-2

41 8 4
                                    

Ucapan "selamat datang" mengiringi langkah Ariel saat memasuki sebuah mini market yang tak begitu jauh dari rumahnya. Satu-satunya tujuan ia kemari adalah: membeli snack untuk Olla yang selalu membuat orang geleng-geleng kepala apabila sudah menyangkut soal makanan.

Ariel meraih keranjang yang berada di sisi kirinya, lalu mulai menelusuri satu persatu koridor bagian makanan. Tujuan awalnya yang hanya ingin membeli snack untuk Olla teralihkan begitu saja saat ia melihat snack favoritnya.

"Chitato rasa mi goreng!"

Baru saja tangannya menyentuh snack tersebut, sebuah tangan lain sudah menggenggamnya. Seorang lelaki mengenakan hoodie abu-abu dan earphone terpasang di telinganya dengan volume musik yang dapat ditangkap oleh telinga Ariel.

"Eh itu punya gue!" Ariel yang tak terima langsung menyambar snack dari genggaman lelaki tersebut.

"Apaan sih? Gue ngambil duluan." sahut lelaki–tak–dikenal tersebut dengan nada ketus.

"Gue yang ngeliat duluan!" balas Ariel, masih berusaha mengambil snack favoritnya yang kebetulan hanya tinggal satu-satunya di mini market tersebut.

"Ngomong apaan sih lo?"

Ariel melepas paksa earphone yang lelaki tersebut gunakan dan mulai mencak-mencak.

"Lo tuh gak takut tuli apa dengerin lagu pake volume super gede? Gue. Gak. Mau. Tau. Itu snack punya gue. Please lah itu cuma tinggal satu-satunya dan gue laper." Ariel memasang tampang memelas andalannya, namun tampaknya tak berhasil untuk meluluhkan lelaki tersebut.

"Lo laper? Itu di keranjang lo isinya bejibun. Rakus amat jadi orang." balas lelaki tersebut, lalu melepaskan genggaman tangan Ariel pada snack di pelukannya dan berbalik badan meninggalkan Ariel yang masih ternganga.

"Nyebelin banget sih tuh orang!"

〰〰〰

"Kok lama banget sih, Riel? Gue laper tau."

Dasar sahabat gak tau diri, batin Ariel.

"Lo tuh ya. Gue dateng bukannya disambut, malah protes. Tadi tuh gue udah dibuat sebel, jangan lo tambahin." protes Ariel yang dibalas Olla dengan cengiran kuda.

"Gue gak disuruh masuk nih?" Ariel memasang tampang malas sembari berkacak pinggang.

"Masuk mah tinggal masuk." ujar Olla, lalu dengan gerakan secepat kilat, ia mengambil plastik berisi snack di genggaman Ariel.

"Gak tau diri banget deh lo, La!"

"Bodo amat."

Mendengar balasan Olla, Ariel hanya bisa mendengus lalu berjalan mengikuti Olla menuju kamarnya yang berada di lantai 2. Begitu melihat kasur, Ariel langsung menghambur ke atasnya dan tidur telentang.

"Bokap sama nyokap lo kemana?" tanya Ariel begitu menyadari suasana rumah Olla yang sepi. Biasanya, jika Ariel datang ke rumah, tante Nanda—mama Olla—langsung menyambutnya dan menyuruh bibi Idah menyuguhi teh hangat untuknya.

"Biasa, libur gini mereka pasti kencan."

"Kalo Orly?"

"Tau tuh adek gue. Dia sekarang kalo pulang sekolah sering banget senyum-senyum gitu. Gue curiga dia lagi deket sama cewek. Mungkin sekarang lagi jalan sama ceweknya." jelas Olla, lalu memasukkan segenggam snack ke dalam mulutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hide AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang