Dua

89 4 2
                                    

Aku terbangun dengan kepala yang masih berdenyut dan dengan pandangan yang masih sedikit kabur, aku terdiam sesaat mengingat ngingat kejadian apa yang tadi ku alami, ke lapangan terus ngobrol sama Siska, terus tiba tiba kepalaku kaya kebenter sesuatu, aku terjatuh dan ingatanku terhenti sampai situ.

Ada apa denganku? Apa aku tadi pingsan? Tapi kenapa? Aku terdiam dan mengedarkan pandangaku, uks? Siapa yang membawaku ke sini, apa mungkin Siska? Ah Siska kemana orang itu sekarang, sejak tadi aku tersadar ta ada tanda tanda seseorang di ruang uks, yah siapa juga yang mau nungguin aku pingsan, mungkin Siska juga lagi nonton kak Sony.

Ceklek.

Pintu tiba tiba saja terbuka, ada seseorang dari luar yang akan masuk ke dalam, ternyata Siska yang membuka pintu, dia melihat ke arahku dan tersenyum saat melihatku sudah sadar.

"Hai Din, gimana udah baikan?" Tanyanya sambil duduk di kursi dekat ranjang uks.

"hmmm" gumamku sambil mengangguk kecil " kenapa aku bisa disini?" Tanyaku .

"Eh nih minum dulu, aku barusan beliin kamu minum, eh ternyata pas aku keluar kamunya udah sadar" ujarnya sambil memberikan sebotol air mineral kepadaku.

Aku menerimanya dan langsung meminumnya sampai tersisa setengahnya, entah kenapa aku merasa haus sekali.

"Gila kuat banget kamu pingsannya sampe 2 jam" katanya sambil geleng geleng kepala dramatis.

"Hah? 2 jam? Gasalah?" Tanyaku balik.

"Iyalah, kek kebo tau ga susah di bangunin" ucapnya sebal, "mana aku ngelewatin nonton ka Sony tanding" lanjutnya dengan wajah sebal.

Aku hanya tersenyum polos padanya "Ya, namnay juga pingsan sis, mana sadar aku, btw thanks ya udah nemenin" ucapku tulus, "jadi? Kenapa aku bisa ada di uks Sis?" Tanyaku kembali.

"Jadi tadi kamu kenala bola gitu, hmmm sama kak Ardi" ujarnya.

"Kena bola?" Beoku,jadi benda keras yang menghantam kepalaku itu bola.

"Terus kenapa aku bisa ada disini, ga mungkin ada yang mau ngangkat aku kan?" lanjutku.

"Kak ardi yang ngangkat kamu" katanya yang membuatku ta percaya.

"Jangan bercanda ah, ga mungkin dia yang gendong aku ke uks" kataku.

"Seriusan, tadi tuh pas kamu kena bola tiba tiba kak Ardi nyamperin kamu, kamu juga jatuh dipelukan kak Ardi kok" ucapnya yang membuat wajah ku memerah.

"Ah masa iya sih?" Tanyaku masih ta percaya.

"Iya, anak anak di pinggir lapangan juga pada heboh, apalagi pas kak Ardi gendong kamu ke uks, beuh mereka pada riweh deh" ceritanya dengan semanggat.

Aku hanya menatapnya ta percaya, beneran kak Ardi yang angkat aku ke uks? Seriusan? .

Kak Ardi anak XI-IPA 2, dan dia itu salah satu pemain futsall inti sekolah, dia juga salah satu anggota futsall yang banyak penggemarnya. Selain jago futsall dia juga mempunyai wajah yang menarik, dengan tinggi yang menunjang, kulit yang agak kecoklatan khas lelaki sunda, dia juga ramah, bukan berarti aku kenal sama dia, aku juga tau dari orang orang tentang keramahan kak Ardi, soalnya temen sekalasku khususnya cewek ceweknya banyak yang mengidolakan kak Ardi,sering bergosip ria tentang idolanya.

"Eh tau ga, tadi juga kak Ardi yang nemenin kamu disini loh" ujapnya yang membuatku menghentikan lamunanku tentang kak Ardi.

"Hah" teriakku heboh.

"Iya, pas tadi pertandingan mau mulai dia baru balik lagi ke lapangan"jelasnya.

"Nunggun aku disini? Sendiri" ucapku masih enggan untuk mempercayai apa yang dikatakan Siska.

True Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang