Cinta Segitiga

1

Mentari telah menunjukkan senyumannya yang paling indah, seolah-olah ia ingin memberikan semangat pada setiap orang yang akan memulai aktivitas mereka hari ini.

Namun berbeda dengan gadis manis berambut sebahu ini, ia enggan sekali untuk bangun pagi ini. Yaaaa... Minkyeong masih saja asyik berjelajah di dunia mimpi.

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya, sehingga memaksa ia untuk meninggalkan dunia mimpinya tersebut. Dengan langkah gontai ia menuju pintu kamarnya untuk membukakan pintu. Tak diduga dan disangka telah berdiri seorang pangeran yang sangat tampan dari kerajaan antah berantah di depan pintu kamarnya.

"Pagi jeleek... !!!! dari dulu loe gak ada perubahannya yaa. Tetep aja kalau hari minggu bangunnya molor,, ckckck ..."sapa cowok tampan tersebut sambil mengacak-acak poni Minkyeong.

"Eeehh,,, siapa sihh loe??? Ngatain orang sembarangan. Masuk rumah orang tanpa izin lagi" omel Minkyeong tak terima.

"Whuahahaa.... Masak loe lupa sich sama sahabat loe yang pualiiing ganteng ini???? Tega bener loe Kyeong" kata cowok itu sambil terbahak.

"Emang loe siapa sich?? Kayaknya gue gak pernah punya sahabat kayak loe dech." Kata Minkyeong serius sambil mengucek-ucek mata buat kembali kealam nyata.

"Ya ampun Kyeong,,, ternyata loe bener-bener udah lupa sama gue ya?" kata cowok itu dengan raut wajah yang kecewa.

"Iiihhh,,, beneran gue lupa loh" kata Minkyeong serius.

"Ya udah dech kalau loe gak inget lagi sama gue. Gue pulang dulu ya" kata cowok itu sambil meninggalkan Minkyeong yang masih kebingungan didepan pintu kamarnya.

"Iyaa,,, pulang aja sono. Ganggu tidur gue aja loe" kata Minkyeong sambil berjalan memasuki kamarnya.

"Eeehhh,,, tunggu...!!" kata Minkyeong sambil nongol dari balik pintu.

Cowok itu pun tersenyum menatap Minkyeong, dalam hatinya berkata "Syukurlah,, ternyata Minkyeong masih inget juga sama gue".

"Jangan lupa tutup pintu dapan yaa... gue mau lanjutin tidur. Pasti bunda udah gak ada dirumah" kata Minkyeong kemudian.

"Huummffttt... gue kira dia udah inget ama gue. Eehh, taunya Cuma nyuruh nutup pintu. Tega bener sich" Gerutu cowok itu sambil menuruni tangga rumah Minkyeong yang terjal(?)

Minkyeong kembali lagi ke ranjang kesayangannya dan akan segera melanjutkan petualanganya di dunia mimpi. Namun setelah berkali-kali ia mencoba memejamkan mata, hal itu selalu gagal. Ia masih teringat dangan perkataan cowok tadi "Masak loe lupa sich sama sahabat loe yang pualiiing ganteng ini???? Tega bener loe Kyeong". kata-kata itu masih terngiang di telinga Minkyeong.

"Siapa sich tu cowok, sok kenal banget sama gue.. atau jangan-jangan emang kenal ya???" kata Minkyeong masih bingung.

"ahhh,,, mendingan gue tanya bunda aja dech. Kali aja bunda tau siapa tu cowok" kata Minkyeong sambil bergeges meninggalkan kamarnya.
**
@ dapur
"Bunda,,, bunda,,,, bunda di mana sich???" panggil Minkyeong sambil menjelajahi seliruh penjuru dapur.

"OOiiiyyy,,, berisik tau gak. Pagi-pagi udah teriak-teriak kayak di hutan aja loe. Pekak nie telinga gue" seru kakak Minkyeong.

"Iiihhh,,, sewot aja loe. Loe tau gak bunda dimana? Dari tadi gue panggil gak nyahut-nyahut". Kata Minkyeong sambil merebut roti bakar dari tangan kakaknya itu.

"Eeehhh,,, roti gue tu, main serobot aja loe." Kata kakak Minkyeong sambil merebut kembali hak milik nya yang di rampas Minkyeong.

"Bagi dikit dong Young,, laper nie gue." Kata Minkyeong manyun.