Prolog

10 2 1
                                    

Mata-mata itu melihat ke arah gue. Mata-mata yang menunjukkan kesan sedih, putus asa, berkebalikan dengan mulut mereka yang jelas- jelas tersenyum lebar memperlihatkan deretan gigi...berwarna merah.

Mereka tergantung dengan kaitan besi seperti yang digunakan penjual daging untuk gantung daging nya. Lebih tepat nya hanya kepala mereka yang tergantung.

Gue berharap ada yang ngeluarin gue dari sini, ini terasa kayak neraka.

Gue tau bentar lagi nasib gue jadi seperti mereka, liat kedua kaki gue yang daging nya sudah koyak hampir semuanya, memperlihatkan tulang-tulang gue. Kata kata gak bisa mendekskripsikan sakit nya. Tulang-tulang kaki gue udah bengkok ke arah yang gak terbayangkan dan sudah bolong-bolong.

Gue udah nyerah, pasrah.

Tiba-tiba ada yang buka pintu besi itu.

Itu dia. Dia membawa gentong itu lagi. Muka gue udah sepucet mayat sekarang, tapi muka gue berubah lebih pucet ketika dia berkata, kalimat itu lagi, untuk kesekian kali nya saat gue di kurung di tempat ini.

"SAAT NYA BERSENANG-SENANG ANAK-ANAKKU, KENYANGKAN PERUT MU!"

Dan dia melepaskan makhluk-makhluk tidak berperasaan itu dan menutup pintu.

Yayımlanan bölümlerin sonuna geldiniz.

⏰ Son güncelleme: Jun 12, 2016 ⏰

Yeni bölümlerden haberdar olmak için bu hikayeyi Kütüphanenize ekleyin!

"FRIEND"Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin