[1] Gagal bertemu.

10 1 0
                                    

Rena kini sudah berada di taman yang indah penuh dengan berbagai jenis bunga yang mekar,terlihat sangat cantik bukan?.Ia menunggu sang kekasih yang kini tak kunjung datang.Sudah 2 menit ia menunggu,tetapi belum ada tanda-tanda lelaki itu disini.Sampai akhirnya ia memutuskan untuk menunggunya kembali.Cuaca yang tadinya cerah kini berubah menjadi gelap,akibat matahari tertutup awan hitam.Rena sudah cukup lama menunggu,Rena berfikir bahwa lelaki itu akan datang menemuinya.Tetapi? Fikirannya salah,lelaki itu ternyata tidak menemuinya.Akhirnya,Rena memutuskan untuk pergi ,dia pasrah.Percuma saja dia menunggu lama,tetapi hasilnya lelaki itu tidak datang.

Rena berjalan sendirian dengan wajah yang amat lesu,terlihat awan masih gelap.Ia juga tidak peduli jika orang tuanya marah karena Rena pulang dengan keadaan masih memakai seragam sekolah.Yang ia pikirkan saat ini adalah 'mengapa Dion tidak menepati janjinya?' Rena sangat amatlah kecewa dengan Dion yang notabenya,sebagai kekasihnya.

***

Rena kini sudah sampai dirumahnya,terlihat rumah Rena sepi.Mungkin orang tuanya sedang sibuk bekerja di kantor,sedangkan kakaknya tinggal di Bandung bersama dengan suaminya.Rena memang sudah terbiasa hidup seperti ini.Dirumah ia hanya tinggal bersama pembantu dan supirnya.

"Mau makan apa non?,nanti saya masakin." Tanya bi surti,pembantu rumah tangga dirumah Rena.

"Aku gak laper bi." Jawab Rena singkat,lalu ia pergi meninggalkan bi surti yang terlihat bingung.

Rena kini berada di kamarnya,kamarnya terlihat sangat berantakan seperti kapal pecah.Rena memang tipikal cewek yang bisa dibilang malas.Ia merebahkan tubuhnya dikasur seraya menatap layar handphonenya yang sudah jelas terpampang foto Dion yang sedang memegang gitarnya.Ia tersenyum menatap foto Dion di layar handphonenya itu.Memang disitu Dion sangat tampan menurutnya.Wajahnya yang cerah,serta senyum manisnya yang mampu membuat Rena tersenyum setiap saat.Ketika ia sedang sibuk memandangi foto Dion,seketika senyuman itu pudar.Ia teringat kejadian di taman tadi,Dion yang berjanji ingin menemuinya.Tetapi,Dion sendiri yang melanggar janjinya.Cukup sakit bukan?

'Dion kok lo jahat banget sih sama gue,lo janji bakal nemuin gue.Tapi apa? Lo sendiri yang melanggar janji itu.Sungguh gue kecewa sama lo.' Batin Rena,air matanya kini sudah mengalir deras di pipinya.Ia tak menyangka bahwa Dion seperti itu.Ia teringat kembali perkataan Dion tadi pagi dirumahnya.

'Ren aku sayang sama kamu.' Dion berkata dengan sangat tulus.Lalu ia memeluk Rena dan mengecup kening Rena sekilas.Rena hanya tersenyum menanggapi perlakuan Dion yang sangat amat manis itu.

'Aku juga sayang sama kamu,aku mohon sama kamu,kamu janji gak bakal ninggalin aku.' Rena kini sudah berderai air mata,ia takut jika Dion akan meninggalkannya.Dion melepaskan pelukannya,lalu menatap bola mata Rena sendu.

'Aku janji gak akan ninggalin kamu,tapi kamu harus janji juga sama kamu.Kalau suatu saat aku pergi ninggalin kamu,kamu gak boleh nangis oke?' Ucap Dion lembut seraya menghapus air mata yang kini sudah membanjiri pipi Rena.

'Udah dong jangan nangis,nanti cantiknya hilang lagi' Ucapan Dion kali ini mampu membuat Rena tersipu malu,sedangkan Dion hanya terkikik geli.

'Apaan sih, gombal dasar' Rena menepuk pundak Dion keras.Hingga,mampu membuat Dion meringis kesakitan.

'Gak usah pake acara mukul juga kali,sakit nih.Udah mukulnya keras banget lagi,cewek tapi tenaganya kaya cowok' ucap Dion kesal,sedangkan Rena hanya menampakkan cengiran khasnya.

'Ngambek nih? Yaudah gue masuk nih.' Rena hendak masuk ke dalam rumahnya tetapi dengan cepat Dion mencegahnya.

'Kok jadi kamu yang ngambek sih? Yaudah iya aku gak ngambek lagi nih.' Ucap Dion seraya menampakkan fake smile nya itu.Rena hanya tertawa puas melihat tingkah Dion yang lucu menurutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BR[OK]ENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang