1

14 0 0
                                    

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jum'at

Sabtu

Malam minggu

Minggu..

"Terus saja kamu sebut semua hari, hasilnya tetap akan sama. Setiap hari, kamu disini berbaring, dengan infus yang menancap pada tanganmu."

"Menyebalkan sekali, aku tau. Oleh sebab itu, please mom,  pindahin aku ke ruangan kelas 2 aku bosan disini sendiri, setidaknya akan ada banyak orang di kelas 2 karena dalam satu ruangan ada 4 orang tidak seperti VIP sendiriaaan." aku menghela nafas. Ini sudah permintaanku yang ke-5... Mungkin...

"Sayang, ibu bosan mendengar rengekanmu itu." ibu memandangku dengan jengkel.

Salah siapa pergi mulu... Batinku.

Aku terus merajuk pada ibu, agar mengabulkan keinginanku untuk pindah ruangan.

Huhh... Padahal permintaanku sungguh mudah, itung-itung hemat biaya rumah sakit..

"Kita lihat besok, apa ayah mengiizinkan kamu untuk pindah, jika tidak berhenti merengek! Dan fokus pada kesembuhanmu!." dengan membereskan makananku, ibu berujar. Aku begitu semangat dengan ucapanya barusan.

"Ibu janji yah ? Kalo ayah izinin aku pindah, aku bener pindah dari ruangan kotak sunyi ini?" aku bertanya kembali karena takutnya, ibu hanya memberi harapan kosong.

Ibu menatapku dengan galak, menghela nafas, dan kemudian mengangguk.

Aku tersenyum senang, akhirnya penderitaan ku disini, di ruangan kotak sunyi ini akan hilang..

"Oh ya bu, nanti pas aku pindah, cari Ruangan kelas 2 nya yang udah ada orang nya di dalem, kalo bisa udah full plus sama akunya yah!" pintaku dengan semangatnya.

Ibu memandangku, dan menghentikan aktifitas memotong buah mangga itu.

"Kamu itu di kasih hati minta jantung!."

"Hahahaha.." aku hanya tertawa.

Di sela-sela tawaku, ibu memasukan buah mangga yang tadi dia potong kedalam mulutku.

"IBU!! Uhuk.. Huk.  Kalo... Ekhem .. Aku uhuk..huk KESELEK GIMANAAA!! Uhuk..." aku terus menepuk dadaku.

"Orang itu udah keselek, malah nanya sama ibu gimana. Hahaha.." ibu terus saja menertawakanku.

Ini bukannya bantuin anak keselek malah ngetawain ..

Aku terus menepuk dadaku yang perih. Dan ibu terus mentertawakanku.

************

"Ibu, aku masuk Ruangan mana ?."

"Ibu, disana banyak orangkan?."

"Ibu, aku gugup nih ketemu sama orang baru."

"Ibu, kapan aku di pindahinnya, kok suster nya belum ada yang jemput."

"Ibu, ibu bohong ya sama aku?"

"Ibu,."

"Ibu,..."

"Ibu,...."

"ADUH, apa sih sayang? Ibu pusing dengernya, Kamu di ruangan cendana kelas 2 seperti yang kamu mau disana full plus sama kamu, kamu gugup? Jangan pindah aja, sabar sayang suster pasti lagi ngurus kepindahan kamu, ngurus berkas kamu disini buat di kasih ke suster sana, gak sabaran banget sih!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MIMPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang