00 | Prolog

895 94 20
                                    


Lily berbaik hati sekali akhir – akhir ini, membiarkannya jalan – jalan keliling kota, berbelanja sepuasnya tanpa mendengar omelan darinya untuk menghemat uang meskipun kehidupannya yang sekarang bisa dibilang lebih dari cukup, party bersama Adriana, mengunjungi Chiara dirumah sakit, dan sekarang weekend tanpa gangguan plus spa dirumah, tapi itu malah membuat Yuki semakin curiga.

"Pasti setelah ini akan ada project yang melelahkan, makanya dia membiarkan aku bebas dan memanjakanku, dasar manager menyebalkan." Gerutunya membuat Anne, stylist-nya terkekeh.

"Jangan menggerutu seperti itu, nanti kecantikkanmu hilang sayang."

"Anne, dia itu menyebalkan sekali. Setelah memanjakanku, pasti setelah ini aku disiksa olehnya."

"Kau akan sulit menemukan orang seperti Lily, dia bisa menjadi manager, sahabat, kakak, sekaligus ibumu dan dia melakukan ini semua demi masa depanmu Yuki."

"Iya Anne aku tahu, dia memang terbaik. Aku beruntung tuhan mempertemukan aku padanya, tapi tetap saja terkadang dia itu sangat menyebalkan," 

"Aye, that's cute nail art." Puji Yuki membuat Anne tersenyum. Terdengar suara heels dari kejauhan dan Yuki sangat yakin itu pasti Lily.

"Yuki, schedule mu kita akan mengadakan rapat setengah jam lagi." Kata Lily. Yuki menatapnya dengan tampang cemberut.

"Anne, stop doing her nails. Dia bahkan masih menggunakan kimono dan belum memilih pakaian yang akan digunakannya." Kata Lily sambil perjalan menuju closet milik Yuki.

"Kau lihat kan Anne, sifat menyebalkannya keluar." Bisik Yuki

"Heii aku bisa mendengarmu, kau tahu." teriak Lily dari dalam closet

"Sebentar lagi selesai, Lily. Sabarlah sedikit." Jawab Anne sambil terkekeh. Beberapa polesan dan nail art milik Yuki sudah selesai.

"Thank you so much, Anne." Kata Yuki lalu memberikan kecupan singkat di pipi Anne, Anne hanya tersenyum. Yuki sudah dianggapnya sebagai adik olehnya, tingkahnya memang terkadang kekanakan tapi dia tahu Yuki adalah seseorang yang professional kalau sedang bekerja. Tanpa babibu lagi Yuki memakai pakaian yang dipilihkan Lily untuknya.

"Pilihan yang bagus, Lily. I like it."

"Uh-huh, sekarang cepat ganti pakaianmu dan kita berangkat. Okay ?" kata Lily sambil melihat jam tangan. Lily memang seseorang workaholic dan pekerja keras, namun yang dia lakukan demi kebaikan Yuki. Setelah semuanya siap akhirnya mereka berdua berangkat menggunakan Range Rover milik Yuki.

"Kita akan meeting sama siapa ?" tanya Yuki sambil memainkan ujung rambutnya, kebiasaanya ketika merasa gugup. Meskipun sudah berulang kali bertemu dengan orang – orang yang penting sebelumnya rasa gugup itu belum juga hilang. Sial, pikirnya.

"Kevin Sergio."

"Nama yang tidak asing," kata Yuki yang kini mengamati nail art buatan Anne.

"Yeah, dia manager nya Jack Allegra Sebastian."Jawaban Lily membuat perut Yuki terasa menggelitik.

"Kenapa kita meeting dengan managernya Allegra Sebastian ?"

Lily terdiam beberapa saat. "Bisa dibilang kalian berdua akan menjalani project bersama."

"Oh cool. Dari dulu aku selalu ingin duet dengannya, suaranya bagus." Siapa yang tidak mengenal Jack Allegra Sebastian, musisi terkenal dengan suara emas dan pesonanya yang mampu menjerat kaum hawa di seluruh dunia meskipun akhir – akhir ini banyak berita yang kurang menyenangkan terdengar dari penyanyi solo satu itu.

Perlahan - lahan mobil mereka berhenti di sebuah gedung tinggi pencakar langit. Driver mereka membukakan pintu, seiring dengan Yuki yang berjalan menuju gedung tersebut tiba - tiba wartawan keluar dari banyak arah dan mengambil beberapa jepretan gambar.

"Hi, Kevin Sergio ?" Kata Lily kepada resepsionis gedung tersebut, setelah menunggu beberapa saat  akhirnya mereka berdua menuju ke ruangan yang sesuai dengan arahan yang diberikan. Mereka berdua sampai di ruangan dengan tulisan

IND Productions.

Lily mengetuk pintu dan terdengar suara "silahkan masuk" dari dalam ruangan. Lily membuka pintu, dan nampaklah oleh mereka Kevin dan Jack Allegra Sebastian. Mereka berempat duduk secara berhadapan, dengan Yuki yangduduk di samping Lily.

" Okay so, aku dan Kevin sudah membahas ini berdua sebelumnya dan aku pikir kontrak ini sangat bagus untuk kalian berdua."

"Kontrak?" tanya Al.

"Ya, kami berdua pikir kalian berdua harus menjalan hubungan sebagai sepasang kekasih." Jawab Kevin. Yuki spontan memandang ke arah Al, yang sudah dari awal memandang Yuki.

"Apa maksudmu ? Is this like fake dating ?"

"Yeah, it's just a publicity stunt. Album Al akan segera di rilis, warga Amerika sangat menyukai Yuki, kalau kalian berdua bersama maka- boom. Tentu itu akan meningkatkan popularitas kalian berdua." Jelas Kevin.

"Aku pikir kita akan duet beberapa lagu, Lily." Yuki memandang kearah Lily disebelahnya.

"Siapa yang berbicara demikian, hmm."Jawab Lily dengan kedipan.

"Are you okay with it ?."tanya Al

"Aku tidak punya masalah sama sekali." Kata Yuki sambil mengangat bahu. Memangnya apa salahnya ? Jack Allegra Sebastian adalah orang baik kan ? Plus dia tampan. That's a bonus, he's cute, I'm cute. Fake dating wouldn't be bad at all. I could so get used to this, pikir Yuki.

  ❝ Status : In relationship with Mr. Allegra❞  


Notes :

Remake Into You karena cerita yang dulu macet ditengah, lol. Kindly comment kalo ada masukan ya, dan jangan lupa vote. It means a lot to me, xoxo. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang