1

931 55 2
                                    

Author POV

Pagi menyambut, Aerin terbangun setelah mendengar alarmnya berbunyi.

Lee Aerin, perempuan itu sangat lembut dan cantik. hampir mendekati kata sempurna bagi siapapun yang melihatnya.

Aerin bergegas untuk mandi dan sarapan bersama appa dan eommanya.

"apa kau sudah siap? appa akan mengantarmu ke sekolah hari ini." ucap appa saat melihat makanan Aerin hampir habis.

"eh? ada apa tiba-tiba appa ingin mengantarku?" Aerin terlihat senang, sudah lama appa tidak mengantar Aerin ke sekolahnya.

"tidak apa-apa, hanya saja.... ah, sudah lah. ayo berangkat" appa langsung keluar rumah menuju mobilnya.

skip.

"gomawo, appa!" Aerin mencium pipi ayahnya dan berlari menuju gerbang sekolahnya.

"nanti Jung ahjussi akan menjemputmu, jangan lupa untuk menunggunya, Aerin!" teriak appa dari dalam mobil, Aerin hanya berbalik dan mengangguk pada appanya.

Aerin melangkahkan kaki memasuki gedung sekolahnya. dan, sudah pasti semua tatapan namja hanya tertuju padanya. setiap hari Aerin selalu menerima surat cinta dalam lockernya. namun, bukan Aerin namanya kalau tidak bisa menolak para namja itu dengan lembut.

menolak?

ya, Lee Aerin bukanlah seseorang yang mudah di dekati, dia adalah anak dari pemilik perusahaan ternama, Lee corp. dan mendengarnya pun, orang - orang akan langsung menjauhi Aerin. itulah sebabnya, sampai detik ini Aerin tak kunjung memiliki seorang teman.

"aku dengar ada anak baru yang sangat tampan"
"benarkah?"
"aku harap ia tidak tertarik pada Lee Aerin"
"jangan sampai Aerin mendekatinya"
"kalau sampai Aerin mendekatinya, akan ku habisi anak orang kaya itu!"

baru saja Aerin mendudukkan dirinya di kursi kelas. ia sudah menjadi bahan pembicaraan para yeoja di kelasnya. Aerin hanya terdiam dan memainkan ponselnya.

brakkk.

Pintu kelas terbuka dengan kasar. seorang lelaki tinggi masuk dengan wajahnya yang sedikit lecet, lollipop di mulutnya, dan blazzer yang tidak terkancing. ia menelusuri seisi kelas dengan pandangannya. para yeoja pun mulai sibuk meneriaki dan mengambil fotonya. lelaki itu berjalan menuju satu bangku, pojok kanan belakang, disebelah Lee Aerin.

Aerin tersentak saat seseorang melempar tas ke meja disebelahnya. 'siapa lelaki arogan ini?' pikir Aerin. lelaki itu duduk dan kembali menelusuri seisi kelas, sampai pandangannya berhenti pada Aerin yang menatapnya bingung.

"apa kau memiliki masalah denganku, nona?" suara baritonenya membuat seisi kelas semakin menjerit kencang. Aerin hanya menatap kosong lelaki itu dan menggeleng.

"baiklah, kalau begitu uruslah urusanmu sendiri, nona. dan jangan menggangguku" ucapnya dan menatap kedepan. Aerin pun kembali menatap handphonenya.

"kalian pikir aku apa? jangan menatapku seperti itu dan berhentilah berteriak!" lelaki itu berteriak dan menatap masam seisi kelas.

"kau lihat? bahkan baru datang saja lelaki tampan itu sudah duduk disamping Aerin"
"benar-benar yeoja itu"
"apa yang ia makan sampai para namja begitu menyukainya?"
"ia terlihat murahan dengan dikelilingi para namja"

Aerin menghela nafas gusar, sudah cukup ia menahan amarahnya.

"tolong berhenti membicarakanku, aku tidak seperti yang kalian pikirkan" ucap Aerin sedikit keras pada kerumunan yeoja yang membicarakannya.

"whoa, Lee Aerin si penyendiri sudah mulai berani berbicara dengan kami?" ucap seorang yeoja yang tadi membicarakannya. ia berjalan menuju meja dimana Aerin duduk dan mendekati dirinya pada lelaki disebelah Aerin.

"kau tahu oppa, dia wanita yang tidak baik, jauhi dia dan bertemanlah dengan kami" mendengar hal itu, lelaki disebelah Aerin menolehkan kepalanya pada Aerin.

"hey, namaku Kim Taehyung. kau? ah... tadi jalang ini menyebut namamu, hm... Lee Aerin, bukan?" Taehyung menatap Aerin yang menganggukkan kepalanya, gugup.

"dengarkan aku! mulai sekarang aku dan Aerin sudah berteman. jadi jangan menggangguku, ataupun Aerin. kau jalang, menjauhlah dariku" ucap Taehyung sambil menarik Aerin keluar dari kelasnya. Taehyung membawa Aerin menuju atap sekolah, tempat dimana Aerin selalu menyendiri.

"berterima kasihlah karena aku sudah menolongmu, nona" ucap Taehyung sambil mendudukkan dirinya di atap sekolah. Aerin pun ikut duduk disebelahnya.

"terima kasih, tae" ucap Aerin, pelan.

Taehyung pun mengeluarkan sesuatu dari kantongnya. rokok.

bahkan lelaki ini merokok, batin Aerin.

"kau mau?" tawar Taehyung membuat Aerin kaget.

"kau gila?" Aerin menatap Taehyung, heran. Taehyung tertawa melihat ekspresi Aerin.

"aku bercanda" ia pun mulai menyalakan dan menyesap rokoknya.

"kenapa kau menolongku? maksudku, selama ini aku tidak memiliki teman yang melakukan hal seperti itu padaku" tanya Aerin sambil menutup matanya dan mengadahkan kepala keatas.

"benarkah? aku hidup dilingkungan yang tidak menyenangkan, sebisa mungkin aku akan membuat diriku nyaman. jangan salah paham denganku, nona. aku hanya tidak ingin para jalang itu mengganggu ketenanganku disebelahmu" asap rokok Taehyung mulai membuat Aerin sesak, juga dengan kalimat yang baru saja lelaki itu keluarkan.

selain arogan lelaki ini juga memegang predikat menyebalkan. Aerin menatap Taehyung, sebal.

"kau menyebalkan, Tae"

"kalau begitu jangan mendekatiku, Ae"

tbc

please vote and comment! eheheh thankyou!

Painful ;kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang