Cinta Yang Tak Berujung I

40 3 1
                                    

Apakah kau tahu bahwa kesempatan hanya datang satu kali saja di dalam hidup kita.
Begitu pula dengan penyesalan, ia selalu datang terlambat sehingga membuat kita merasa sedih.
Tapi kita tidak dapat menolak kedua hal itu jika datang kepada diri kita. Kita sebagai manusia seringnya menolak kesempatan itu dengan cara memilih-milih. Aku akan bercerita banyak hal kepada kamu mengenai cinta yang tak berujung. Aku menyadari betapa bodohnya diriku disaat kesempatan itu datang tetapi aku malah menolaknya dengan memilih yang lain. Rasa penyesalan itu kini sudah membukit karena aku tidak dapat memiliki apa yang ingin aku miliki saat ini. Ya, cinta itu memang buta. Banyak orang memandang cinta dari fisik semata mulai dari wajah yang tampan, memiliki ekonomi yang tinggi dan banyak di idolain para gadis. Tapi kenyataannya yang kita idolakan selama ini begitu buruk karena tidak ada satupun seorang cowok yang memiliki harta melimpah dan berperilaku yang baik. Kita hanya menilai mereka dari mata telanjang kita. Hanya satu dari milyaran orang yang memiliki ciri sempurna di dunia ini. Kamu harus mengatakan bahwa peryataan itu benar. Kata orang cinta itu "indah". Aku mengakuinya meskipun aku tidak pernah diberi kesempatan untuk merasakan manisnya cinta itu. Mungkin kata yang lebih cocok untuk aku adalah mata hati ku buta. Namaku Elhana, aku gadis yang pemalu bagi lawan jenisku. Aku mulai mengenal cinta di bangku SMA, banyak film-film menceritakan bahwa masa-masa yang paling indah adalah masa dimana kita duduk dibangku SMA. Tetapi aku merasakan hal yangberbeda disaat aku tau apa itu artinya cinta sejati. Kau tau ? aku pernah menyia-yiakan seseorang yang selalu memberi aku motivasi. Sekarang aku menyesal, karena aku lebih menyukai anak laki-laki satu kelasku yang begitu nakal tapi tetap menjadi idaman setiap wanita. Apa yang kudapatkan? Aku tidak mendapatkan apa-apa, aku malah kehilangan seseorang yang selalu bersedia mendengar keluh-kesahku. Kini aku tau bagaimana rasanya ditinggalkan seseorang. Mungkin ini karma dari semua yang aku lakukan kepadanya. Baiklah, kalian sekarangdapat membaca kehidupan percintaanku di bangku SMA. Beginilah cerita cinta ku yang tak pernah berujung.

Kelas X,
Aku merupakan murid pendiam di kelas ku tapi meskipun aku pendiam, banyak orang yang ingin menjadi temanku. Awal dari kegemaran ku kutu buku kini beralih menjadi penggambar. Sejak aku masuk di dunia kesenian, aku menemukan beberapa bakat di dalam tubuhku dan sikap pendiamku lama-kelamaan hilang berangsur-angsur. Aku memiliki seorang sahabat dalam organisasi ku bernama Hana. Kita hampir memiliki sikap yang sama, bedanya hana lebih ribut daripada aku. Melky, itulah nama seorang cowok keren yang satu kelas dengan aku. Dia tinggi, putih, kaya, anak basket tetapi begitu nakal dan bodoh. Terkadang sikap nakalnya itu malah membuat aku dan spesiesku merasa bangga. Kita akan menonton dia bermain basket di lapangan basket. Kebetulan lapangan basket berada di belakang kelasku. Aku tidak perlu repo-repot untuk melihat gaya dia bermain basket. Aku hanya duduk diatas meja didekat jendela untuk melihat aksi dia. Woww, tentunya dong aku begitu terpesona dengan dia bahkan aku sampai teriak-teriak ketika dia bermain basket. Maklumlah , pada saat itu aku masih puber. " El kamu gak ke kantin?" ajak salah satu teman kelasku bernama cia.
" Gak aku mau melihat melky bermain basket" jawabku pada cia.
" Lah sebentar aja , akujuga mau lihat. Ntar kita lihat di lapangan basket aja" ajak cia.
"Gak lah, aku malu. Disana kan ada pacarnya" jawabku pada cia.
" Ya ampun takut amat sama tuh cewek. Ya sudalah kalau gak mau" kata cia yang pergi meninggalkan aku.
Hampir setiap hari aku selalu dikelas untuk melihat melky. Aku tidak mau ketinggalan satu aksi pun dari melky meskipun dia teman satu kelasku. Yang membuat aku semangat dalam belajar, ya dia heheh... Kalau dia cabut, aku merasa kesepian meskipun kami jarang berbicara. Kehadirannya di dalam kelas begitu aku nanti-nantikan. Jika dia cabut pada saat jam mata pelajaran, aku berusaha mencari dia dan melaporkannya pada guru. Hingga akhirnya dia merasa eneg dengan sikapku yang "sok mengatur". Awalnya aku merasa biasa saja meskipun sudah dikatakannya sebagai cewek baperan. Semenjak aku melaporkannya pada guru, dia begitu benci melihat wajahku. Aku menangis di depan hana, aku menceritakan semuanya kepadanya. Dan kau tau, hana juga sebaliknya marah kepadaku. Dia bilang aku begitu perhatian kepadanya, sikapku selama ini salah karena melky memang anak yang nakal yang tidak suka diatur. Hana juga menyuruhku untuk menjauhinya. Bagaimana aku bisa? Selain aku cerita kepada hana, aku juga cerita kepada boy, seorang laki-laki yang selalu memberi aku motivasi. Boy tidak pernah menyalahkanku, tapi dia menganjurkan agar aku tidak melakukan hal itu kepada melky. Tahun pun berganti, kini aku berada di kelas XI.
Hana dan Melky satu jurusan denganku sedangkan Boy di jurusan yang lain.
Pada saat itu aku mendengar kabar miring soal perasaan boy kepadaku. Aku yang tidak memiliki perasaan kepada boy, langsung memutuskan hubungan dengan dia. Aku pada saat itu hanya memikirkan egoku sendiri. Aku menghapus nama dia dari semua kontak di dumay. Kini kami tidak lagi bercerita. Aku begitu merasa kehilangan sosok dia, tetapi aku tidak mapu untuk menyatukan hubungan kami lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Yang Tak Berujung ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang