok most-wanted Perwira!"
"Dita jelek, gak gocok punya abang kaya mereka yang ganteng-ganteng. Bagusan gue yang gantiin posisi Dita!"
Dan masih banyak lagi.
Awalnya, tidak ada yang menggangu Dita selama ia kembali bersekolah di Perwira. Dita santai-santai saja saat ia tidak mempunyai teman di Perwira. Dita bahkan santai saja saat ia selalu menjadi buah bibir para murid karena ia mengalami amnesia setelah terjadinya sebuah insiden yang selalu dirahasiakan oleh keluarganya. Dan Dita pun tidak ingin tau mengenai insiden yang mampu membuatnya mengalami amnesia seperti ini.
Menurutnya, ia sudah bersyukur saat ia tidak melupakan anggota keluarganya, bahkan kenangan yang pernah mereka lewati.
Dita sangat bersyukur tuhan masih mau memberikannya secuil ingatan mengenai keluarganya. Jika tidak, ia tidak tau harus berbuat apa.
Tetapi, semua sirna saat ada murid baru yang digosipkan oleh para murid Perwira jika ia adalah —mantan murid Perwira.
Sebuah fakta yang membuat Dita terkejut adalah, murid tersebut kembali dimasukkan oleh Ketua Yayasan— yang tak lain adalah mamanya sendiri, ke Perwira.
"Dega, lo balik bro?!"
"DEGA APA KABAR?!"
"DEGA BAYAR UTANG LO!"
"Dega! Udah lama muka lo gak muncul!"
"KAK DEGA! GUE KANGEN!"
"KAK DEGA, FOTO YUK?!"
Dita menaikkan sebelah alisnya saat suara teriakan histeris para siswi dan sapaan para siswa memenuhi indra pendengarannya.
Karena ia merasa terganggu, akhirnya Dita memasang earphone dikedua telinganya.
Dengan santai ia melewati kerumunan tersebut tanpa repot-repot untuk melihat siapa yang menjadi sorotan para murid di pagi hari ini.