Prologue

106 6 1
                                    

Wanita itu berkali-kali mencoba menghapus kristal bening yang kian menetes deras dari mata cantiknya, menarik napas berat dan menghembuskan secara kasar. lalu entah angin apa yang membuatnya seketika berteriak histeris dengan suara serak dan memilukan, dan terdengar panggilan pilu menulikan telinga yang mendengar, terus mengalun nama seseorang.
Seorang yang sangat dia rindukan bahkan jika ada sebuah samudra yang begitu luas tak dapat menampung rasa rindu nya. Dia begitu mencintai seseorang itu tapi mengapa semakin hari, cinta ini semakin begitu menyakitkan? Seakan ada sebilah belati yang kian menghujam dan mengiris-iris hati yang Tuhan titipkan sementara.
Kerinduan dan kesedihan seakan bekerja sama menyergap jiwa.
Perasaan hampa dan merana berkolaborasi membuat frustrasi.

Pernah ada orang yang berkata jika cinta adalah suatu kebahagiaan dan perasaan hangat yang disalurkan seseorang kepada yang lainnya, Tetapi kenyataannya tidak dengan cinta kita yang kan terus menyayat-nyayat hati hingga tak berbentuk lagi.
Dan mengapa sekarang malah semua orang seperti menyalahkanku?
Tak taukah mereka bagaimana perasaan terpurukku.

__________________







Hehehe... segini aja ya prolog nya, Please give me a vote and comment for the next part of this story.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Destiny Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang